Sat. Sep 28th, 2024

Ciri-Ciri Anak Korban Perundungan, Salah Satunya Sering Mengeluh Sakit agar Tak Sekolah

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Orang tua harus peka terhadap perubahan yang terjadi pada anak. Berdasarkan sikapnya terhadap keluhan yang diungkapkannya, seperti dikemukakan psikolog klinis anak Dewinta Ariani, bisa jadi itu adalah kode bagi anak yang menjadi korban perundungan atau perundungan.

Dewinta mengatakan, anak-anak yang di-bully seringkali menjadi lebih pendiam atau pendiam dan menunjukkan sikap yang berbeda dari biasanya.

Kemudian terjadi perubahan interaksi sosial, penghindaran interaksi sosial, dan munculnya rasa cemas atau takut saat berangkat ke sekolah atau mengikuti aktivitas tertentu. Lalu, jika terjadi penurunan prestasi akademik tanpa alasan yang jelas, hal ini juga patut dicurigai.

Guru Besar Psikologi Universitas Negeri Jakarta mengatakan kepada Antara, “Orang tua harus mewaspadai rendahnya prestasi akademik tanpa alasan yang jelas.”

Perubahan pola tidur

Menurutnya, anak-anak yang terkena kekerasan juga mungkin akan mengalami perubahan pada pola tidur dan makannya. Misalnya, ia tiba-tiba sulit tidur di malam hari dan kehilangan nafsu makan.

Anak-anak yang menjadi korban bullying mungkin sering mengeluhkan rasa sakit fisik yang menghalangi mereka untuk bersekolah.

“Anak-anak seringkali mengeluh sakit fisik seperti sakit kepala atau sakit perut yang bisa menjadi alasan untuk tidak bersekolah,” ujarnya.

Lalu jika seseorang melihat suatu luka atau luka yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya oleh anak tersebut, hendaknya ia juga melihatnya.

Menurut Dewinta, orang tua juga harus memperhatikan perubahan perilaku anaknya dan segera mengambil langkah untuk mengetahui penyebabnya serta memberikan dukungan yang dibutuhkan anak.

.

 Orang tua dan guru anak yang melakukan kekerasan mengatakan bahwa orang dewasa di sekitar mereka harus memberikan dukungan emosional, mendengarkan perasaan mereka dan membantu mereka mengatasi emosi yang muncul akibat kekerasan tersebut.

“Pendidikan tentang cara mengatasi rasa sakit tanpa merugikan orang lain dan membangun harga diri juga penting untuk mencegah siklus kekerasan terus berlanjut,” ujarnya.

Ibu

Dewinta mengatakan tidak semua korban kekerasan akan menjadi penjahat jika mendapat pertolongan dan dukungan yang tepat.

Terapi atau konseling dapat membantu mereka mempelajari cara-cara sehat untuk mengatasi emosi.

Selain itu, katanya, lingkungan yang penuh kasih sayang dan suportif di rumah dan di sekolah dapat membantu mencegah korban perundungan mengembangkan perilaku agresif di kemudian hari.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *