Fri. Sep 20th, 2024

Malaysia Terapkan Status Siaga Keamanan Usai Penangkapan WN Israel

matthewgenovesesongstudies.com, KUALA LUMPUR – Pihak berwenang Malaysia waspada tinggi menyusul penangkapan seorang warga negara Israel yang tertangkap membawa sejumlah senjata dan amunisi di sebuah hotel di Kuala Lumpur.

Malaysia telah lama menunjukkan dukungan bagi Palestina, dan para pemimpinnya sangat kritis terhadap Israel sejak invasi mematikan ke Gaza dimulai pada Oktober 2023.

Kuala Lumpur tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Tel Aviv dan tidak mengizinkan warga Israel memasuki wilayahnya.

Seperti dikutip dari laman Arabnews, Minggu (31 Maret 2024): Israel atau kapal-kapal yang menuju Israel dilarang berlabuh di pelabuhan Malaysia.

Tersangka, 36 tahun, ditangkap awal pekan ini dan enam senjata serta 200 butir amunisi ditemukan di tangannya, kata polisi pada hari Jumat.

Kepala polisi Malaysia Lazaruddin Hussain mengatakan kepada wartawan: “Mengapa tersangka memerlukan begitu banyak senjata dan peluru?”

“Dia mengaku datang ke Malaysia untuk membunuh warga Israel lainnya karena perselisihan pribadi?”

Polisi mengatakan pria tersebut memasuki Malaysia dari UEA pada 12 Maret dan menginap di beberapa hotel setelahnya.

Dia diduga menyerahkan apa yang diyakini sebagai paspor Prancis palsu kepada pihak berwenang sebelum menunjukkan paspor Israel setelah diinterogasi lebih lanjut.

Pihak berwenang sejak itu mengatakan mereka memantau keselamatan beberapa tokoh terkemuka, termasuk Sultan Iskandar Ibrahim dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim.

Sebelumnya pada Sabtu (30), media lokal memberitakan bahwa polisi telah menangkap tiga warga Malaysia atas tuduhan memasok senjata dan mengantar tersangka ke Israel.

Selama penangkapan, mereka menyita senjata lain. Penangkapan orang Israel menyebabkan Mohd. Azmi Abdul Hamid, ketua Dewan Penasihat Organisasi Islam Malaysia, meminta negaranya untuk meningkatkan keamanan.

Malaysia telah menangkap seorang pria bersenjata di sebuah hotel di Kuala Lumpur. Polisi menggambarkan pria berusia 36 tahun itu sebagai tersangka mata-mata Israel.

Pria tersebut tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur dari Uni Emirat Arab pada 12 Maret menggunakan apa yang diyakini pihak berwenang sebagai paspor Prancis palsu, jelas Komisaris Polisi Lazaruddin Hussain dalam konferensi pers, Jumat (29 Maret 2024). . Saat polisi menangkapnya, pria tersebut memiliki enam senjata dan 200 peluru. Demikian dilansir VOA Indonesia pada Sabtu (30/3).

Ia juga menjelaskan sedang menyelidiki kemungkinan pria tersebut adalah informan Israel. Tersangka mengaku kepada pihak berwenang bahwa dia memasuki Malaysia untuk mencari orang Israel lainnya karena perselisihan keluarga.

Namun kami belum sepenuhnya percaya dengan cerita tersebut karena kami curiga ada rencana lain, kata Razarudin.

Razudin menambahkan, pria yang ditahan tersebut pindah ke beberapa hotel selama berada di Malaysia.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *