Sat. Sep 28th, 2024

4 Cara Menghadapi Polusi Udara yang Ancam Kesehatan Manusia

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Polusi udara menjadi masalah sehari-hari bagi masyarakat yang tinggal di beberapa kota besar di Indonesia. Misalnya saja Jakarta, Tangsel, Bogor yang angka kualitas udaranya umumnya buruk.

Ketika kita tidak punya pilihan untuk tinggal di tempat lain, ada beberapa hal yang bisa kita coba untuk mengurangi dampak polusi udara, seperti yang dikatakan Direktur Sekolah Pascasarjana Yarsi, Profesor Tjandra Yoga Aditama.

1. Jangan mencemari udara

Pencemaran udara di Jabodetabek disebabkan oleh gas transportasi dan industri. Oleh karena itu, kata Tjandra, jangan menambah sumber pencemaran udara lain seperti pembakaran sampah dan rokok.

Tjandra mengatakan kepada matthewgenovesesongstudies.com dalam Climate Talk pada Jumat, 23 Agustus 2024: “Merokok adalah polusi udara yang diciptakan dengan sengaja. Tidak hanya merugikan kesehatan perokok, tetapi juga merugikan orang-orang di sekitarnya.”

2. Jika polusi udara tinggi, Anda harus bersiap

Tjandra berpesan kepada masyarakat untuk rutin memantau kualitas udara di tempat tinggal dan tempat yang dikunjungi. Saat ini sudah banyak sekali aplikasi yang dapat memberikan informasi mengenai kualitas udara di suatu tempat.

“Sebaiknya Anda lebih siap dalam artian jika Anda memiliki penyakit kronis, minumlah obat sesuai aturan sebelum keluhan datang,” pesan Guru Besar Ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini. FKUI).

 

“Sistem imun tubuh berperan penting dalam melawan penyakit, penyakit menular, dan polusi udara,” ujarnya, sehingga sangat penting bagi masyarakat yang tinggal di tempat dengan polusi udara tinggi untuk menjaga kesehatannya. Mulailah dengan mengonsumsi makanan sehat, istirahat yang cukup, dan mengelola stres.

4. Apabila mempunyai gangguan kesehatan, harap menghubungi Puskesmas.

Jika mengalami gangguan kesehatan, Tjandra mengingatkan agar segera ke Puskesmas. “Jika ada keluhan yang berkepanjangan segera ke puskesmas,” pesannya.

Tjandra juga meminta pemerintah daerah dan pusat mengambil sikap politik untuk mengendalikan polusi udara. Caranya adalah dengan mencari sumber kontaminasi.

“Jangan sampai salah. Cari sumbernya, verifikasi sumbernya. Harus ada tindakan,” tegas Tjandra.

Tjandra mengatakan, polusi udara dapat berdampak pada saluran pernapasan. Selain itu, mata dan kulit juga terkena dampak buruknya kualitas udara.

Dalam topik yang sama, Tjandra mengatakan: “(Dampak polusi udara) pada paru-paru aman. Tapi debu sedikit saja bisa menempel di mata, makanya ada yang mengeluh sakit mata.”

Selain itu, partikel-partikel tersebut juga tertinggal di kulit, yang tentunya dapat mempengaruhi bagian terluar tubuh.

Tjandra juga mengingatkan, polusi udara juga dapat mencemari sumber daya air. Misalnya, jika sumur terbuka, polusi udara bisa masuk ke dalam air.

“Air yang dikonsumsi secara langsung atau tidak disimpan dengan baik dapat menyebabkan penyakit saluran cerna,” kata Tjandra.

Berbicara mengenai dampak jangka panjang dari polusi udara, selain menyebabkan kanker, juga meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung.

“Ini sangat buruk sehingga pasti berdampak buruk bagi kesehatan Anda,” katanya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *