Sat. Sep 28th, 2024

Kelezatan Nasi Telur Kecap Siram Minyak Jelantah Memang Tiada Tanding, Tapi Hati-Hati Bahayanya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Banyak di antara kita yang suka menikmati sajian sederhana berupa nasi telur kecap yang dilumuri minyak goreng untuk menggoreng. Bayangkan, nasi putih panas, telur goreng dengan kuning telur setengah matang, ditaburi kecap manis, dan ditambah minyak goreng yang nikmat. Rasanya paling nikmat jika ditambah dengan kerupuk putih yang renyah.

Rasanya yang lezat memang sulit untuk ditolak, apalagi bagi Anda yang ingin makan sehat dan murah. Namun, dibalik kenikmatan tersebut, terdapat bahaya yang akan membahayakan kesehatan Anda. Apa saja bahaya penggunaan minyak goreng?

Minyak goreng, atau minyak yang sering digunakan untuk menggoreng, seringkali menjadi kunci dari rasa yang tidak biasa. Namun tahukah Anda kalau minyak tersebut berbahaya bagi kesehatan?

Menurut Guru Besar IPB University sekaligus Penguji Senior LPPOM MUI, Profesor Dr Ir Sedarnawati Yasni M.Agr, penggunaan kembali minyak pada suhu lebih dari 170 hingga 200 derajat Celcius mengakibatkan terbentuknya zat karsinogenik, yaitu obat berbahaya penyebab kanker.

Mengapa tidak disarankan menggunakan minyak goreng lebih sering? Pasalnya, memanaskan kembali minyak akan mengubah struktur lemak tak jenuh menjadi lemak trans yang diketahui menyebabkan penyakit berbahaya, demikian dilansir dari laman LPPOM MUI pada Senin, 16 September 2024.

Sedarnawati mengatakan, minyak goreng juga bisa menjadi tempat berkembang biaknya radikal bebas. Jika gorengan menggunakan minyak, maka radikal bebas akan masuk ke dalam tubuh dan membunuh organ dalam, meningkatkan risiko kanker dan masalah serius lainnya.

 

 

Penumpukan lemak di arteri akibat penggunaan minyak goreng dapat memicu obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Menurut penelitian dari University of the Basque Country di Spanyol, minyak bekas mengandung senyawa aldehida organik yang dapat diubah menjadi karsinogen di dalam tubuh. Hasilnya? Risiko terjadinya penyakit degeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson juga meningkat.

Jadi, meski terkesan sepele, penggunaan minyak goreng seringkali menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan.

 

Menurut artikel Kesehatan yang diulas oleh Suzanne Fisher RD, kebanyakan orang dewasa yang sehat bisa mendapatkan 1 hingga 2 butir telur setiap hari, atau hingga 7 butir per minggu.

Telur layak disebut ‘superfood’ karena memiliki banyak manfaat. Menurut informasi dari Mayo Clinic Health System, telur mengandung protein, vitamin, dan mineral yang tinggi, serta rendah kalori dan lemak jenuh.

Telur juga merupakan sumber vitamin A, D, B12, dan kolin, nutrisi penting dalam berbagai tahap metabolisme. Namun, ada beberapa hal penting yang harus diwaspadai: Apakah Telur Meningkatkan Kolesterol?

Penelitian menunjukkan bahwa kolesterol dalam telur kurang baik bagi tubuh manusia dibandingkan sumber kolesterol lainnya. Sayangnya, telur seringkali dimakan dengan makanan yang mengandung garam, lemak jenuh dan kolesterol, minyak, mentega, dan seringkali dengan keju. Hati-hati, makanan tersebut bisa menyebabkan penyakit jantung jika dikonsumsi berlebihan.  

Menurut artikel Healthline yang diulas oleh Natalie Olsen RD LD, penelitian menunjukkan bahwa memasak telur dapat menurunkan kandungan vitamin A sebesar 17 hingga 20 persen.

Demikian pula, antioksidan dapat dikurangi dari 6 menjadi 18 persen, tergantung pada metode memasaknya, seperti menggoreng, merebus, atau menggunakan microwave.

Menariknya, semakin lama memasak, semakin banyak pula nutrisi yang hilang. Telur yang dipanggang selama 40 menit dapat kehilangan vitamin D hingga 61 persen, sedangkan telur yang digoreng atau direbus sebentar hanya kehilangan sekitar 18 persen.

Namun, jangan khawatir. Meski nutrisinya berkurang saat dimasak, telur tetap mengandung vitamin dan antioksidan.

 

Telur kaya akan vitamin, mineral, dan nutrisi penting, termasuk kolesterol yang sering diperdebatkan. Satu butir telur mengandung sekitar 207 miligram kolesterol, yaitu 69 persen dari batas harian yang direkomendasikan dalam Pedoman Diet untuk Orang Amerika, menurut Health Senin, 16 September 2024.

Lalu bagaimana dengan lemak jenuhnya? Tubuh kita membutuhkan asam lemak jenuh, namun kebanyakan orang mengonsumsi lemak tidak sehat, seperti makanan tinggi gula. Solusinya? Nikmati telur secukupnya, bersama sayuran atau rendah protein, dan jauhi terlalu banyak lemak. Apakah telur baik untuk jantung?

Telur kaya akan potasium, folat, dan vitamin B yang baik untuk jantung. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan sebanyak dua butir telur sehari dapat membantu mengendalikan penyakit jantung. Kuncinya adalah harmoni. Aman mengonsumsi telur setiap hari jika diimbangi dengan kesehatan.

 

Minyak goreng atau minyak goreng digunakan hampir di setiap rumah. Apalagi banyak orang yang suka memasak dengan cara digoreng. Namun tahukah Anda bahwa membuang sampah sembarangan dapat merusak lingkungan?

Berikut cara membuang minyak goreng yang aman dan benar sesuai anjuran website Waste4Change. 1. Simpan minyak goreng yang tepat

Pastikan sisa minyak disimpan dalam wadah tertutup rapat, seperti botol atau toples, dan disimpan di tempat sejuk dan kering. Jangan letakkan di dekat kompor, microwave, atau lemari es, karena panasnya dapat menyebabkan minyak keluar dan menimbulkan stres. 2. Manfaat Jasa Asuransi

Jika Anda mengumpulkan banyak minyak goreng, periksa apakah kota Anda memiliki program daur ulang UCO. Bagi warga Jabodetabek, Anda bisa memanfaatkan layanan Waste4Change dengan menyerahkan sampah Anda. Kirim oli bekas dalam wadah yang aman dan pastikan layanan pengiriman dapat mengangkut cairan tersebut. 3. Jangan membuangnya ke wastafel atau tanah

Bolehkah membuang minyak goreng ke wastafel? Ingat, membuang minyak goreng ke wastafel dapat menyumbat saluran air dan merusak pipa ledeng. Padahal, jika dibuang ke dalam tanah, minyak ini bisa mencemari lingkungan. Jadi, jangan rutin memakainya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *