Sat. Sep 28th, 2024

Hasto PDIP Singgung IKN: Apakah dengan Memindahkan Ibu Kota, Kita Menjadi Hebat?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristianto angkat bicara soal pemerintah memindahkan ibu kota negara dalam rangka HUT ke-123 Negara Karno. Hasto mempertanyakan kepentingan nasional pemerintah dalam memindahkan ibu kota negara.

“Bukankah perpindahan ibu kota kita bagus?” Hasto berbicara di Sekolah Partai PDIP di Lentung Agung, Jakarta Selatan, Kamis (6 Juni 2024).

Padahal, kata Hasto, menurut Negara Karno, suatu negara bisa menjadi besar jika pemerintahannya memahami kondisi geopolitik. Dengan demikian, kepentingan nasional dapat dibangun secara akurat.

“Kita akan hebat kalau kita punya kesadaran geopolitik, kalau kita menguasai ilmu pengetahuan, ini kesetaraan,” kata Bang Karno. Lalu apa yang dimaksud dengan kepentingan nasional? Apa kepentingan nasional kita saat ini?” kata Hasto.

Hasto menjelaskan, teknologi harus menjadi prioritas kepentingan nasional. Dikatakannya, dengan begitu kekayaan alam negara bisa digarap oleh anak bangsa.

“Kepentingan nasional adalah teknologi yang utama,” katanya. Kemudian Negeri Karno mengirimkan banyak orang untuk mengolah aset alam kita, mengirimkan insinyur dan mahasiswa kita.”

Hal tersebut, lanjut Husto, berbanding terbalik dengan kondisi saat ini. Hasto menilai pemerintah terlalu fokus mencari cara menarik investor untuk menanamkan modalnya.

“Dulu cara Belanda dan tidak berubah,” katanya.

Selain itu, Hasto juga menilai pemerintah harus melakukan reformasi kebijakan luar negeri. Ia percaya bahwa hanya dengan cara itulah sumber daya alam dapat dilindungi.

Oleh karena itu, sumber daya alam tidak menjadi garda depan dalam memperjuangkan kepentingan nasional kita, ujarnya. Ini telah diuji secara teoritis dan eksperimental.”

Sekjen PDIP Hasto Cristianto menilai pengunduran diri Ketua Badan IKN (OIKN) Bambang Susantono dan Wakil Direktur Badan IKN Dhoni Rahajo merupakan bukti perencanaan IKN yang terburu-buru dan kurang detail.

“Kalau bicara ibu kota negara, itu adalah ibu kota lebih dari 270 juta penduduk Indonesia dengan cita-cita perjuangan negara yang heroik, cita-cita geopolitik, semuanya harus dilakukan dengan hati-hati, dengan perencanaan yang detail, tidak bisa terburu-buru.” dampaknya seperti ini”, Senin (3/6/2024) Hasto di UI, Depok, kata Cristiano.

Hasto menyayangkan pengunduran diri kedua pejabat tersebut karena tanggal 17 Agustus tinggal dua bulan lagi, namun karena perencanaan yang kurang matang, para pejabat tersebut tidak mampu mencapai tujuan pembangunan yang dicanangkan Augustan.

“Tanggal 17 Agustus tidak lama lagi, namun ketika segala sesuatunya tampak sebagai arahan dari pusat untuk dilaksanakan, sehingga tidak ada ruang bagi perencanaan untuk terjadi secara alami, maka inilah yang akan terjadi. “Jadi ini akibat dari perencanaan yang tidak matang, menimbulkan beban kerja yang terlalu banyak dan memaksa mereka yang terlibat untuk mengundurkan diri,” ujarnya.

 

Lebih lanjut, Husto menegaskan medan di IKEN tidak stabil dan berisiko dijadikan pabrik.

“Saya pernah menjadi manajer proyek di bidang yang sama. Ia menyimpulkan: “Hal ini disebabkan oleh struktur lahan yang sangat tidak stabil sehingga kemampuan untuk memobilisasi sumber daya untuk membangun pabrik kelapa sawit menjadi tertunda, terutama karena ini adalah ibu kota negara.”

Sebelumnya, Anggota Komite IV Daniel Johan mengatakan, pengunduran diri Kepala Otoritas Ibu Kota Kepulauan (IKN) Bambang Susantono dan wakilnya Dony Rahajo menunjukkan perkembangan IKN masih banyak kendala.

“Catatan penting bagi semua pihak adalah banyaknya permasalahan dalam proses IKN. Kita dengar gaji tidak diturunkan, selain tuntutan yang sangat besar, kita juga mendengar bahwa perlindungan terhadap masyarakat adat akhir-akhir ini semakin meningkat. menjadi lebih “serius”, kata Daniel di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (6 Maret 2024).

Menurut Daniel, tujuannya terlalu banyak, kurang tepat, dan banyak langkah persiapan yang belum tercapai.

“Seperti mengejar target mencapai usia 17 tahun misalnya. “Pak Basuki bahkan sempat bicara tentang tujuan pembangunan, infrastruktur, seperti bagaimana langkahnya jika fasilitas dasar air bersih pun tidak ada,” ujarnya.

“Catatan penting bagi seluruh peserta adalah benar-benar memikirkan kembali apa tujuan dan kemampuan yang sesuai,” lanjutnya. 

Menurut Ketua DPP PKB itu, Bambang pasti sangat ketakutan melihat banyaknya sasaran di IKN.

“Saya kira siapa pun yang memimpin pemerintahan IK akan gemetar karena tujuannya terlalu tinggi.” Oleh karena itu, pujian kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Wakil Menteri Negara Raja Juli. Saya harap kakinya sehat dan tidak gemetar,” ujarnya.

Menurut Daniel, dari luar, tidak hanya pejabat, tapi juga masyarakat umum yang menilai tujuan pemerintah terlalu besar.

“Semua orang nampaknya setengah yakin. “Iya kalau sekedar silaturahmi ya bisa, kalau tekad ya, tapi kemauan pindah, kemauan ke ibu kota ya, sebenarnya saya tidak lupa dengan IKN yang indah. sekarang butuh 30 tahun untuk hidup,” katanya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *