matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pada perdagangan Jumat, bursa saham Asia Pasifik atau bursa saham Asia bergerak beragam. Pasar saham Jepang naik setelah data inflasi inti negara tersebut untuk bulan Mei keluar sedikit lebih rendah dari perkiraan para analis dan ekonom.
Inflasi inti Jepang, tidak termasuk harga pangan segar, adalah 2,5%. Sementara itu, survei ekonom yang dilakukan oleh Kantor Berita Kokusai memperkirakan inflasi inti pada bulan Mei sebesar 2,6%, dibandingkan dengan 2,2% pada bulan April.
Sementara itu, inflasi inti yang tidak termasuk harga pangan segar dan energi mencapai 2,1%. Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan April yang sebesar 2,4%.
Dengan data tersebut, besar kemungkinan Bank of Japan akan berperan dalam membentuk kebijakan moneter negaranya.
Mengutip CNBC, indeks Nikkei 225 Jepang dibuka pada Jumat (21 Juni 2024) mendekati garis datar, sedangkan Topix yang lebih luas naik 0,52%.
Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,44% dan indeks saham kecil Kosdaq turun 0,5%.
Indeks S&P/ASX 200 Australia sedikit naik.
Indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada di level 18,202, dibawah penutupan HSI sebelumnya di level 18,335.32.
.
Pada akhir perdagangan semalam, S&P 500 turun 0,25% menjadi 5,473.17. Pada awal perdagangan, S&P 500 naik 0,34% ke level tertinggi baru sepanjang masa.
Indeks Nasdaq turun 0,79% menjadi 17.721,59. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 299,90 poin (0,77%) menjadi ditutup pada 39.134,76.
Nathan Kotler, kepala perdagangan di GenTrust, menjelaskan bahwa ini adalah musim volume rendah di pasar, dan tampaknya tidak banyak aktivitas yang mendorong hal ini setiap hari.
“Kami mulai melihat tanda-tanda melampaui batas, namun momentumnya terus berlanjut minggu ini.”
Saham Nvidia turun 3,5% setelah reli awal. Pada hari Selasa, saham pembuat chip tersebut melengserkan Microsoft sebagai perusahaan publik paling bernilai.