Sat. Sep 28th, 2024

Polusi Udara Jakarta Jadi Ancaman Nyata bagi Balita dan Lansia, Kenali 4 Cara Pencegahannya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Polusi udara yang tinggi memicu penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Dan jika tidak diperbaiki dapat menimbulkan penyakit yang serius. Ini adalah Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan di Ekka Hospital BSD. Dikirim oleh Astri Indah Prameswari.

Berdasarkan data IQAir tanggal 14 Juni 2024, Jakarta menduduki peringkat teratas kota dengan udara terburuk. Sementara itu, Indonesia menduduki peringkat ke-14 negara paling tercemar di dunia.

Polusi udara berdampak besar pada anak-anak dengan sistem pernapasan kecil; karena gas dan partikel berbahaya dapat dengan mudah terhirup dan menyebabkan gangguan pernafasan.

Pada orang lanjut usia, polusi dapat memperburuk penyakit seperti stroke, diabetes, penyakit jantung, dan bahkan demensia.

“Seperti kita ketahui, cuaca di Jabodetabek akhir-akhir ini sangat buruk sehingga menimbulkan berbagai keluhan terutama pada sistem pernafasan yang disebut dengan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA),” kata Astri kepada HealthLiputan.com, Sabtu, 29 Juni 2024. .

ISPA merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan atas dan bawah. Gejalanya antara lain: Batuk kering atau hidung tersumbat Hidung meler Sakit tenggorokan Sakit kepala atau pusing Sesak napas Demam.

ISPA bisa memicu sejumlah komplikasi, seperti edema paru atau pneumonia, kata Astri. Ada pula risiko memicu penyakit jantung akibat masalah pada pembuluh darah.

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari dampak buruk polusi udara dan terhindar dari ESP: 1. Hindari daerah yang tercemar.

Untuk mengurangi paparan polusi, masyarakat harus membatasi aktivitas mereka di daerah yang sangat tercemar.

Periksa Indeks Kualitas Udara secara online sebelum mengunjungi suatu daerah. Jika memungkinkan, hindari waktu-waktu tertentu dalam sehari atau lalu lintas padat atau polusi berat.

Langkah selanjutnya adalah membentuk kebiasaan hidup bersih. Misalnya, selalu cuci tangan setelah bepergian atau beraktivitas di luar ruangan karena kuman dan bakteri mudah menempel di tangan.

Biasakan membawa hand sanitizer dan gunakan jika sering menyentuh fasilitas umum. Cuci pakaian Anda segera setelah aktivitas berat. Bersihkan rumah secara rutin, minimal dua kali sehari, untuk mencegah penumpukan debu akibat polusi.  

Pastikan juga daya tahan tubuh Anda baik agar tidak mudah tertular ISPA. Untuk melakukannya, Anda perlu selalu istirahat yang cukup, minum air putih, mengonsumsi makanan bergizi tinggi, dan berolahraga.

“Makanlah makanan yang tidak hanya bergizi tetapi juga kaya vitamin dan antioksidan, seperti wortel, tomat, brokoli, pepaya, dan jeruk. Antioksidan tersebut bermanfaat mencegah paparan radikal bebas yang dibawa oleh polusi udara. Hindari juga rokok.” dalam pertanyaan.

Langkah-langkah tersebut penting untuk dilakukan mengingat polusi udara dapat menimbulkan dampak serius pada penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Paparan polusi udara dalam jangka panjang meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan stroke.

Anak-anak yang terpapar polusi udara mempunyai peningkatan risiko masalah kesehatan lain, seperti keterlambatan perkembangan paru-paru dan penyakit pernapasan. Faktanya, partikel kecil di udara yang tercemar meningkatkan risiko kanker paru-paru.

Saat bepergian ke luar ruangan, kenakan masker untuk menutupi area sekitar hidung dan mulut.

“Kita harus mengganti masker secara rutin jika masker terlalu basah, basah atau kotor,” ujarnya.

Jika Anda mengendarai sepeda motor, biasakan memakai jaket, topi, dan sarung tangan untuk melindungi tubuh dari paparan polusi langsung. Pasang alat pembersih udara untuk membantu membersihkan udara selama Anda berada di rumah.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *