Fri. Sep 27th, 2024

BMKG Ungkap Penyebab Jakarta Diguyur Hujan Lebat Meski Musim Kemarau

 

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Jakarta dan sekitarnya dilanda hujan lebat dalam beberapa hari terakhir. Tahun 2024 kini dianggap sebagai musim kemarau yang biasanya terjadi pada bulan Juli dan Agustus.

Ida Pramuvardhani, Kepala Kelompok Kerja Produksi dan Diseminasi Informasi Meteorologi BMKG, menjelaskan fenomena tersebut disebabkan oleh pengaruh atmosfer yang membuat musim hujan lebih intens dibandingkan musim kemarau.

“Curah hujan yang turun dalam jumlah signifikan dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan dinamika atmosfer dalam skala regional yang sangat signifikan,” kata Ida, Sabtu (6/7/2024) saat dihubungi.

Selain itu, suhu laut di wilayah Ida dan Jakarta masih hangat. Curah hujan dalam jumlah besar di Jakarta berkontribusi terhadap terciptanya kondisi yang diperlukan untuk menjaga tutupan awan.

Kendati demikian, Aida mengatakan kondisi tersebut biasanya disebabkan oleh pengaruh peristiwa cuaca global dan regional di banyak wilayah Pulau Jawa.

Namun curah hujan bisa terjadi di semua musim, baik musim kemarau, musim hujan, maupun musim pancaroba, ujarnya.

Aida menjelaskan, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer BMKG, Jakarta masih berpotensi terkena hujan. Hujan lebat disertai petir atau angin kencang diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.

“Akibat adanya perubahan di Jakarta, BMKG memprakirakan kemungkinan terjadi hujan lebat lagi hingga dua hari ke depan,” ujarnya.

 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan 1.000 RW terendam banjir pada Sabtu (6/7/2024).

Kepala Bidang Pengolahan Data dan Informasi (Kasatpelang) BPBD DKI Jakarta mengatakan, banjir saat ini bertambah dari 2 RT menjadi 5 RT yakni 0,016 persen dari 30.772 RT di wilayah BPBD DKI Jakarta. Keterangan tertulis, Sabtu (6/7/2024).

Pesisir utara Jakarta juga mengalami banjir pantai atau pasang surut yang meningkatkan tinggi gelombang maksimum berupa banjir pantai.

Rob meningkatkan kunci Pasar Ikan menjadi Berbahaya atau Peringatan 1 pada hari Jumat, 5 Juli 2024 antara pukul 21.00 hingga 22.00.

Belakangan, pada Sabtu, 6 Juli 2024, situasi banjir semakin diperparah dengan hujan yang melanda Jakarta dan sekitarnya.

 

Untuk menyikapinya, BPBD DKI Jakarta mengirimkan personel untuk memantau kondisi banjir di setiap wilayah.

Selain itu, BPBD DKI Jakarta mengintegrasikan unsur Dinas SDA, Dinas Pina Marga, dan Dinas Kulgarmat untuk menyerap genangan air serta bekerja sama dengan lurah dan camat setempat untuk memastikan saluran air berfungsi dengan baik.

Banjir cepat surut, kata Michael.

Meski begitu, BPBD DKI meminta masyarakat tetap waspada dan mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir.

“Dalam keadaan darurat segera hubungi 112. Layanan ini gratis dan bekerja 24 jam sehari,” kata Michael.

Koresponden: Pachdiaruddin Alam

Sumber: Merdeka.com

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *