Fri. Sep 27th, 2024

Hari Pertama Lebaran, TPU Karet Bivak hingga Pondok Ranggon Diserbu Peziarah

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Idul Fitri biasanya diisi dengan ziarah, selain bersilaturahmi dengan sanak saudara. Seperti yang terlihat di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karat Biwak, Jakarta Pusat, yang langsung diserbu jamaah haji di hari pertama Idul Fitri 1445 H, Rabu (10/4/2024).

Sekitar pukul 12.00 WIB jumlah jamaah di TPU Karaet biwak terus meningkat. Mereka tersebar di pemakaman umat Islam yang terletak di berbagai sudut.

Melansir Antara, para jamaah terlihat mengenakan celana pendek coco, sarung, pechi, dan gaun. Mereka pun datang bersama sanak saudara, saudara dan sahabatnya.

Para peziarah terlihat berdoa kepada Sang Pencipta di depan makam orang yang mereka cintai.

Sopia, 50, asal Sengkareng, Jakarta Barat, mengatakan, dirinya dan keluarga datang ke TPU Karet Biwak mulai pukul 09.00 atau usai salat Idul Fitri.

“Karena tradisi keluarga kami menghadiri pemakaman cucu dan mertua di hari pertama Idul Fitri, maka kami yang masih hidup mendoakan yang tidak, maka sebelum keluar kami menjenguk sanak saudara yang lain. Yang masih ada,” kata Sopia saat ditemui di pemakaman.

Sementara itu, Nuria (39), warga Tanah Abanki, Jakarta Pusat, mengaku bersama keluarga menyempatkan diri menghadiri pemakaman kerabatnya sebelum pulang ke kampung halamannya di Yogyakarta.

“Habis ini kita mau pulang ke Yogyakarta, jadi ke sini harus ke sini dulu ketemu sanak saudara dan mertua, sebaiknya kita berdoa dulu baru menenangkan diri kalau ke sini sebelum kembali ke desa,” katanya. Nuria.

Nuriah berharap masyarakat yang datang ke TPU Karaet Biwak atau TPU lainnya bisa datang dengan tertib, bersih dan tidak parkir mobil sembarangan agar tidak menimbulkan kemacetan di sekitar pemakaman.

 

Fenomena serupa juga terjadi di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur. Usai salat Idul Fitri Rabu pagi, masyarakat sudah berkumpul. 

Bahkan, pintu masuk TPU ramai pengunjung meski masih bisa berjalan kaki untuk keluar masuk TPU.

Pengunjung lainnya, Rosid (40), mengatakan, ia dan keluarga mendatangi pemakaman orang tuanya usai salat Idul Fitri. Ia memutuskan untuk berziarah pagi-pagi sekali agar tidak terjebak kemacetan di sekitar kuburan. 

“Pertama setelah selesai salat (ID) saya langsung ke sini, kebetulan rumahnya tidak jauh, jadi saya langsung ke rumah kakak saya karena ramai dan siang hari panas,” katanya. .

 

Tak jauh berbeda dengan Rojid, seorang jamaah haji bernama Asri (35) juga berziarah ke makam suami dan anaknya usai salat Idul Fitri. Sejujurnya saya tidak ingin terburu-buru ke sini (ke kuburan), tapi anak-anak ingin datang ke sini pagi-pagi agar tidak banyak mobil,” ujarnya.

Asri yang tinggal di Bambu Apus mengatakan, sejak tahun 2017, sudah menjadi kebiasaan untuk rutin menunaikan ibadah haji. Ia mengaku sudah terbiasa dengan TPU yang biasa digelar setiap libur lebaran.

Berbeda dengan Joko (54), ia baru pertama kali mengunjungi TPU Pondok Rangoon saat lebaran, setelah ibunya dimakamkan saat bulan puasa.

“Saya kira paginya tidak terlalu ramai, tapi wisatawannya bertambah. Untung saya bawa sepeda motor, jadi tidak terlalu ramai,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *