Fri. Sep 27th, 2024

Curhat Erick Thohir: Anggaran Disunat tapi Target Dividen Naik Terus

 

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengibaratkan pertumbuhan anggaran dengan aktivitas perusahaan publik. Kementerian BUMN mendapat pagu sebesar Rp 277 miliar untuk anggaran 2025.

Erick Thohir mengatakan kenaikan anggaran 2025 ini lebih rendah dibandingkan anggaran yang diterima Kementerian BUMN pada 2024 sebesar Rp 284 miliar. Sebaliknya, dia menyebut operasional BUMN terus membaik, termasuk rencana menambah pendapatan.

“Kalau kita lihat, kita coba bandingkan apple to apple, ini turun dari Rp 284 miliar menjadi Rp 277 miliar,” kata Erick dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Senin (2/9/2024). Setoran Dividen

Dalam sambutannya, Erick memperlihatkan field trip dan anggaran yang disampaikan kepada Kementerian BUMN. Pada tahun 2021, anggaran BUMN mencapai Rp30 triliun dan anggaran Kementerian BUMN sebesar Rp193 miliar.

Kemudian, pada tahun 2022 porsi BUMN meningkat menjadi Rp 40 triliun dengan anggaran Kementerian BUMN sebesar Rp 198 miliar. Pada 2023, porsi BUMN mencapai Rp 81 triliun dengan anggaran Rp 241 miliar.

Saat ini, pada tahun 2024, sektor tersebut menargetkan Rp85 triliun dengan anggaran Rp284 miliar. Saat ini, meski ada target peningkatan investasi pada 2025, anggarannya hanya Rp 277 miliar.

“Saat ini cost performance-nya terlalu tinggi untuk keputusan tersebut. Artinya perbandingannya tidak seimbang,” kata Erick.

Menurut dia, pagu anggaran BUMN tahun 2025 sebesar Rp 277 miliar lebih rendah 16 persen dibandingkan permintaan awal sebesar Rp 328,7 miliar. Selain itu, tercatat lebih rendah 10 persen dibandingkan pagu anggaran 2024 sebesar Rp308 miliar sebelum diubah menjadi Rp284 miliar. Rencana Anggaran Tahun 2025

Erick menjelaskan anggaran tahun 2025 terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu anggaran operasional BUMN sebesar 54,07% dan anggaran pembangunan BUMN sebesar 45,93% dari total pagu anggaran.

Kalau kita lihat, pagu anggaran 2025 sudah termasuk upah dan gaji sebesar 28,26 persen atau lebih dari Rp 78 miliar. Jadi, ada lapangan kerja Rp 71,62 miliar atau sekitar 25 persen, ujarnya.

Setelahnya, ada anggaran sebesar Rp47,35 miliar atau setara 17 persen dari total pagu. Terakhir, ada anggaran pemeliharaan dan perbaikan BUMN senilai Rp80,09 miliar atau 28,86 persen.

“Pembinaan dan pemeliharaan BUMN kami tingkatkan menjadi Rp80,09 miliar atau 28,86 persen,” tutupnya.

 

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir meminta tambahan Rp 66 miliar untuk anggaran 2025.

Dia mengatakan, dalam RAPBN 2025 Kementerian Keuangan BUMN ditetapkan sebesar Rp 277 miliar. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan pagu anggaran 2024 sebesar Rp 284,36 miliar.

“Tentu kami yakin Komisi VI bisa mendukungnya, dan kami dari Kementerian BUMN akan mencoba menghubungi Kementerian Keuangan mengenai revisi pagu anggaran tahun 2024 menjadi Rp 284,36 miliar yang pagunya kami terima tahun 2025. Rp 277 miliar,” kata Erick dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (2/9/2024).

Ia mengatakan, dengan tambahan anggaran tersebut, Kementerian BUMN menargetkan mendapat jatah sebesar Rp 344 miliar pada tahun 2025. Menurut dia, tambahan anggaran tersebut bertolak belakang dengan banyaknya capaian yang telah diraih instansi pemerintah.

“Permintaan lagi yang kami harapkan sekitar Rp66 miliar, sehingga totalnya menjadi Rp344 miliar. Jumlah Rp66 miliar ini sangat rendah dibandingkan apa yang telah dilakukan Komisi VI kepada kami. Kami juga berharap ada hikmah dari Kementerian Keuangan,” tambahnya.

Erick kembali menegaskan, tambahan anggaran Rp 66 miliar akan digunakan untuk mendukung pengelolaan BUMN dan Kementerian BUMN. Diharapkan tambahan dana ini bisa diberikan pada Oktober 2024.

“Jumlah Rp66 miliar itu untuk kami lanjutkan pemeliharaan yang terus kami lakukan agar kedepannya bisa terwujud,” ujarnya.

“Kami berharap bulan Oktober ini ada solusinya. Saya dengar hari ini juga ada pertemuan untuk membahas hal ini, jadi kami mohon bantuannya agar bisa digunakan sesuai keinginan,” lanjut Erick Thohir.

 

Erick kali ini juga menjelaskan mengenai penggunaan anggaran Kementerian BUMN. Pada triwulan II tahun 2024, pihaknya mengeluarkan dana sebesar Rp119,75 miliar dari anggaran tahun 2024 sebesar Rp284,36 miliar.

Angka tersebut setara dengan 42,11 persen dari total anggaran atap.

“Alhamdulillah kita terus menggalang kesuksesan. Kalau kita lihat, tingkat keberhasilan kita di akhir tahun biasanya mencapai 98-99 persen. Sekarang dari segi uang kita mencapai 42,11 persen yakni Rp 119,75 miliar,” ujarnya. dikatakan.

“Kalau kita lihat secara riil, dana yang dikeluarkan sekitar Rp 169,62 miliar. Jadi selisihnya bagus, dan akhir tahun anggarannya bisa kita ambil 90 persen,” imbuhnya. .

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *