Thu. Sep 19th, 2024

Bursa Saham Asia Beragam pada Awal Sesi Perdagangan

matthewgenovesesongstudies.com, JAKARTA – Pasar saham Asia-Pasifik bervariasi pada perdagangan Senin (12/2/2024). Sementara itu, pasar saham Tiongkok tutup selama seminggu.

Pasar saham utama di Asia-Pasifik ditutup awal pekan ini, termasuk Hong Kong, Taiwan dan Korea Selatan, CNBC melaporkan.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat sebesar 0,1 persen. Sedangkan indeks Topix turun 0,2 persen pada awal perdagangan. Indeks Nikkei 225 menembus 37.000 pada siang hari dan mencapai level tertinggi dalam 34 tahun pada hari Jumat minggu ini. Di Australia, indeks ASX 200 turun 0,4 persen.

Sementara di Wall Street, tiga indeks saham utama direvisi lebih rendah pasca data inflasi Desember 2023. Indeks S&P 500 naik di atas 5000 untuk pertama kalinya.

Indeks S&P 500 meningkat 0,57 persen dan mencapai 5.026,61. Indeks Nasdaq menguat 1,25 persen dan mencapai 15.990,66. Dow Jones Industrial Average turun 54,64 poin atau 0,14 persen menjadi 38.671,69.

Diberitakan sebelumnya, Bursa Efek Amerika Serikat (AS) atau Wall Street mixed dalam perdagangan saham pada Jumat 9 Februari 2024. Wall Street beragam setelah inflasi bulan Desember direvisi lebih rendah dari laporan pertama.

Sementara itu, indeks S&P 500 ditutup di atas level penting 5.000 karena pendapatan perusahaan yang kuat dan berita makroekonomi. Demikian dilansir CNBC, Sabtu (10/2/2024).

Pada akhir perdagangan Wall Street, indeks S&P 500 menguat 0,57 persen dan mencapai 5.026,61. Indeks Nasdaq menguat 1,25 persen dan mencapai 15.990,66. Dow Jones Industrial Average kehilangan 54,64 poin atau 0,14 persen menjadi 38.671,69.

Dalam sepekan, indeks S&P 500 naik 1,4 persen, sedangkan indeks Nasdaq naik 2,3 persen. Sedangkan indeks Dow Jones datar. Rata-rata indeks acuan mencatatkan kenaikan selama lima minggu berturut-turut dan kinerja positif dalam 14 dari 15 minggu.

“Pada akhirnya, kita masih melihat kabar baik di bidang perekonomian dan pasar bereaksi terhadap hal tersebut. Semakin panjang ceritanya, semakin besar kemungkinan bagi pasar bahwa kita akan bertahan.” Dana D’Oria, co-president investasi mengatakan di InvestNet.

Musim pendapatan yang solid, data inflasi yang melemah, dan ketahanan ekonomi memicu reli pasar pada tahun 2024. Setelah mengambil posisi untuk pertama kalinya minggu ini di sesi perdagangan hari Kamis, indeks S&P ditutup di atas level 5.000. Indeks S&P 500 melampaui angka 4.000 untuk pertama kalinya pada April 2021.

Penembusan di atas level yang diawasi ketat ini tentu akan menjadi berita utama dan ketakutan akan ketinggalan (FOMO), kata Adam Trunquist, kepala strategi teknis di LPL Financial.

“Selain potensi peningkatan sentimen, angka 5.000 biasanya memberikan area psikologis support atau resistance bagi pasar,” kata Adam.

Versi Indeks Harga Konsumen yang lebih rendah untuk bulan Desember juga membantu sentimen tersebut. Pemerintah merevisi angka tersebut menjadi kenaikan 0,2 persen, turun dari kenaikan 0,3 persen yang diumumkan pada awalnya. Kecuali pangan dan energi, inflasi inti juga sama. Indeks Harga Konsumen (CPI) akan dirilis minggu depan.

Saham perusahaan teknologi menguat pada hari Jumat pekan ini, berkontribusi terhadap kenaikan indeks S&P 500 di atas 5.000. Sedangkan saham Nvidia menguat 3,6 persen dan Alphabet menguat 2 persen.

Saham Cloudflare naik 19,5 persen karena pendapatan yang kuat juga mendorong sektor cloud yang lebih luas. Saham semikonduktor juga menguat. Saham VanEck Semiconductor ETF naik 2,2 persen.

Di sisi lain, saham PepsiCo turun 3,6 persen akibat kinerja keuangan yang beragam. Saham Take Two Interactive turun 8,7 persen setelah prospek yang mengecewakan. Sementara itu, saham Pinterest turun 9,5 persen setelah mengeluarkan perkiraan yang lebih lemah dan perkiraan pendapatan yang lebih rendah.

Meskipun angkanya negatif, pendapatan perusahaan hingga saat ini lebih kuat dari perkiraan. Dari 332 perusahaan S&P yang melaporkan kinerjanya, 81 persen melaporkan laba yang melebihi ekspektasi analis, menurut LSEG. Angka ini dibandingkan dengan kinerja sebelumnya sebesar 67% sejak tahun 1994.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *