matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Anda mungkin pernah mendengar di masyarakat bahwa sering mandi malam atau terkena angin sepanjang malam bisa menyebabkan paru-paru basah. Menurut Prof Tajandra Yoga Aditama, Ketua Kehormatan Persatuan Paru Indonesia (PDPI), hal tersebut tidak benar.
“Perlu ditegaskan bahwa pneumonia dan radang paru-paru bukan akibat mandi malam atau masuk angin dari kipas angin. Itu hanya mitos belaka.”
Lebih lanjut, Tjandra menuturkan, penyebab pneumonia dan pneumonia berbeda-beda, meski sering kali masyarakat mengira keduanya sama.
Kedua hal ini jelas berbeda, kata guru besar Universitas Kedokteran Indonesia itu.
Tjandra menjelaskan, pneumonia adalah suatu kondisi dimana jaringan paru-paru mengalami peradangan atau infeksi. Penyakit ini bisa disebabkan oleh tiga hal, yaitu: bakteri seperti pneumokokus dan streptokokus, virus seperti COVID-19, dan terkadang parasit. Paru-paru basah: bukan istilah medis
Tajandra kemudian menjelaskan, paru-paru basah bukanlah istilah medis resmi. Yang sering disebut orang dengan paru-paru basah mengacu pada suatu kondisi yang disebut efusi pleura.
Dalam pesan tertulis yang diterima HealthLiputan6, Tjandra menjelaskan, cairan yang dimaksud bukan di paru-paru, melainkan selaput paru-paru dan lapisan dalam dinding dada (pleura parietal). .com pada hari Jumat, 13 September 2024
Ada banyak penyebab terbentuknya air ini, setidaknya tiga: ketidakseimbangan protein dalam tubuh seperti infeksi, TBC atau peradangan lainnya.