Sun. Sep 29th, 2024

Kasus Kekerasan Berbasis Gender Online Naik 4 Kali Lipat di 2024, Korban Terbanyak Rentang Usia 18-25

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Internet dan media sosial dapat menjadi sarana kekerasan dan eksploitasi, terutama terhadap perempuan dan anak.

Berdasarkan data SAFEnet Indonesia, kekerasan berbasis gender online (KBGO) di Indonesia akan meningkat empat kali lipat pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Yaitu dari 118 pasien pada triwulan I tahun 2023 menjadi 480 pasien pada triwulan I tahun 2024.

Terkait hal ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan kelompok korban KBGO terbesar adalah kelompok usia 18-25 tahun. Diikuti oleh anak-anak di bawah 18 tahun sebanyak 272 pasien atau 57 persen dan 123 pasien atau 26 persen.

Insiden yang timbul dari pelecehan dan eksploitasi seksual online terhadap perempuan dan anak serta penyebaran konten pribadi tanpa persetujuan adalah salah satu jenis KBGO yang mudah dilakukan. Siapa pun bisa mengalaminya, kata Bintang dalam keterangan resminya, Jumat (12). . /7/2024).

Menyikapi hal tersebut, KemenPPPA terus berupaya membangun kerja sama dan persatuan untuk melindungi perempuan dan anak dari berbagai bentuk kekerasan di bidang online.

“Penting untuk mendorong perempuan dan anak Indonesia agar lebih sadar akan penggunaan teknologi digital yang benar. “Berbekal kemampuan literasi digital yang baik, perempuan dan anak akan mampu melindungi dirinya dari berbagai kejahatan di dunia digital,” ujarnya.

Piagam Komitmen Bersama telah ditandatangani dalam dialog interaktif di Jakarta pada Kamis 11 Juli 2024. Piagam tersebut berisi tentang kolaborasi, kerja sama, dan aksi bersama untuk melindungi perempuan dan anak dari berbagai bentuk kekerasan di bidang online.

Piagam tersebut ditandatangani oleh Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Direktur Program dan Produksi Radio Lembaga Penyiaran Publik Republik Indonesia (LPP RRI) Mistam, perwakilan kementerian/organisasi, dunia usaha, masyarakat, mitra pembangunan, akademisi, dan forum anak. .

“Hari ini, kita kembali membangun komitmen kolektif melalui aksi kolaboratif multipihak untuk memperkuat berbagai upaya pencegahan sebagai sumber memutus rantai kekerasan terhadap perempuan dan anak.”

Mari kita lakukan langkah nyata untuk melindungi perempuan dan anak dari kekerasan, khususnya secara online, kata Bintang.

Kali ini Mistam menerima ajakan Bintang untuk bersinergi menjamin keselamatan perempuan dan anak di dunia internet. Menurut Mistum, pihaknya juga berkomitmen terhadap masalah tersebut.

“Kita semua hadir di sini dengan satu tujuan dan komitmen, yaitu membangun persatuan, kerja sama, dan aksi bersama untuk melindungi perempuan dan anak dari berbagai bentuk kekerasan di dunia online. “RRI telah melaksanakan program pendidikan secara mandiri dengan tujuan melindungi masyarakat rentan,” kata Mistum.

Sementara itu, Usman Kansong, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengatakan pihaknya aktif melakukan literasi digital dan menjangkau berbagai kalangan, termasuk perempuan.

Menurut Usman, literasi digital merupakan upaya preventif yang mencakup 4 (empat) pilar yaitu keterampilan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

“Kemudian kita terapkan mekanisme yang biasa disebut koreksi. “Kami menghapus konten-konten negatif di media sosial dan website, termasuk gambar-gambar cabul,” kata Usman.

“Sejak 17 Juli 2023 hingga 13 Juni 2024, kami telah menghapus 25.628 klip pornografi, 374 di antaranya berkaitan dengan pornografi anak. Oleh karena itu, dalam mekanisme penindakannya kami bekerja sama dengan pihak kepolisian Republik Indonesia, ujarnya. dia menambahkan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *