Sat. Sep 28th, 2024

WIKA Dapat Proyek dari Pertamina, Nilainya Capai Rp 475 Miliar

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dipercaya pengerjaan proyek pembangunan New Jetty 1 di Terminal Terpadu Bali Mangis. Proyek yang akan dibangun WIKA dari PT Pertamina Patra Niaga kepada WIKA dan nilai kontraknya Rp 475 miliar.

Pembangunan Dermaga 1 baru di Terminal Terpadu Mangis oleh Wijaya Karya bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas bongkar muat dermaga di Terminal Mangis serta meningkatkan keandalan dan ketahanan persediaan bahan bakar minyak (BBM) pulau tersebut. Bali dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Dalam proses pembangunannya, WIKA dipercaya untuk menyelesaikan pembangunan dermaga mulai dari penyiapan lahan hingga pengoperasian dengan target penyelesaian pada tahun 2026. Keberhasilan proyek ini semakin memperkuat kapasitas WIKA dalam mendukung infrastruktur EPCC di Indonesia.

Presiden WIKA Agung Budi Waskito mengatakan upaya perseroan dalam melakukan transformasi yakni keunggulan dalam pelaksanaan proyek mulai menunjukkan hasil sesuai dengan rencana perseroan. 

Hal ini meningkatkan dan tercermin dalam kinerja operasi inti perusahaan. Margin laba kotor (GPM) sektor infrastruktur & bangunan dan EPCC mencapai 8,4% dan 9,9% pada Q2 2024, meningkat sebesar 8,2% dan 7,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi perseroan per 30 Juni 2024, WIKA membukukan penjualan sebesar Rp7,53 triliun. Kontributor utama pendapatan berasal dari sektor infrastruktur dan bangunan serta industri yang masing-masing menyumbang lebih dari 30%, disusul EPCC sebesar 16,5% dan real estate sebesar 18,3%. 

“Kekuatan kinerja operasional WIKA diraih berkat upaya lean manufacturing dan digitalisasi yang dilakukan perusahaan serta upaya efisiensi operasional yang terus dilakukan pada seluruh proyek yang sedang berjalan,” kata Agung dalam keterangan resmi, Senin (9 Februari 2024). Bisa dilakukan,” ujarnya. ,

Selain itu, perusahaan melaporkan penurunan penerimaan sebesar 15,3% dari Rp 8,4 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp 7,11 triliun pada Q2 2024. Hal ini sejalan dengan upaya serius perseroan untuk menerapkan salah satu dari delapan tahapan restrukturisasi lini. Mempercepat penagihan piutang.

PT Vijay Karya (Persero) TBK (WIKA) kembali meraih hasil positif pada kinerja operasional inti. Perusahaan melaporkan margin laba kotor (GPM) sebesar 8,4% dan 9,9% di segmen Infrastruktur & Bangunan dan EPCC pada Q2 2024. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan 8,2% dan 7,9% pada periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi perseroan per 30 Juni 2024, Wijaya Karya mencatatkan penjualan sebesar Rp7,53 triliun.

Kontributor utama pendapatan berasal dari sektor infrastruktur, konstruksi, dan industri yang masing-masing menyumbang lebih dari 30%, disusul EPCC sebesar 16,5% dan real estate sebesar 18,3%.

“Kekuatan kinerja operasional WIKA ini berkat upaya perusahaan dalam lean manufacturing dan digitalisasi, serta terus berupaya melakukan efisiensi operasional pada seluruh proyek yang sedang berjalan,” kata Ketua Umum WIKA Agung Budi Waskito dalam keterangan resmi di Jakarta. ,” ujarnya. Dikutip Jumat, 30 Agustus 2024.

Selanjutnya WIKA berhasil menurunkan penerimaan sebesar 15,3% dari Rp 8,4 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp 7,11 triliun pada triwulan II tahun 2024.

 

Menanti laporan keuangan kuartal II-2024, Agung BW mengatakan perseroan optimis mampu menjawab tantangan ke depan, berkat dukungan pemangku kepentingan dan pemerintah dalam upaya pemulihan keuangan perseroan.

“Perusahaan senantiasa berupaya menjaga kepercayaan pemangku kepentingan dan pemerintah dengan melakukan transformasi dan delapan jalur restrukturisasi serta berkinerja prima di seluruh operasional,” ujarnya.

Peningkatan kinerja perseroan juga terlihat dari WIKA yang secara konsisten memperbaiki rasio utang berbunga terhadap ekuitas (gearing rasio) dan rasio utang terhadap ekuitas (DER) yang masing-masing berada pada angka 2,31x dan 3,23x pada kuartal II. Penurunan ini masing-masing sebesar 3,86 kali dan 5,89 kali pada tahun 2023, dan hal ini dicapai berkat dukungan dan upaya berkelanjutan dari seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *