Mon. Sep 30th, 2024

Tanggapan Lion Air soal Kasus Koper Penumpang Diduga Dibobol Porter, Kerugian Mencapai Rp40 Juta

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Polisi Bandara Soekarno Hatta mendeteksi kasus pencurian bagasi di kompartemen pesawat. Dijelaskan, korban melakukan perjalanan dengan JS (26) dari Makassar menggunakan Lion Air JT 703 rute Makassar (UPG)-Yarta (CGK).

Menanggapi hal tersebut, Corporate Communication Strategist Lion Group Danang Mandala Prehantoro mengatakan, pihaknya telah menerima informasi mengenai korban yang menaiki pesawat tersebut pada 26 Mei 2024. “Penumpang mengeluhkan hilangnya barang berharga di bagasi terdaftarnya,” ujarnya kepada portal gaya hidup matthewgenovesesongstudies.com, Sabtu (29 Juni 2024).

Selain itu, dia mengatakan polisi Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah mengonfirmasi adanya kasus yang melibatkan penumpang Lion Air. “Kami mengapresiasi upaya kepolisian mengusut dan menyelesaikan pengaduan ini,” kata Danang.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dan kerja keras kepolisian dalam menyelesaikan kasus ini,” imbuhnya. “Lion Airlines berkomitmen penuh terhadap penanganan pemerintah atas masalah ini dan mendukung serta menghormati tindakan hukum yang diambil oleh pihak-pihak terkait.”

Da Nang juga menjelaskan aturan membawa barang berharga bagi penumpang maskapai penerbangan, artinya barang berharga harus diletakkan terlebih dahulu di kabin dan dirawat dengan baik. Kedua, penumpang harus berhati-hati dalam menyimpan barang-barang berharga di kabin sebelum dan sesudah penerbangan, selama dan setelah penerbangan.

“Penumpang wajib memberikan informasi yang akurat kepada petugas pemeriksaan bahwa tidak ada barang berharga di bagasi terdaftar dan barang berharga dibawa di tas jinjing,” kata Danang. Lion Group menegaskan bahwa maskapai tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan barang berharga di bagasi terdaftar, yaitu bagasi terdaftar tidak didaftarkan.

Dalam pemberitaan Antara, Minggu (29/06/2024), Wakil Kapolres Bandara Soekarno-Hatta AKBP Ronald Sapung dalam keterangannya mengatakan, pihaknya telah menangkap lima tersangka perampokan. Bagasi Penumpang Lion Air. Mereka adalah AS (26), H (28), A (24), D (34) dan T (22).

Ronald menjelaskan, kasus tersebut bermula saat korban tiba di Bandara JS Soekarno Hatta. “Setelah pesawat mendarat di Terminal 2E Bandara Soekarno Hatta, pelapor mendatangi maskapai untuk mengambil barang bawaannya,” ujarnya.

Usai mengambil barang bawaannya berupa satu koper dan dua kotak, pelapor mengaku barang berharga miliknya sudah tidak ada lagi. Barang berharganya antara lain sebuah cincin emas, dua cincin emas berlian, 300 dolar AS, dan 300 dolar Slovakia.

Atas kejadian tersebut pelapor mengalami kerugian sebesar Rp40,175 juta dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Bandara Soekarno-Hatta untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut, kata Ronald. Dari pemeriksaan di dua lokasi, Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Sultan Hasanuddin, terungkap nama lima tersangka yang semuanya merupakan pengangkut kargo dan berdomisili di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Tersangka warga Amerika dikatakan sebagai orang yang membuka koper, membukanya, dan mengambil semua barang berharga. Sementara tersangka merupakan petugas pengurus bagasi di seksi H. Tersangka A diinstruksikan untuk mengeluarkan barang tersebut dari gerobak dan membawanya ke unit, kata Ronald.

Tersangka D kemudian membawa barang bawaannya ke dalam pesawat dan menimbulkan kecurigaan bahwa Tersangka T bertanggung jawab menempatkan barang bawaannya di kompartemen. Menurut Ronald, tersangka menerima Rp7,1 juta dari penjualan valas AS dan dibagikan Rp1,3 juta kepada empat rekanannya.

Sedangkan AS mendapat Rp 1,9 juta. Para tersangka didakwa berdasarkan Pasal 363(1)(4) KUHP atas pencurian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.

Sayangnya, kasus pencurian bagasi memang terjadi sewaktu-waktu. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, Anda bisa mengikuti berbagai cara yang direkomendasikan oleh Billy Vijaya, pendiri merek koper lokal Baller. Cara mengamankan koper yang paling efektif adalah dengan memilih koper yang tidak memiliki resleting karena lebih mudah dibuka dan dimasukkan ke dalam, ujarnya.

Pada 22 Mei 2024, katanya kepada Lifestyle matthewgenovesesongstudies.com: “Kalaupun ditambah kunci, resleting (pada koper) tetap tidak efektif. “Kalaupun pakai PIN, resleting (koper) tetap bisa rusak.” , disarankan menggunakan TSA (Transportation Security Lock) yang sudah ada di tas.

“Kalau tidak ada resletingnya masih bisa pecah, tapi butuh tenaga yang besar untuk memecahkan koper yang tidak ada resletingnya,” imbuhnya.

Selain keselamatan, Anda juga harus memperhatikan pemeliharaan barang bawaan Anda. Menurut Billy, pannier legal digunakan di jalan beraspal, jalan aspal, pasir atau apapun. Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah setelah digunakan.

“Setelah dipakai hati-hati, simpan di tempat yang tidak basah, karena velg biasanya terbuat dari karet, kalau basah mudah aus. Selalu bersihkan koper setelahnya, karena kotoran yang menempel akan bertahan lama dan sulit dihilangkan jika tidak segera dibersihkan,” kata Billy.

Ia juga merekomendasikan bagian dalam koper setelah digunakan. Anda bisa menggunakan penyedot debu untuk membersihkannya. “Anda cenderung memakai banyak pakaian kotor setelah bepergian, jadi bersihkan secara menyeluruh agar tidak ada kotoran atau kuman,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *