Fri. Sep 27th, 2024

Rusia Kembalikan 6 Anak Ukraina Lewat Mediasi Qatar

matthewgenovesesongstudies.com, Doha – Rusia telah mengembalikan enam anak ke keluarga aslinya yang mengungsi akibat konflik di Ukraina.

Keenam anak tersebut kembali ke keluarga mereka setelah Rusia dan Ukraina mencapai kesepakatan yang ditengahi oleh Qatar. Demikian laporan dari kantor berita TASS.

Ukraina yakin Rusia telah menculik secara ilegal lebih dari 19.000 anak-anaknya sejak serangan dimulai pada tahun 2022, dan kurang dari 400 di antaranya telah dikembalikan.

Dikutip dari laman berita berbahasa Arab, Kamis (23/5/2025), anak-anak yang sebagian besar laki-laki berusia 6 hingga 17 tahun itu dipertemukan kembali dengan keluarganya dalam sebuah acara di Kedutaan Besar Qatar di Moskow.

Acara tersebut dihadiri oleh duta besar Qatar, serta pejabat yang mewakili Komisaris Hak Anak Rusia Maria Lavoba-Balova, lapor TASS.

Lviv-Blov kini dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional atas deportasi ilegal anak-anak dari Ukraina ke Rusia. Namun Kremlin membantah tuduhan tersebut.

Sejak Juli 2023, Qatar telah membantu memulangkan puluhan anak yang dibawa ke Rusia dan wilayah pendudukan selama konflik dua tahun tersebut.

Pada Desember 2023, Rusia setuju untuk mengembalikan empat anak Ukraina ke keluarga mereka. Langkah ini merupakan bagian dari kesepakatan yang ditengahi oleh Qatar.

Anak bungsu dikatakan berumur 2 tahun dan anak tertua berumur 17 tahun.

Pada bulan Maret 2023, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Vladimir Putin dan Komisaris Hak Anak Rusia, Maria Lavoba-Balova, atas tuduhan deportasi ilegal terhadap anak-anak Ukraina.

Rusia menegaskan bahwa motifnya adalah murni kemanusiaan. Menurut mereka, ratusan ribu anak-anak Ukraina dievakuasi untuk melindungi mereka dari bahaya.

“Kembalinya keempat anak tersebut akan menguji rencana yang dilaksanakan Qatar setelah mereka bernegosiasi dengan Moskow dan Kiev,” kata seorang diplomat, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitifnya masalah tersebut, menurut BBC.

“Pengembalian lebih lanjut diharapkan dapat dilakukan jika pengembalian pertama berhasil.” 

Mereka mengatakan mengeluarkan anak-anak ini dari Rusia tidaklah mudah. Setidaknya dalam satu kasus, anak tersebut harus melakukan perjalanan pulang melalui Estonia, Latvia, Lituania, dan Polandia.

Salah satu dari empat anak yang akan dipulangkan, berusia tujuh tahun, kembali bertemu neneknya pada Jumat (13/10) dan tiba di Ukraina pada Senin (16/10).

Tiga anak lainnya yang juga telah dipertemukan kembali dengan keluarganya akan tiba di Ukraina pada Senin atau Selasa (17/10) malam.

Mereka termasuk di antara ribuan anak-anak Ukraina yang menurut Kiev dipisahkan secara paksa dari keluarga mereka, melintasi perbatasan ke Rusia, dan menghadapi upaya aktif untuk menghilangkan identitas Ukraina mereka.

BBC mengatakan dalam laporannya bahwa anak-anak Ukraina di Rusia sering kali diberitahu bahwa tidak ada tempat untuk kembali ke negara mereka dan menerima pendidikan “patriotik” Rusia pada tingkat yang berbeda-beda.

Dalam beberapa kasus, keluarga Ukraina terpaksa melakukan perjalanan sulit ke Rusia untuk menyelamatkan anak-anak mereka.

Sejauh ini hanya sekitar 400 anak-anak Ukraina yang diperkirakan telah kembali, sebelum Qatar menjadi perantara kepulangan empat anak tersebut.

“Mereka ingin memisahkan anak-anak tersebut dari keluarga kandungnya, membinasakan mereka, menyembunyikan mereka dan menyerahkan mereka kepada kelompok etnis lain,” kata Daria Gersimchuk, penasihat presiden Ukraina mengenai hak-hak dan rehabilitasi anak-anak.

Russifikasi adalah proses asimilasi budaya di mana komunitas non-Rusia, mau atau tidak, melengkapi budaya dan bahasa mereka dengan budaya dan bahasa Rusia.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *