Sat. Sep 28th, 2024

Jababeka jadi Inisiator Green Belt, Apa Itu?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Berkomitmen menjaga lingkungan, PT Jababeka Tbk (KIJA) meluncurkan Green Belt di kawasan pesisir Muara Gembong.  Green Belt ini berperan sebagai biofilter alami yang mampu menurunkan kadar racun, logam berat, H2S dan patogen.

Selain itu, Jalur Hijau juga berperan melindungi tambak dari erosi, pengikisan, dan angin kencang yang dapat merusak peralatan pendukung tambak yang hingga saat ini masih menjadi mata pencaharian utama warga sekitar.

Sejalan dengan itu, Jababeka melalui anak usahanya PT Jababeka Infrastruktur kembali menggelar acara lingkungan hidup tahunan Jababeka Ecoweek 2024 di Basisir Bahagia, Muara Gembong, Bekasi Utara.

Seperti tahun sebelumnya, pada tahun ini Ecoweek Jababek juga diselenggarakan dengan program “Penanaman Mangrove”. Upacara penanaman akan dilaksanakan pada Kamis (15/8/2024) dan seluruh bibit mangrove donor akan ditanam satu bulan setelah upacara.

Target penanamannya sebanyak 50.000 bibit mangrove yang akan dilaksanakan secara bertahap mulai tahun lalu. Bibit yang ditanam adalah pohon mangrove (Rhizopora) untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi erosi di wilayah pantai, menciptakan jalur hijau untuk mencegah erosi dan membantu mencegah banjir rob di wilayah pantai Pantai Bahagia.

Mengangkat tema Penanaman Mangrove Berkelanjutan untuk Masa Depan yang Lebih Hijau, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Jababek dan para penggarap Kawasan Industri Jababek di Cikarang untuk menjaga kelestarian lingkungan bekerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Alipbata.

“Pada tahun 2019 ini kami melakukan penanaman 10.000 bibit mangrove dan hari ini kami kembali melakukan tugas yang sama, namun dengan target penanaman sebanyak 50.000 bibit yang akan dilakukan secara bertahap,” kata Direktur PT Jababeka Infrastruktur Vega Violetta. 19/8/2024).

 

 

Idingsupriatna, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat Wilayah 1 mengatakan, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat selalu mendukung kegiatan penanaman ini dan berharap Jababeka dapat terus melakukan penanaman di Muaragemong. Hal ini disebabkan oleh penanaman mangrove yang memberikan dampak positif bagi masyarakat di kawasan Muaragemong khususnya di kawasan Pantai Bahagia dan sekitarnya.

“Departemen Kehutanan tentunya sangat mendukung apa yang dilakukan Jababek dan para penggarapnya, sejak tahun lalu kita sudah melihat sendiri bagaimana penanaman ini di wilayah kabupaten Muaragemong. Semoga penanaman ini bisa terus berlanjut dari tahun ke tahun,” kata Idinga Supriatna. .

Hal ini juga diakui oleh Wahyu Wijaya yang sendiri telah melihat perubahan dari tahun ke tahun di Pantai Bahagia dan sekitarnya.

“Saya akan sangat senang jika ada perusahaan yang mau datang dan menanam di daerah kami. Karena setiap bibit yang ditanam akan memberikan dampak yang besar bagi masyarakat. Perubahan terasa dan terjadi. Banjir berkurang, mangrove juga bisa berkurang. angin pantai yang dialami warga, perekonomian selama ini juga banyak terbantu karena memberikan peluang untuk mengembangkan produk mangrove,” kata Wahyu Wijaya.

 

 

Ketua Pokdarwis Alipbata Sonaji pun mengatakan. Dimana Sonaji juga ikut serta dalam perencanaan penggunaan lahan untuk penanaman mangrove dan koordinasi petani mangrove di Pantai Bahagia. Perkebunan Jababeka ini membuka jalan bagi perusahaan lain untuk melakukan perkebunan serupa agar Hutan Mangrove di Pantai Bahagia terus tumbuh dan berkembang. Penanaman yang dilakukan juga paling banyak dibandingkan pihak lain yang melakukan penanaman mangrove di Pantai Bahagia.

“Karena Jababek, hutan mangrove kita terus tumbuh dan lebat. Jababeka bisa dikatakan pionir dan jumlah perkebunan yang terealisasi merupakan yang terbesar dan terluas di wilayah kita dibandingkan perusahaan atau pihak manapun. “Jadi kami juga sangat berterima kasih kepada Jababek dan para tenant yang membantu kami di sini,” tambah Sonaji.

Melalui aksi ini, Jababeka berharap dapat mendukung upaya dekarbonisasi dan membantu masyarakat Kabupaten Muara Gembong dari ancaman erosi dan gelombang laut, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.

Komitmen terhadap masa depan yang lebih hijau

Lebih detail Vega – sapaan akrabnya – mengatakan dengan penanaman mangrove ini, Jababeka menunjukkan komitmen nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Penanaman mangrove tidak hanya merupakan upaya mitigasi lingkungan, namun juga merupakan langkah nyata menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

“Dengan target penanaman 50.000 pohon mangrove, Jababeka optimis dapat memberikan kontribusi nyata terhadap kelestarian lingkungan di kawasan Muara Gembong,” kata Vega Violetta.

 

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *