Sat. Sep 28th, 2024

Indonesia Masih jadi Tujuan Investasi Favorit, Ini Buktinya

matthewgenovesesongstudies.com mengumumkan hasil survei global yang dilakukan oleh Bank DBS Indonesia Jakarta bekerja sama dengan Financial Times Longitude, yang mengungkapkan pentingnya strategis departemen keuangan dan perbendaharaan dalam organisasi dalam menentukan arah perdagangan global jangka panjang.

Karena era globalisasi, peluang perdagangan dan penciptaan nilai baru bermunculan di negara-negara berkembang karena teknologi digital, meningkatnya permintaan akan model bisnis berkelanjutan, dan perubahan keseimbangan kekuatan ekonomi.

Laporan “Kunci: Bagaimana Perbendaharaan dan Keuangan Memungkinkan Era Baru Globalisasi”, yang mensurvei 570 eksekutif dari 15 pasar di Asia-Pasifik, Eropa dan Amerika Utara, mengungkapkan prioritas strategis utama bagi dunia usaha di Indonesia selama dua tahun ke depan. Hal ini meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional (83 persen) serta kepuasan dan retensi pelanggan (77 persen).

Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan pertumbuhan yang stabil di sektor logam, pertambangan, dan manufaktur, sehingga mendukung permintaan industri kendaraan listrik (EV). Investasi infrastruktur yang agresif meningkatkan kepercayaan investor terhadap negara tersebut.

“Kami percaya peningkatan signifikan dalam kepercayaan investor terhadap Indonesia menunjukkan fundamental ekonomi yang kuat dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan, seiring dengan semakin pentingnya inisiatif keberlanjutan seperti pendanaan untuk inisiatif dekarbonisasi yang lebih luas. Bank Dunia akan memanfaatkan keahlian regional kami dan akan menggunakan sumber daya kami. “Kami berkomitmen terhadap pembangunan berkelanjutan dan komitmen DBS Indonesia untuk mendorong integrasi ekonomi yang lebih besar di kawasan,” kata Kunardi Lai, Head of DBS Indonesia di grup perbankan korporasi PT Bank, Senin (29/7/2024).

Selain itu, para eksekutif di Indonesia memandang diversifikasi bisnis sebagai tujuan utama; banyak yang fokus mendorong pertumbuhan bisnis dan memperoleh keterampilan dan kemampuan baru di Asia; 73 persen menyebutnya sebagai prioritas.

 

 

Namun, dunia usaha di Indonesia menghadapi beberapa kendala, dengan faktor permodalan dan pembiayaan serta ketidakpastian geopolitik yang menjadi prioritas utama, diikuti oleh kemerosotan dan ketidakstabilan perekonomian.

Karena banyak perusahaan di negara ini yang mempunyai cadangan dana yang besar untuk membiayai ambisi ekspansi dan digitalisasi, anak-anak perusahaan lokal mereka berupaya memperluas operasinya di negara lain, khususnya di Asia.

Menanggapi kebutuhan untuk menyederhanakan prioritas strategis dan strategi diversifikasi, para eksekutif mengindikasikan bahwa strategi korporasi kemungkinan besar merupakan upaya strategis yang didorong oleh kelompok perbendaharaan dan keuangan Indonesia (87 persen) diikuti oleh kelompok pembelian dan rantai pasokan (83 persen).

 

 

Namun dibandingkan dengan rata-rata global, relatif sedikit eksekutif di Indonesia yang mengatakan bahwa perbendaharaan dan keuangan terlibat dalam keberlanjutan dan dekarbonisasi (60 persen dan 71 persen) serta manajemen risiko (63 persen dan 71 persen).

Lalu apa langkah selanjutnya bagi kelompok treasury dan keuangan di Indonesia?

Enam dari sepuluh (57 persen) perusahaan di Indonesia percaya bahwa tim perbendaharaan dan keuangan mereka sangat penting bagi keberhasilan mereka di era globalisasi. Perusahaan-perusahaan di Indonesia melaporkan bahwa departemen perbendaharaan dan keuangan mereka lebih baik dalam menyelaraskan strategi mereka dengan perusahaan yang lebih besar (70 persen) dan membiayai rencana diversifikasi pembiayaan secara menguntungkan (67 persen).

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *