Sat. Sep 28th, 2024

ForU.AI Hadirkan Solusi Baru Lindungi Data Pribadi di Era Web3

matthewgenovesesongstudies.com, Batavia – ForU.AI telah mengumumkan peluncuran teknologi untuk meningkatkan pengelolaan dan keamanan data pribadi di Internet dan ekosistem Internet elektronik.

Sekadar informasi, informasi pribadi terus tersedia secara bebas di ekosistem Internet. Baru-baru ini, terjadi kebocoran di Pusat Data Nasional yang berdampak besar terhadap perekonomian negara.

Karena banyaknya celah keamanan di ekosistem Web2, banyak yang mulai memikirkan kemungkinan untuk mengandalkan teknologi di ekosistem Web3.

Mantan CEO dan pendiri Tokocrypto, Pang Xue Kai, mengatakan ia mendirikan ForU.AI untuk mengatasi berbagai masalah kebocoran data yang merugikan pemilik personal brand.

Menurutnya, ekosistem Web2 tidak mengizinkan pemilik data pribadi untuk memiliki, mengelola, dan mengontrol datanya. Oleh karena itu, ForU.AI berada dalam ekosistem Web3 yang lebih matang.

“Di Indonesia, teknologi Web3 tidak hanya diterapkan pada perdagangan cryptocurrency, tetapi juga sistem manajemen aset digital, lembaga otonom yang terdesentralisasi, bahkan monetisasi data pribadi,” kata Pang Xue Kai dalam keterangan resmi, Kamis. 29/08/2024).

Pada awal berdirinya, ekosistem dan teknologi Web3 masih dalam tahap awal. Meski banyak inovasi dan antusiasme, ekosistemnya masih dipenuhi berbagai proyek eksperimental yang sebatas mengikuti hype dan spekulasi.

Namun ekosistem web sekarang berbeda. Hal ini terlihat dari meningkatnya adopsi teknologi, jumlah investasi dan ekosistem yang didukungnya, dan tidak lagi terbatas pada cryptocurrency.

 

Seiring dengan besarnya adopsi teknologi Web3, ForU.AI menghadirkan solusi yang memungkinkan pengguna mengelola dan memonetisasi data berdasarkan preferensi merek.

Sekadar informasi, ForU.AI adalah perusahaan pertama yang menggabungkan blockchain, kecerdasan buatan (AI) dan identitas terdesentralisasi (DiD) untuk memfasilitasi pertukaran data pribadi di lingkungan online dan Web3.

Ini termasuk pertukaran data pada platform asuransi, AdTech, SocialFI, NFT, GameFI, dan banyak lagi. Kombinasi teknologi ini juga memastikan keamanan transaksi dan fitur privasi.

“Melalui ForU.AI, saya ingin menciptakan ekosistem di mana setiap orang dapat memiliki kendali penuh atas data mereka dan menggunakannya untuk keuntungan mereka,” kata Kai.

Nantinya, pemilik data pribadi yang menggunakan datanya sesuai opsi masing-masing akan menerima insentif berupa ForU.AI Tokens (FUT), yang memiliki nilai moneter nyata dan dapat ditukarkan di pasar mata uang kripto.

 

Saat ini ForU.AI terus memperluas basisnya melalui berbagai proyek. Salah satunya adalah pengembangan game tersebut melalui aplikasi konten Telegram yang mulai banyak digunakan oleh pengguna di Indonesia setelah Kompetisi Hamster NOT Coin.

Konten Telegram ForU.AI tidak hanya mendukung pembangunan komunitas, tetapi juga melengkapi informasi identitas digital dan akun ForU.AI.

Dengan alat ini, pengguna menghubungkan akun X (Twitter) mereka ke avatar digital berdasarkan karakteristik dan minat pengguna, yang didasarkan pada kebiasaan media sosial pengguna.

Sejak peluncuran program beta, ForU.AI memiliki lebih dari 30 ribu pengguna dan 30 ribu pengguna aktif harian (DAU) per platform ForU.AI.

Tidak hanya itu, ForU.AI secara aktif melanjutkan kerjasama dengan ekosistem Web2 dan Web3 seperti Tokocrypto, Untukmu.AI, Safepal, Reku, Mindblowon, Nvidia, IBM dan Microsoft.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *