Sun. Sep 29th, 2024

14 Siswa Jepang Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Konsumsi Keripik Super Pedas

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – 14 siswa SMA di Tokyo, Jepang dilarikan ke rumah sakit pada Selasa, 16 Juli 2024, setelah terlalu banyak makan keripik kentang. Pejabat setempat mengatakan insiden itu melibatkan siswa tahun pertama di SMA Rokugo Koka. Di Ota, Tokyo

Di Jepang, Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo mengatakan mereka menerima panggilan darurat sekitar pukul 12:40. 13 siswi dan satu siswi laki-laki mengeluh mual, sakit perut dan mulut. Semuanya diyakini memiliki gejala ringan.

Salah satu siswa membawa keripik super pedas ke sekolah, kata polisi. Sebanyak 30 orang mencicipi keripik kari bertanda 18+, namun separuhnya jatuh sakit.

Semua siswa yang dibawa ke rumah sakit dalam keadaan sadar. Namun, satu orang mengatakan dia terlalu sakit dan harus menggunakan kursi roda, lapor Fuji TV.

Anak laki-laki itu membawa keripik kentang ke sekolah untuk bersenang-senang karena dia pernah memakannya sebelumnya dan rasanya “terlalu pedas”. Outlet media termasuk Asahi Shimbun dan Fuji TV telah melaporkan bahwa keripik kentang tersebut disebut Keripik Kari R 18+.

Isoyama Corp., pembuat chip yang berbasis di Prefektur Ibaraki, mengatakan pihaknya “dengan tulus” berharap mereka yang melaporkan merasa sakit akan segera pulih, meskipun tidak ada rincian mengenai kasus tersebut. Mengutip AFP, pihak perusahaan melalui situs resminya, Rabu (17/7/2024) menyatakan bahwa anak-anak di bawah 18 tahun tidak boleh makan keripik tersebut karena terlalu pedas.

 

Menurut situs resminya, anak-anak di bawah usia 18 tahun dilarang memakan keripik kentang yang sangat pedas tersebut, karena dapat membuat orang yang memakannya menjadi sakit. Perusahaan juga menjelaskan bahwa mereka menggunakan cabai dalam jumlah besar yang disebut dengan Ghost pepper sebagai bahan utamanya. 

Penderita darah tinggi dan perut lemah ‘dilarang keras’ makan keripik. Produsen berharap orang yang “pemalu dan tidak berperasaan” tidak akan memakannya.

Namun, terkait makanan pedas, Denmark baru-baru ini menghapus sejumlah mie pedas dari perusahaan Korea Selatan Samyang. Langkah ini diambil karena kandungan capsaicin, zat aktif pada cabai yang memiliki rasa pedas dan pahit, terlalu tinggi dalam produknya sehingga menimbulkan risiko keracunan bagi konsumen.

Mengutip BBC, beberapa varian Mi Samyang dihapus pada Kamis 13 Juni 2024, antara lain Buldak 3x Ayam Pedas dan Pedas, 2x Ayam Pedas dan Pedas, serta Rebusan Ayam Pedas. Variasi mie ini dikatakan sebagai “produk yang sering terlihat di rak supermarket”.

Kekhawatiran terhadap kandungan capsaicin yang berlebihan membuat Badan Makanan Denmark memutuskan untuk menarik kembali produk tersebut dan mengeluarkan peringatan pada Selasa, 11 Juni 2024. Konsumen diimbau untuk berhenti menggunakan produk mie pedas tersebut.

“Jika Anda memiliki produk tersebut, Anda harus membuangnya atau mengembalikannya ke toko tempat produk tersebut dibeli,” kata pejabat negara dalam sebuah pernyataan.

Produsen Samyang telah membicarakan hal ini dan mengatakan bahwa tidak ada masalah dengan kualitas makanan mereka. Dalam sebuah pernyataan kepada BBC, perusahaan tersebut mengatakan: “Kami memahami bahwa otoritas pangan Denmark telah menarik produk tersebut bukan karena masalah kualitas, tetapi karena terlalu pedas.

“Meski produknya diekspor ke luar negeri, namun baru kali ini produk tersebut ditarik dari pasaran karena alasan di atas,” imbuhnya. Di Denmark, mereka berencana untuk “mengevaluasi peraturan lokal secara cermat” dan kemudian mengambil tindakan.

Lantas, apa sebenarnya capsaicin itu dan kenapa bisa menyebabkan keracunan? Capsaicin, seperti disebutkan di atas, adalah senyawa kimia yang ditemukan dalam cabai yang memberikan rasa pedas.

Zat ini juga ditemukan dalam obat topikal yang digunakan untuk mengobati kondisi medis seperti nyeri dan radang sendi. Senyawa alami ini bekerja pada tubuh dengan merangsang serabut nyeri melalui pelepasan somatostatin.

Meski rasanya enak, terlalu banyak capsaicin bisa menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare, dan rasa perih saat tertelan. Minyak yang mengandung capsaicin jika mengenai kulit saat memasak dapat menyebabkan nyeri, kemerahan, dan iritasi.

Jika terjadi kontak yang tidak disengaja dengan mata, minyak yang mengandung capsaicin dapat menyebabkan nyeri hebat, robek, dan kemerahan. Ketika dihirup, capsaicin dapat memicu serangan asma atau kesulitan bernapas pada individu yang sensitif.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *