Fri. Sep 27th, 2024

Perjuangan Umi Pipik: Transformasi Hidup dan Perjalanan Kehilangan Pekerjaan hingga Mendapat Rezeki Berlipat

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Pipik Dian Irawati atau lebih dikenal dengan Umi Pipik menceritakan perjalanan emosionalnya saat memutuskan berhijab dan bagaimana keputusan tersebut mempengaruhi pekerjaannya. Kehidupan Umi Pipik berubah drastis setelah ia memutuskan mengubah penampilannya menjadi lebih privat. 

Menjadi bintang tamu di acara Pagi-Pagi Ambyar Trans TV, Umi Pipik bercerita tentang pengaruh perubahan penampilannya terhadap jadwal kerjanya.

“Jadi pas aku putuskan berhijab, sebenarnya jadwalnya padat karena bulan Ramadhan kan? Ada acara aliran sesat di TV, salah satu tayangannya. Tapi begitu aku berhijab, itu berubah. ” kata Umi Pipik, dikutip YouTube Trans TV Official, Kamis (21/3/2024).

Sebelumnya, jadwalnya padat dengan tampil di acara TV dan belajar di masjid, terutama di bulan Ramadhan. Namun, setelah berhijab, banyak jadwal tersebut yang dibatalkan, termasuk acara TV dan bacaan di masjid.

 

Menurut Umi Pipik, penutup wajah seperti hijab masih dianggap mengerikan dan dikaitkan dengan kekerasan, sehingga banyak jadwal yang dibatalkan karena stigma tersebut. Hal ini mengakibatkan Umi Pipik kehilangan banyak pekerjaan dan akhirnya hanya berdiam diri di rumah tanpa penghasilan. 

“Akhirnya jadwal masjid dibatalkan semua karena mungkin masih menganggap hijab itu ekstrim. Saat itu hijab masih musim teroris ya, dikaitkan dengan teroris,” jelasnya.               

 

Meski terkendala ekonomi dan putus asa, Umi Pipik bertekad mencari uang untuk menghidupi keempat anaknya. Ia mempunyai masalah keuangan karena harus membayar biaya sekolah anak-anaknya dan tabungannya semakin menipis. 

Meski demikian, Umi Pipik memilih untuk tidak mengeluh kepada siapapun dan memilih untuk melampiaskan keluh kesahnya kepada Tuhan.

“Tapi lama kelamaan tabungan saya berkurang. Saya harus membiayai sekolah anak saya saat itu, saya punya empat anak. Saya harus sekolah. Saat itu saya menyekolahkan (anak) nomor tiga dan empat ke pesantren,” dia menjelaskan.

 

Namun, Tuhan memberikan keajaiban kepada Umi Pipik. Meski dengan tangan tergantung, ia mendapat pekerjaan dari ahli kecantikan asal Bandung. Tawaran itu datang di saat yang tepat dan makanan yang diterima Umi Pipik jauh melebihi kebutuhannya. Peristiwa ini membuatnya merasa sangat bersyukur dan menguatkan keimanannya kepada Tuhan. 

“Saat itu tiba-tiba ada seorang dokter kecantikan dari Bandung yang punya perawatan kulit. Saya menawarkan diri untuk bekerja sama dengan Umi untuk memberinya gelar BA 2018,” jelas Umi Pipik.

Kisah perjuangan Umi Pipik menjadi contoh nyata bagaimana keputusan untuk berubah dan menghadapi tantangan hidup mampu mendatangkan keajaiban dan rezeki yang tak terduga. Meski mengalami kesulitan, keberanian dan tekad Umi Pipik menyemangati banyak orang untuk terus beriman kepada Tuhan dan terus berusaha menjalani hidup penuh harapan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *