Fri. Sep 27th, 2024

Bedah Plastik dan Transplantasi Rambut Tak Perlu ke Luar Negeri, Indonesia Punya Layanan Hospital Based Terstandarisasi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Banyaknya kasus kelalaian di klinik membuat masyarakat berpikir dua kali sebelum menjalani operasi plastik. Fakta lainnya, kini semakin banyak pasien Indonesia yang bepergian ke luar negeri untuk mendapatkan hasil operasi plastik yang mereka harapkan.

Meski belum tentu, karena prosedurnya mungkin masih rentan terhadap risiko pasca operasi. Prosedur bedah kosmetik di luar negeri, termasuk tiket pesawat dan akomodasi, sudah mahal dan ada kemungkinan kegagalannya. Belum lagi kendala bahasa bagi pasien dan dokter bedah ketika harus berkonsultasi.  

Untuk itu Brawijaya Healthcare membuka Brawijaya Dermatology Aesthetic and Plastic Surgery (DAPS) di Antasari Jakarta melalui RS Brawijaya Antasari. Berbeda dengan klinik kecantikan yang sedang berkembang, DAPS Brawijaya menawarkan layanan dengan konsep rumah sakit karena bekerja sama dengan Brawijaya Hospital Antasari.

“Kami berkomitmen terhadap layanan bedah plastik yang mengedepankan keselamatan pasien di tengah munculnya layanan bedah plastik,” ujar Dr. Bambang Wicaksono, SpBP-RE(K), Kepala Pelayanan Bedah Plastik DAPS Group, saat peluncuran DAPS Brawijaya. pada hari Selasa, September. 3 Agustus 2024. 

Unit bisnis bedah plastik ini memiliki konsep One Stop Solution yang juga bekerjasama dengan NMW Group, jaringan klinik kecantikan estetika yang saat ini sedang dikembangkan di Indonesia. Ia mengatakan, layanan DAPS Antasari Brawijaya tidak hanya fokus pada bedah plastik, namun juga layanan estetika non-invasif dan layanan transplantasi rambut. 

“Tidak perlu jauh-jauh ke Turki, Korea atau Thailand karena Brawijaya DAPS Antasari menawarkan semua yang dibutuhkan pasien. Kami memiliki dokter spesialis bedah plastik yang berkompeten, berlisensi resmi dan fasih berbahasa Indonesia sehingga memudahkan komunikasi. 

Selain itu, Brawijaya DAPS Antasari menawarkan layanan transplantasi rambut yang sangat baik. Dokter DAPS Group dapat menggabungkan prosedur invasif dan non-invasif untuk mencapai hasil yang optimal.

Direktur RS Brawijaya Antasari Dr. Uf Bagazi, SpOG mengumumkan DAPS Brawijaya Antasari siap menerima calon pasien yang ingin menjalani operasi plastik estetik atau rekonstruktif. 

“Dengan adanya operasi DAPS Antasari Brawijaya ini kami berharap dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta pada khususnya dan Indonesia pada umumnya yang ingin menjalani operasi plastik,” jelasnya. 

Menurut dia, para pasien tersebut akan ditangani oleh tim dokter DAPS yang berkompeten. Selain itu, instalasi DAPS Brawijaya merupakan mesin yang berteknologi maju, sehingga DAPS Brawijaya Antasari bisa menjadi pilihan terbaik. 

Menurutnya, dengan hadirnya Brawijaya DAPS Antasari, Brawijaya Healthcare semakin memantapkan posisinya sebagai pilihan terdepan layanan kesehatan di Indonesia, khususnya di bidang estetika dan bedah plastik. Harapannya, lembaga ini dapat menjadi rujukan utama bagi masyarakat yang membutuhkan perawatan estetika dan operasi plastik baik di dalam maupun luar negeri.

 

Aktris Nirina Zubir memang harus selalu tampil menawan karena kerap tampil di depan kamera. Meski demikian, wanita berusia 44 tahun ini tak bisa memungkiri munculnya garis-garis halus dan kerutan di usianya yang tak terlalu muda.

Namun menurutnya, penuaan terjadi pada semua orang. Tak hanya kerutan, Nirina belakangan ini tampak membiarkan ubannya tumbuh semakin panjang.

“Saya termasuk orang yang sering tampil di layar kaca, jadi saya suka hal-hal yang indah. Nirina kalau tua nggak apa-apa, tapi kalau sudah besar, dia harus menjaganya,” ujarnya saat peluncuran DAPS Brawijaya di Jakarta. Selatan. Wilayah Jakarta, Selasa 3 September 2024.

Menurut mantan VJ MTV ini, masalah kerutan bisa diatasi dengan melakukan perawatan berbeda. Dia harus melakukannya karena persyaratan pekerjaan.

“Juga kemarin aku harus memerankan karakter usia 30-an, kalau filmnya hitam putih pasti kerutannya terlihat banget,” Nirina terkesiap.

Namun ia lega karena Brawijaya Dermatology Aesthetic and Plastic Surgery (DAPS) sudah memiliki fasilitas estetika rumah sakit di Indonesia. “Aku suka perlakuan di sini bisa sesuai keinginan (personalized), nggak berlebihan, karena aku bukan model. Aku masih butuh ekspresi saat berakting,” kata Nirina.

Ia juga tampaknya tertarik dengan perawatan yang dapat memperbaiki penampilannya. Suami musisi Ernest Fardiyan ini juga tertarik dengan perawatan transplantasi rambut alis.

“Ternyata kita juga bisa mendapatkan transplantasi, jadi tidak perlu ke negara itu (Turki),” jelas Nirina sembari merasa bangga karena Indonesia sudah memiliki layanan rumah sakit. Dengan cara ini, standar dan keamanan terjamin. 

Tak hanya Nirina, vokalis Kotak Tantri Syalindri pun merasa perlu mendapat perhatian seiring usianya yang kini menginjak 35 tahun. Akhirnya, ia mencoba perawatan Botox untuk pertama kalinya.

“Saya merasa seiring bertambahnya usia, kita tetap harus mempercantik diri. Akhirnya saya pertama kali mendapatkan Botox, secara umum seperti yang dikatakan teman saya,” kata Tantri bersamaan.

Awalnya ia takut karena kebanyakan orang yang pernah menjalani perawatan Botox membuat wajahnya terlihat kaku atau sulit tersenyum. Namun Tantri tidak merasakan efek tersebut dan masih bisa mengekspresikan dirinya.

Tantri kemudian menjalani perawatan laser untuk menjaga kulitnya. Tak percaya, ibu dua anak ini seketika merasakan kulitnya lebih cerah dan bersinar.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *