Mon. Sep 30th, 2024

Tok! Komisi VI Setujui PMN BUMN Rp 44,2 Triliun di 2025

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Komite VI DPR RI resmi menyetujui penambahan modal negara (PMN) kepada badan usaha milik negara dengan total nilai Rp 44,2 triliun. Dana PMN ini disalurkan kepada 16 perusahaan pelat merah. “Panitia VI DPR RI mendapat masukan dan menyetujui usulan Kepemilikan Saham Masyarakat (PMN) Kementerian BUMN Tahun Anggaran 2025 dengan rincian sebagai berikut,” kata Wakil Ketua Panitia VI DPR RI Sarmuji saat membacakan ringkasan. Rapat kerja dengan Menteri BUMN, Rabu (10/7/2024) sore.

Kesimpulannya, Komite VI DPR RI juga meminta Menteri BUMN memperhatikan masukan dan observasi yang disampaikan masing-masing Ketua Komite VI DPR RI terkait usulan penyertaan modal negara (PMN) pada tahun 2025.

“Komite VI DPR RI akan memantau dan meminta Menteri BUMN memastikan PMN digunakan secara produktif, efisien dan efektif untuk meningkatkan kinerja perusahaan BUMN sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance,” kata Sarmuji.

Menanggapi dukungan tersebut, Menteri BUMN Eric Thohir mengamini setiap ucapan anggota DPR.

Tentu saja persetujuan yang diberikan kepada PMN itu positif bagi kami dengan nilai Rp44.279 (triliun), meski ada keberatannya, ujarnya.

Lebih lanjut, Eric menyatakan akan segera melaksanakan sosialisasi dan menghitung penggunaan PMN untuk setiap BUMN penerima.

Artinya, itu adalah usulan yang akan diajukan langsung ke rapat pimpinan RRT, sehingga dengan keputusan hari ini kami akan mencoba melakukan sosialisasi di internal dan menghitung ulang apa yang bisa menjadi pertimbangan untuk memaksimalkannya. kedepannya,” jelasnya. rincian PMN

Perlu diketahui, terdapat 16 perusahaan pelat merah yang diusulkan mendapat hibah penyertaan publik pada tahun 2025, dengan nilai berkisar antara Rp 13,8 triliun hingga Rp 976 miliar. Berikut detailnya. Hutama Karya: Rp13,8 triliun Asabri: Rp3,6 triliun PLN: Rp3 triliun Bahana PUI: Rp3 triliun Pelni: Rp2,5 triliun Bio Farmasi: Rp2,2 triliun Adhi Karya: Rp2 triliun Rp. triliun Danarexa: Rp 2 triliun Kereta Api Indonesia: Rp 1,8 triliun ID Makanan: Rp 1,6 triliun PT PP: Rp 1,5 triliun Perum Damri: Rp 1 triliun Perum Perumnas: Rp 1 triliun INKA: Rp 976 miliar

Menteri BUMN Eric Thohir kembali menegaskan pemberian penyertaan modal masyarakat (PMN) kepada perusahaan pelat merah yang menjalankan tugas. Dia mencatat, 70 persen BUMN penerima PMN mendapat perintah penunjukan.

Diketahui, ada sejumlah BUMN yang akan mendapat aliran modal masuk dalam usulan PMN TA 2025. Misalnya, PT PLN (Persero) yang membidangi elektrifikasi desa. Di sisi lain, ada PT Hutama Karya (Persero) yang menjadi garda terdepan dalam pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

“Saat saya bertemu dengan Komisi VI (DPR RI), yang jelas BUMN yang masuk itu sekitar 70 persen karena tugas, dan ada juga restrukturisasi,” kata Erik Tohir, Jakarta, Sarina, ditemui, Jumat (5/7). /2024).

 

Selain usulan Kementerian BUMN, Eric mengatakan ada lembaga atau lembaga yang berada di bawah Kementerian Keuangan. Pihaknya juga menggandeng Menteri Keuangan Shri Mulyani Indrawati.

Tujuannya untuk membuat peta BUMN di bawah Kementerian BUMN dan BUMN Kementerian Keuangan.

“Ini yang kemarin kita sepakati dengan Bu Sri Mulyani, sekaligus bagaimana menentukan BUMN mana yang berada di bawah kendali Bu Sri Mulyani, BUMN mana yang ada di tangan saya, kita akan saling bekerjasama. BUMN di bawah Kementerian Keuangan,” jelasnya.

“Kadang kalau dibilang BUMN, langsung ke Kementerian BUMN. Tapi ini tempat kita dan Menteri Keuangan selalu bersinergi untuk melakukan perbaikan,” imbuh Menteri BUMN.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *