Mon. Sep 30th, 2024

Agar Pelaku Usaha Ultra Mikro Naik Kelas, bank bjb Berkolaborasi dengan PNM

matthewgenovesesongstudies.com, Bandung Untuk menjaga dan meningkatkan perekonomian khususnya di Jawa Barat dan Banten, Bank BJB berperan sebagai bank dengan memberikan dukungan kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UKM) dan usaha ultra kecil dan menengah. Untuk mendukung upaya tersebut, Bank BJB menggandeng PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui program PNM Maker (Mempromosikan Ekonomi Keluarga Sejahtera). 

Fokus kemitraan ini adalah membiayai dan memberdayakan perempuan kurang mampu yang merupakan wirausahawan sangat mikro. Dengan dukungan tersebut, Bank bJB berkomitmen membantu usaha kecil tumbuh sesuai kategorinya dan meningkatkan kesejahteraan finansialnya. Selain mendukung sektor mikro mikro yang vital, Bank BJB juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. 

Sebagai informasi, total penyaluran kredit Bank BJB kepada produsen PNM di Jawa Barat dan Banten hingga 30 Juni 2024 mencapai Rp5,30 triliun. Per 30 Juni 2024, dari total Rp43,75 triliun Mekaar, posisi beredar Mekaar di Jawa Barat dan Banten adalah Rp10,14 triliun atau sekitar 23,17% dari total portofolio nasional Mekaar. Angka tersebut mencerminkan komitmen kuat Bank bJB dalam mendukung pengusaha mikro di wilayah Jawa Barat dan Banten. Pengusaha mikro mendapat tiga dana dari produsen PNM

PNM Maker merupakan program pemberdayaan yang memberikan layanan pinjaman modal eksklusif kepada perempuan kurang mampu yang merupakan wirausaha mikro. Program ini dimulai pada tahun 2015 dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan finansial keluarga melalui pembiayaan yang tidak memerlukan jaminan materiil dan dilakukan secara berkelompok. Nasabah akan mendapatkan tiga modal yaitu modal finansial, intelektual, dan sosial.

Program PNM Maker memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi kliennya. Pertama, PNM Maker ditujukan bagi perempuan dari keluarga kurang mampu, yang sudah memiliki usaha atau ingin memulai usaha, dengan pendapatan per kapita maksimal US$1,99 per hari atau setara Rp800 ribu per bulan. Selain itu, keluarga tersebut juga harus memenuhi kriteria ‘Kashpoor Index House’ yang menunjukkan masuk dalam kategori rumah tangga berpendapatan rendah. 

Kedua, pembiayaan produsen PNM tidak memerlukan keamanan fisik dari pelanggan. Di sisi lain, sistem pembiayaan ini bersifat tanggung renteng. Artinya setiap anggota kelompok akan saling bertanggung jawab atas pembayaran pinjaman anggota lainnya, dengan tujuan mempererat ikatan sosial dan tanggung jawab bersama antar nasabah.

Ketiga, program ini memerlukan rapat tim mingguan (PKM) sebagai bagian dari proses pengelolaan utang. Pertemuan kelompok ini diadakan setiap minggu dan bersifat wajib serta digunakan sebagai wadah untuk membayar cicilan mingguan dan menerima modal intelektual dalam bentuk pelatihan dan dukungan bisnis.

Setiap kelompok minimal terdiri dari 2 subgrup dan maksimal 6 subgrup, setiap subgrup terdiri dari minimal 10 sampai 30 orang dalam satu lingkungan yang sama. Setiap kelompok atau subkelompok dipimpin oleh seorang klien yang bertindak sebagai ketua yang bertanggung jawab mengkoordinasikan anggota kelompok.

Melalui pertemuan mingguan ini, PNM tidak hanya memastikan kelancaran pembayaran angsuran, namun juga memberikan kesempatan kepada klien untuk belajar bersama, membangun jejaring sosial sebagai bagian dari modal sosial, serta mendapat dukungan moril dan teknis dari anggota tim I. Program ini juga dirancang untuk menciptakan ekosistem yang saling mendukung sehingga perempuan yang menjalankan usaha mikro yang luar biasa dapat tumbuh bersama dan meningkatkan potensi bisnis mereka.

Sejak awal kemunculannya, PNM Maker terus berkembang dengan berbagai layanan yang memenuhi kebutuhan pasar. Hingga 30 Juni 2024, sebanyak 15,2 juta pelanggan Ultra Mikro telah mendaftar menjadi pelanggan PNM Maker. Hal ini mencerminkan pesatnya pertumbuhan program yang ditawarkan PNM, dengan dukungan finansial yang kuat dari Bank BJB.

Selain itu, sejak akhir tahun 2018, PNM juga memulai pengembangan PNM Maker Syariah di berbagai daerah seperti Aceh, Padang dan Nusa Tenggara Barat. Hingga saat ini, 73% pendanaan PNM berbasis syariah. Langkah ini diambil untuk memperluas jangkauan dan manfaat program sehingga manfaat program dapat menjangkau lebih banyak perempuan yang kurang beruntung.  Bank BJB diperkuat dengan kegiatan pendukung yang dilakukan oleh PNM

Bank BJB sendiri merupakan salah satu kreditur utama PNM mulai triwulan III tahun 2021. Dalam kurun waktu tersebut, Outstanding Maker-nya menunjukkan pertumbuhan yang signifikan setiap tahunnya, menandakan bahwa PNM menjadi perpanjangan tangan Bank BJB untuk peningkatan perekonomian di masa depan. Wilayah Jawa Barat-Banten.

Selain bantuan dana, Bank juga mendukung kegiatan edukasi yang dilakukan PNM melalui Pertemuan Mingguan (PKM) Kelompok BJB. Bank bjb sangat mendukung kegiatan ini karena dapat meningkatkan literasi keuangan nasabah dan melindungi mereka dari bahaya pinjaman online ilegal yang semakin marak.

Berdasarkan data nominal PNM Maker per 30 Juni 2024, total outsourcing secara nasional mencapai Rp43,8 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp10,14 triliun atau 23,18% berada di wilayah Jawa Barat dan Baden. Hal ini menunjukkan bahwa sejalan dengan komitmen Bank BJB untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat, sektor ini menjadi fokus utama dalam penyediaan pembiayaan pembangun.

Dalam beberapa tahun terakhir, Bank bJB juga terus melakukan inovasi untuk meningkatkan efisiensi dan jangkauan layanan keuangan bagi UKM dan usaha ultra-kecil dan menengah. Ke depan, Bank bJB berencana memperluas dukungan terhadap program PNM Maker di lebih banyak wilayah dan memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, untuk memperluas jangkauan dan manfaat program tersebut. 

 

 

,

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *