Sat. Sep 28th, 2024

Waskita Karya Garap Separuh Jalan Tol di Tanah Air, Ruas Mana Saja?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) telah menyelesaikan pembangunan 23 jalan tol dalam 10 tahun terakhir.

Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho mengatakan Waskita telah membangun 1.000 km dari lebih 2.000 km jalan di Indonesia.

“Sejak tahun 2017 hingga 2024, panjang satu mil jalan aktif di Indonesia bertambah menjadi 1.700 km. Waskita menyumbang 773 km, yang berarti 50 persen penambahan panjang jalan raya akan berlaku mulai tahun 2017.” Oho berkata pada saat itu. dalam pengumuman resminya disebut Kamis (26/09/2024).

Oho menambahkan, salah satu kontribusi utama Waskita adalah pembangunan beberapa ruas jalan di Trans Jawa, yakni jalan Kanci Pejagan, Pejagan Pemalang, Pemalang Batang, dan Batang Semarang yang artinya jalan sepanjang 200 kilometer (km).

Beberapa proyek tersebut, kata dia, akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, terutama pengurangan waktu dan biaya perjalanan.

“Sebelum ada Tol Trans Jawa, perjalanan lewat Pulau Jawa bisa memakan waktu 10 hingga 12 jam. Dengan adanya Tol Trans Jawa, waktu tempuh bisa ditekan menjadi hanya lima hingga enam jam saja. Sudah waktunya,” kata Oho.

Waskita memberikan kontribusi besar pada sisi keuangan perpajakan. Kemudian dari sisi lapangan kerja dan nilai ekonomi, Waskita telah berkontribusi dalam penciptaan lebih dari 1.000 lapangan kerja dan aliran ekonomi sekitar Rp 500 miliar lebih pada tahun ini melalui jalur tersebut. Ke depan, manajemen Waskita Karya akan fokus menerapkan perubahan yang meningkatkan hasil bisnis.

 

 

“Apalagi transformasi Waskita akan dilakukan secara berkelanjutan untuk menjadi Waskita yang baru dan lebih baik,” katanya. Bisnis utama Waskita adalah kontraktor umum dan toko diskon.

Ketiga, memperkuat pemerintah AS secara keseluruhan dalam proses bisnis dan keuangannya. Lalu keempat, meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia melalui sertifikasi pegawai.

“Kami berharap dengan fokus pada empat faktor tersebut, Waskita dapat terus menjalankan bisnis dengan lebih stabil dan menguntungkan.

Perlu diketahui, selain jalan tol, selama 10 tahun terakhir perseroan telah menyelesaikan pembangunan 118 proyek perumahan, 20 jalan nasional, dan 16 jembatan. Ada 12 bar dan 24 fasilitas lainnya.

 

Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk bertanggung jawab memperbaiki kondisi keuangan perusahaan. Untuk mengurangi beban, WSKT akan menjual jalan untuk pemeliharaan.

Waskita Karya diketahui telah menandatangani Master Restructuring Agreement (MRA) dengan 21 bank swasta domestik, nasional, dan internasional. Hal ini merupakan langkah perbaikan keuangan perusahaan.

Presiden Waskita Karya (WSKT) Muhammad Hanugroho mengatakan pembangunan jalan tol bisa mengurangi utang perusahaan. Saat ini, Waskita Toll Road mengelola 10 ruas tol.

Waskita yakin dengan dukungan berbagai pemangku kepentingan, kami akan melenyapkan unit jalan Waskita yang tersisa. Proses divestasi ini menjadi kunci untuk mengurangi kewajiban perseroan, kata i Hanugroho dalam sambutannya, Sabtu (9/7/2024).

Ia menegaskan, kegiatan Waskita Karya terkait dengan lima tahun kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir yang menuntut transformasi BUMN. Tujuan seluruh perusahaan publik, termasuk Waskita Karya, adalah beroperasi secara berkelanjutan.

Perlu diketahui, pada laporan keuangan perseroan kuartal II 2024, Waskita Karya mencatatkan laba Rp 4,47 triliun. Pendapatan tersebut ditopang oleh jasa konstruksi sebesar Rp3,12 triliun. Selain itu, penjualan elemen beton dan pracetak memberikan kontribusi pendapatan Perseroan sebesar Rp610,96 miliar. 

Hal ini meningkatkan pendapatan tol yang mencapai Rp 563,34 miliar. Selain itu, kinerja margin laba kotor (GPM) meningkat menjadi 13,3 persen secara tahunan atau year-over-year (YoY) dari sebelumnya 8,8 persen. 

“Pertumbuhan ini terkait dengan aktivitas dunia usaha yang lebih baik, khususnya di Ibu Kota Negara (IKN), sehingga mendukung peningkatan kemajuan konstruksi dan lean project. triliun,” jelas Hanugroho.

Sebelumnya, Menteri Negara (BUMN) Erick Thohir menunjukkan hasil kerja keras dalam rangka restrukturisasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Baru-baru ini, 21 bank domestik dan internasional sepakat untuk merestrukturisasi utang Wakita.

Hal itu terungkap saat penandatanganan Master Restructuring Agreement (MRA) antara Waskita Karia dengan 21 bank pemerintah dan swasta. Erick menilai ini adalah tempat baru bagi kesehatan Waskita.

“Memang kerja keras dua tahun hari ini membuktikan kami berhasil menyelesaikan renovasi,” kata Erick, Sabtu (9/7/2024) di Menara Danareksa, Jakarta.

Dia mengapresiasi dukungan perbankan. Baik bank dalam negeri, bank swasta dalam negeri maupun bank asing. Menurutnya, persetujuan restrukturisasi merupakan bukti Kementerian BUMN melaksanakan restrukturisasi dengan baik.

“Saya ucapkan terima kasih kepada perbankan atas dukungannya, kita tahu tidak hanya bank dalam negeri, ada bank swasta bahkan internasional yang percaya bahwa kerja kita di Kementerian Luar Negeri terus berhasil,” jelasnya.

Perlu diketahui, perusahaan berkode saham WAKT ini mendapat persetujuan dari 21 kreditur bank tersebut untuk memperbaiki MRA 2021 dengan nilai beredar Rp 26,3 triliun.

Waskita Karya juga berhasil memperoleh persetujuan perubahan mendasar atas perjanjian Fasilitas Modal Kerja Penjaminan Kredit (KMKP) yang dilakukan oleh lima bank peminjam dengan nilai sisa sebesar Rp 5,2 triliun.

Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mengumumkan kinerja semester I tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2024. Pendapatan perseroan kemudian turun 15,19%. menjadi Rp4,47 triliun dari Rp5,27 triliun pada kuartal I-2023.

Dengan menurunnya pendapatan operasional, maka beban laba pada semester I 2024 turun menjadi Rp3,88 triliun dari Rp4,81 triliun pada semester I 2023. Dengan demikian, perseroan membukukan laba sebesar Rp595,5 miliar dari Rp. Semester I 2023 tercatat PLN 462,58 miliar.

Pada kuartal I 2024, perseroan mencatatkan beban penjualan sebesar Rp76,72 miliar, beban umum dan administrasi sebesar Rp703,52 miliar, beban non-manufaktur sebesar Rp63,14 miliar, dan beban setelah pajak sebesar Rp59,5 miliar. Sementara itu, perseroan mencatatkan laba bersih Rp402,47 miliar, pendapatan valas Rp21,29 miliar, dan beban lain-lain Rp204,7 miliar.

Selama ini, perseroan juga mencatatkan beban keuangan sebesar Rp 2,3 triliun, porsi kerugian bersih perusahaan dan ventura patungan sebesar Rp 180 miliar.

Setelah memperhitungkan biaya pajak penghasilan, perseroan mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,16 triliun. Kerugian tersebut meningkat dibandingkan kerugian pada kuartal I tahun lalu yang sebesar Rp 2,07 triliun.

Aset perseroan hingga Juni 2024 turun menjadi Rp91,1 triliun dari Rp95,6 triliun pada akhir tahun lalu. Utang pada Juni turun menjadi Rp82,02 triliun dari tahun lalu sebesar Rp83,99 triliun. Saat ini saldonya turun menjadi Rp9,08 triliun dibandingkan akhir tahun lalu yakni Rp11,6 triliun.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *