matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham Selasa (6 November 2024).
IHSG menguat 0,34% ke level 6.921 dengan volume pembelian terlihat pada sesi perdagangan Senin 10 Juni 2024. Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, revisi IHSG juga mengisi gap dan mencapai target yang telah ditetapkan.
“Hari ini diperkirakan posisi IHSG masih berada pada wave (v) wave (2), sehingga dapat diketahui koreksi IHSG akan terus berlanjut menuju level 6.742-6.794,” ujarnya. .
Herditya mengatakan IHSG akan bergerak pada level support 6.846.6.743 dan level resistance 7.032.7.149 pada Selasa pekan ini.
Sementara itu, riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menunjukkan potensi kenaikan IHSG terbatas dengan level support dan resistance di level 6.885-7.000 pada pekan ini pada sesi perdagangan Selasa. Rekomendasi stok
Untuk rekomendasi saham hari ini, dalam kajian PT Pillarmas Investindo Sekuritas dipilih saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Penafian: Setiap keputusan investasi adalah kebijaksanaan pembaca. Teliti dan analisis saham sebelum membeli dan menjualnya. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Berikut rekomendasi teknis MNC Sekuritas:
1.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) – Beli saat melemah
Saham BBNI terkoreksi 1,91% menjadi 4.610 karena peningkatan volume penjualan. “Meski BBNI mungkin masih bertahan di atas 4.370, namun posisi BBNI saat ini diperkirakan hanya sebagian kecil dari gelombang C [ii],” ujarnya.
Beli saat lemah: 4.460-4.580
Target harga: 4.820, 4.930
Hentikan kerugian: Di bawah 4,370
2.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) – Beli saat melemah
Saham BBRI naik 1,15% menjadi 4.400 karena menghasilkan volume pembelian. “Meskipun BBRI masih bisa bertahan di atas 4.310, namun posisi BBRI saat ini berada di awal gelombang A (B),” ujarnya.
Beli saat lemah: 4.360-4.390
Target harga: 4.620, 4.820
Hentikan kerugian: Di bawah 4,310
3.PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) – Kesenjangan beli
Saham MAPI terkoreksi 3,373% ke level 1420 dan seiring dengan menghasilkan volume penjualan, koreksi MAPI juga memasuki MA20. Posisi MAPI saat ini diperkirakan berada pada gelombang A [b], kata Herditya.
Beli saat lemah: 1.345-1.410
Target harga: 1.515, 1.660
Hentikan kerugian: di bawah 1,240
4.PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) – Beli spesifikasi
Saham SMRA naik 0,96% menjadi 525 karena pembelian yang dihasilkan, dengan kenaikan masih dibatasi oleh MA60.
“Kami memperkirakan posisi SMRA saat ini [i] berada di awal wave (iii), sehingga SMRA masih berpotensi untuk terus melakukan konsolidasi,” kata Herditya.
Spesifikasi toko: 510-525
Harga sasaran: 545, 570
Hentikan kerugian: di bawah 505
Merujuk pada situs BEI, indeks saham merupakan ukuran statistik yang mencerminkan pergerakan harga secara umum sekelompok saham yang dipilih dan dievaluasi secara berkala berdasarkan kriteria dan metode tertentu.
Tujuan dari indeks saham adalah:
Mengukur sentimen pasar
Terdiri dari produk investasi pasif seperti dana indeks dan indeks ETF, serta derivatif
Lihat katalog properti
Proksi untuk mengukur dan memodelkan pengembalian atau hasil investasi, risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko, serta
Proksi kelas aset dalam alokasi aset
Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan indeks yang mengukur kinerja harga seluruh saham yang tercatat di papan utama dan papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berikut fungsi IHSG sebagaimana disebutkan dalam laman OCBC NISP:
1. Menunjukkan pergerakan pasar
Fungsi IHSG adalah untuk menunjukkan pergerakan saham-saham di pasar modal saat ini. Melalui pergerakan saham-saham tersebut, pelaku pasar modal dapat menganalisis antusiasme jual beli instrumen investasi di suatu negara secara real time.
Selain itu, pihak-pihak di luar pasar modal, termasuk ekonom, pengamat, dan pemerintah, dapat memberikan gambaran betapa menariknya suatu negara di mata investor.
2. Lihat tolok ukur kinerja portofolio
IHSG juga berupaya menunjukkan efek benchmarking kepada calon investor sebelum memasuki pasar modal. Grafik IHSG menampilkan informasi rata-rata harga saham yang dapat digunakan sebagai acuan investor dalam mengambil keputusan.
3. Ini menunjukkan keuntungan yang diharapkan
IHSG juga berupaya memberikan estimasi pendapatan, khususnya kepada calon investor. Data persentase grafik saham IHSG dapat dijadikan sebagai tolak ukur perkiraan tingkat perkembangan investasi pasar modal. Jika rata-rata harga saham IHSG naik 10% dalam 6 bulan, maka harga saham yang Anda beli bisa naik 10% pada tahun berikutnya.
4. Konversi ke produk investasi pasif
Selain itu, IHSG beroperasi sebagai produk investasi aset pasif atau aset dasar. Dengan menyelesaikan proses perdagangan instrumen, investor dapat membeli banyak saham dan menjualnya secara kolektif kepada orang lain. Penjualan saham secara kolektif ini biasanya menggunakan harga saham IHSG. Oleh karena itu, jika harga IHSG naik maka harga saham secara keseluruhan juga akan meningkat.