Mon. Sep 30th, 2024

Refleksi 6 Tahun Bencana Likuefaksi Sulteng dan Pentingnya Peta Kerentanan di Daerah

matthewgenovesesongstudies.com, Kota Palu Menyusul bencana likuifaksi di Kota Palu, Sigi, dan Donggala yang terjadi pada September 6 tahun lalu, Survei Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengingatkan pentingnya peta risiko likuifaksi. di setiap wilayah.

Demikian pesannya pada sosialisasi dan kunjungan lapangan “Refleksi Enam Tahun Bencana Cair Palu-Sigi-Donggala” bertema “Tahan Bencana Cair” di Kota Palu pada Kamis (19/9/2024). Pameran ini diikuti oleh ratusan peserta dari kalangan pemerintah provinsi, akademisi dan profesional OPD.

“Kami berharap informasi mengenai risiko air dalam bentuk peta atau juknis dapat memberikan informasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap potensi bahaya di wilayah sekitarnya,” kata Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. . Muhammad Wafid, A.N di Kota Palu, Kamis (19/9/2024).

Bencana likuifaksi akibat gempa bumi yang terjadi di kota Palu, Sigi dan Donggala pada tanggal 28 September 2018 dan memakan ribuan korban jiwa, patut menjadi peringatan bagi seluruh daerah, terutama yang berisiko tinggi, untuk segera membuat peta kerentanan sebagai bagian dari bencana tersebut. mitigasi.

Di Indonesia, Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat sebaran wilayah terdampak bencana sangat luas dan mencakup kota-kota besar dengan kepadatan penduduk tinggi, antara lain Banda Aceh, Padang, Bengkula, Yogyakarta, Palu.

Kelemahan tersebut karena Indonesia berada pada titik pertemuan lempeng tektonik yang dapat menimbulkan gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunami, dan tanah longsor. 

Gempa bumi dengan magnitudo besar dan dampak kondisi geologi dapat menimbulkan potensi bahaya seperti tenggelam.

Badan Geologi Kementerian ESDM telah menyusun ‘Pedoman Pemetaan Kerentanan Skala 1:50.000’ sebagai acuan pengembangan peta kabupaten/kota dengan Badan Geologi sebagai verifikator.

Meditasi bencana tersebut diakhiri dengan perjalanan atau kunjungan peserta ke Desa Balaroa, Kota Palu, salah satu daerah terdampak likuifaksi tahun 2018. Di kawasan itu, lahan pemukiman padat seluas 40 hektare hancur akibat mencair atau mencair dan tanah longsor.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *