Mon. Sep 30th, 2024

7 Kebiasaan Buruk yang Memicu Jamur Kulit, Jangan Anggap Sepele dan Segera Hentikan!

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Mempertahankan kebiasaan buruk bisa berdampak buruk bagi Anda. Salah satunya adalah kebiasaan buruk tidak menjaga kebersihan diri sehingga menyebabkan munculnya jamur pada kulit. Disadari atau tidak, ada sejumlah kebiasaan buruk yang menjadi pemicu timbulnya jamur kulit. Jika tidak ditangani, dapat menyebabkan kondisi kulit dan membuat aktivitas menjadi tidak nyaman.

Kurap sendiri merupakan istilah yang sering digunakan untuk infeksi jamur pada kulit. Dalam kondisi normal, jamur tertentu ditemukan pada kulit manusia. Namun jika jumlahnya berlebihan dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, atau jika daya tahan tubuh melemah maka jamur dapat menyebabkan infeksi.

Mengutip dari KlikDokter, terdapat berbagai jamur yang dapat menginfeksi manusia dan menyebabkan kurap. Biasanya terbagi menjadi dua jenis yakni dermatofita dan nondermatofita. Kelompok dermatofita seperti spesies Tricophyton, Microsporum dan Epidermophyton dapat menyebabkan infeksi kulit mulai dari kulit kepala hingga kulit kaki dan kuku. Sementara itu, Candida non-dermatofit lebih sering menginfeksi lipatan kulit, seperti lipatan inguinal atau payudara.

Tidak semua orang rentan terkena infeksi jamur kulit, beberapa kondisi bisa membuat seseorang lebih rentan terkena infeksi jamur. Antara lain, orang yang tinggal di iklim lembab, memakai pakaian ketat yang tidak mudah menyerap keringat, dan memiliki daya tahan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV atau penderita diabetes yang gula darahnya tidak terkontrol, mudah berkeringat.

Kali ini kita akan fokus pada beberapa kebiasaan buruk pemicu jamur kulit. Menurut berbagai sumber, selain memakai pakaian ketat, ada kebiasaan lain yang bisa menjadi penyebab kurap.

1. Kenakan pakaian dalam yang terlalu ketat

Celana dalam yang terlalu ketat bisa menjadi tempat berkembang biaknya jamur karena membuat kulit menjadi lembap. Saat Anda berkeringat, pakaian yang menekan kulit, seperti pakaian dalam yang ketat, dapat memerangkap kelembapan di area seperti selangkangan. Ini adalah kondisi ideal bagi pertumbuhan jamur.

Jadi, sebaiknya pilih celana dalam yang longgar, terutama bagi Anda yang memiliki berat badan berlebih. Pakaian longgar memberikan ruang pada kulit untuk bernapas dan memungkinkan keringat cepat menguap sehingga mengurangi risiko timbulnya jamur.

Tidak memakai sandal di kamar mandi umum berisiko terkena infeksi jamur kulit karena kamar mandi umum merupakan lingkungan yang basah. Saat Anda berjalan di lantai lembap yang mungkin terkontaminasi jamur, kulit kaki menjadi rentan terkena infeksi jamur. Selain itu, banyak orang yang sering menggunakan kamar mandi umum sehingga meningkatkan risiko kontaminasi dari orang lain. Oleh karena itu, ingatlah untuk memakai sandal di kamar mandi umum untuk mengurangi kontak langsung dengan lantai yang mungkin terkontaminasi jamur kulit. 3. Malas mengganti baju olahraga

Jika Anda sering malas mengganti pakaian olahraga, sebaiknya hentikan kebiasaan ini sekarang juga! Sebab keringat yang menempel di kulit bisa menyebabkan kelembapan. Kelembapan ini menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan jamur, yang selanjutnya dapat menyebabkan rasa gatal dan perih yang tidak menyenangkan. 

Untuk menghindarinya, segera ganti pakaian dan mandi setelah berolahraga atau beraktivitas yang mengeluarkan keringat. Dengan cara ini Anda bisa mengurangi risiko penyakit kulit akibat jamur.

Jarang mengganti handuk jadi salah satu kebiasaan pemicu jamur kulit lho! Meskipun handuk harus bertindak sebagai bahan pembersih. Ini karena handuk menyerap kelembapan dan mengumpulkan sisa-sisa sel kulit mati yang memicu pertumbuhan jamur. Meski handuk terlihat bersih, Anda tetap perlu menggantinya secara rutin untuk menjaga kebersihan dan menghindari risiko infeksi kulit yang tidak diinginkan. 5. Jangan mengeringkan tubuh dengan benar setelah selesai mandi

Jika kulit tidak dikeringkan dengan baik, terutama di bagian lipatan kulit seperti sela-sela jari kaki, di bawah lipatan lengan, atau di tempat yang sulit dijangkau, kelembapan dapat terperangkap di sana dan menyebabkan tumbuhnya jamur. Oleh karena itu, penting untuk mengeringkan tubuh dengan benar setelah mandi untuk mencegah pertumbuhan jamur dan menjaga kesehatan kulit secara keseluruhan.

Menggunakan peralatan gym yang kotor meningkatkan risiko pertumbuhan jamur baik karena lingkungan gym yang panas dan lembab serta penggunaan peralatan bersama. Untuk mengurangi risiko tersebut, cuci tangan hingga bersih sebelum dan sesudah digunakan dan bersihkan peralatan gym, serta bawa perlengkapan pribadi seperti matras yoga. Langkah-langkah ini akan membantu melindungi Anda dari bakteri dan jamur yang menempel pada peralatan gym Anda. 7. Berbagi hal pribadi dengan orang lain

Berbagi barang pribadi seperti handuk, sikat, atau pakaian juga menjadi kebiasaan pemicu jamur kulit. Hal ini disebabkan adanya kemungkinan jamur menular dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung dengan unsur tersebut.

Infeksi jamur pada kulit dapat berkembang dengan cepat di lingkungan yang lembab dan hangat, seperti ketika handuk digunakan secara bergantian tanpa dikeringkan dengan benar. Ingatlah untuk menghindari kebiasaan berbagi barang pribadi agar tidak menularkan atau tertular.

Inilah 7 kebiasaan buruk pemicu jamur kulit. Sadarilah sekarang dan ubahlah. Jika jamur sudah terlanjur muncul di kulit, Anda bisa menggunakan krim atau salep antijamur sesuai petunjuk dokter. Selain pengobatan, pencegahan juga sangat penting untuk mencegah infeksi ulang. Selain itu, menjaga kebersihan diri, memakai pakaian bersih dan kering, serta tidak berbagi barang pribadi dengan orang lain merupakan langkah efektif untuk mencegah infeksi jamur pada kulit.

 

(*)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *