Sat. Sep 28th, 2024

Badan Geologi Ungkap Penyebab Gerakan di Gunung Halu, Ada Kesalahan Manusia

Liputan.com, Bandarban – Mitigasi Bencana Geologi Vulkanik (PVMBG), Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Otori Prambada mengatakan, pergerakan tanah di kawasan ini sangat mudah terjadi.

Menurut Octori, adanya tanah lapuk yang tebal serta lereng yang padat, mudah jenuh, dan terletak pada batuan yang lebih kedap air.

“Pemanfaatan lahan basah berupa persawahan dan genangan air di lereng atas sehingga menambah beban pada lereng. Sistem pengelolaan air tanah (drainase) dan curah hujan yang tinggi sebelum terjadinya longsor menjadi pemicu terjadinya tanah longsor.” 26 Oktober 2024

“Hujan yang turun dapat merembes melalui bebatuan atau penutup tanah sehingga air dapat dengan mudah melewatinya,” kata Octuri.

Sistem drainase yang minim dan penggunaan lahan basah berupa persawahan meningkatkan infiltrasi air yang terus meningkatkan tekanan pada tanah.

“Kondisi di atas mengurangi gaya tarik tanah dan batuan,” kata Octuri.

Kondisi lereng atas yang terlalu curam mengakibatkan berkurangnya kekuatan geser permukaan tanah dan cekungan, sehingga memudahkan pergerakan keluar dari lereng yang rawan longsor.

Oktori menjelaskan, secara geologis daerah tersebut terletak pada satuan batupasir Formasi Silanang yang menutupi satuan batuan andesitik tua.

“Pelapukan batupasir menutupi permukaannya dengan tanah liat,” kata Octori.

Daerah ini juga merupakan zona lemah yang terbentuk dan dilintasi oleh sesar aktif berarah barat-timur

Kabupaten Bandung Barat (KBB) Desa Munkangel RT 02 RW 01 Pergerakan tanah yang terjadi di Desa Sukasari berada pada kerawanan pergerakan tanah sedang hingga tinggi.

“Dapat dijelaskan bahwa wilayah tersebut memiliki potensi terjadinya longsor yang tinggi. Jika curah hujan di zona ini lebih tinggi dari biasanya maka bisa terjadi longsor, longsor yang sudah lama bisa aktif kembali,” kata Octuri.

Berdasarkan peta prakiraan wilayah potensi gerakan tanah pada bulan April 2024 di Kabupaten Bandarban Barat, wilayah bencana berada pada high ground motion.

Jika curah hujan di atas normal di zona ini, gerakan tanah dapat terjadi, sedangkan gerakan tanah lama dapat diaktifkan kembali.

 Lihat video pilihan ini:

Berdasarkan data bencana alam dari website Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat pada 1 Januari hingga 26 April 2024, kejadian pergerakan tanah menduduki peringkat kedua dengan jumlah kejadian sebanyak 177 kejadian.

Sedangkan bencana alam urutan pertama adalah cuaca ekstrem seperti angin kencang atau hujan badai dengan jumlah kejadian sebanyak 195 kejadian.

Terjadi 8 banjir dan 7 gempa bumi. Total kejadian bencana alam pada periode ini mencapai 468 kejadian

Bencana ini menyebabkan 142.197 orang terkena dampak dan 28 orang meninggal dunia. Sementara kerusakan materil dilaporkan sebanyak 2.675 rumah

Rinciannya, rumah rusak ringan sebanyak 1.239 rumah, rusak berat 687 rumah, dan rusak sedang 749 rumah. Dalam kurun waktu tersebut, 34.948 orang tertimbun tanah longsor yang merusak bendungan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *