Mon. Sep 30th, 2024

Jaringan Pipa Terintergrasi, Pasokan Gas ke Industri Melonjak 1.000%

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Subholding Gas Pertamina berhasil meningkatkan penyaluran gas bumi khususnya untuk industri dan perdagangan di Jawa Tengah, dari sebesar 300.000 M³ per bulan pada awal tahun 2022 menjadi 3 Juta M³ per bulan.

Direktur Penjualan PGN Ratih Esti Prihatini mengatakan peningkatan besar penyaluran gas bumi hingga 1000 persen ini merupakan upaya PT PGN Tbk dalam mengintegrasikan jaringan saluran distribusi di Jawa Tengah.

“PGN terus meningkatkan pemanfaatan gas bumi melalui integrasi jaringan pipa distribusi gas bumi di Jawa Tengah, seiring dengan pembangunan Pipa Transmisi Cirebon-Semarang I (Pipa Cisem), dan Pipa Transmisi Gresik – Semarang (Gresem). ) Pipa),” kata Ratih, Rabu (12/6/2024).

Ratih menjelaskan, sejumlah gas bumi dari pipa tersebut disalurkan ke pelanggan industri, komersial, dan listrik di wilayah Semarang, Demak, Kendal, dan Kota Batang. Industri besar yang banyak menggunakan gas ini adalah PT Indofood Fortuna Makmur, PT Aroma Kopi Cream dan PT Rumah Keramik Indonesia.

“PGN akan terus meningkatkan pengelolaan dan infrastruktur gas bumi terutama dari sisi pendapatan dan pengumpulannya untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi, karena hal inilah yang menyebabkan peningkatan gas bumi. “Tentunya kami mengharapkan tidak hanya industri yang sudah ada, tapi juga pelanggan baru di sekitar infrastruktur yang terintegrasi,” jelas Ratih.

Peningkatan pemanfaatan gas hilir dan integrasi infrastruktur dilakukan PGN melalui pengembangan jaringan pipa gas bumi di Jawa Tengah. Sejauh ini, total ±34 km saluran distribusi telah selesai dibangun.

 

Menurut Ratih, pipa distribusi PGN yang terintegrasi dengan pipa Cisem dan Gresem akan memberikan keleluasaan untuk mendatangkan pasokan dari berbagai sumber. Selain itu, PGN bisa menjaring calon pelanggan.

Pada tahun 2024, PGN terus berupaya melengkapi infrastruktur bagi calon pelanggan, termasuk PT KCC Glass Indonesia di Batang dengan kebutuhan gas sebesar 8 BBTUD. Banyak perusahaan lain yang ada di Kendal dan Mangkang seperti LBM, BTR, Matahari Tire Indonesia dan Sango Ceramic yang bisa jadi 3 BBTUD di tahun 2024.

Dengan demikian, total peningkatan penyaluran gas melalui pipa Gresem-Cisem akan mencapai sekitar 14 BBTUD atau sekitar 14 juta M³ per bulan pada akhir tahun ini,” tutup Ratih.

Sebelumnya subholding Gas Pertamina PT PGN Tbk menambah pasokan gas bumi sebesar 48 BBTUD ke Jawa Tengah, hal ini didukung oleh pipa distribusi CNG Cluster Tambak Aji dengan pipa distribusi Kendal – Mangkang yang terhubung dengan Cirebon-Semarang Fase 1 Pipa Transmisi (Pipa Cisem tahap 1).

General Manager PGN SOR 3 Hedi Hedianto mengatakan melalui peresmian infrastruktur pipa tersebut, pasokan gas ke kawasan industri Tambak Aji dan Wijaya Kusuma bisa menjadi pionir dalam 10 tahun terakhir, dari Compressed Natural Gas (CNG). mengarahkan ke sumber surat kabar.

“Mulai tahun 2022, kebutuhan energi gas bumi di Jawa Tengah akan meningkat. Hal ini didukung dengan pipa transmisi gas Cisem yang dibangun pemerintah. “Setelah selesainya pipa Cisem tahap 1 (Semarang – Batang) dan pipa distribusi Kendal – Mangkang – Tambak Aji, maka proses peralihan dari sumber gas CNG ke pipa gas di Tambak Aji,” kata Hedi, Kamis ( 6/4/2024). ).

Selanjutnya dilakukan dengan menghubungkan pipa distribusi dari Offtake Kendal ke pipa cluster CNG yang ada di Tambak Aji melalui pipa distribusi Mangkang-Tambak Aji, lanjutnya.

Hedi menjelaskan, jumlah gas yang mengalir untuk sektor industri komersial di wilayah Jawa Tengah sebanyak 3 BBTUD atau 3 juta meter kubik per bulan.

Selain melayani sektor industri komersil, melalui integrasi infrastruktur pipa gas Gresik-Semarang, distribusi Kalimantan-Jawa dan Jawa Tengah, PGN juga melayani kebutuhan sektor ketenagalistrikan 45 BBTUD.

 

PGN hadir di Kota Semarang sejak tahun 2014 dalam upaya meningkatkan daya saing perekonomian dan industri wilayah Jawa Tengah dengan mengalirkan gas bumi menggunakan metode CNG yang lebih ramah lingkungan dan kompetitif.

Saat itu, belum ada jaringan pipa ke Jawa Tengah dan lokasi industri jauh dari sumber minyak. Oleh karena itu, PGN mendirikan jaringan saluran distribusi CNG perintis (CNG Cluster) di Kawasan Industri Tambak Aji dan Kawasan Industri Wijaya Kusuma. Pasokan CNG diperoleh dari PT Gagas Energi Indonesia, sedangkan titik penyaluran gas sebelum disalurkan ke jaringan pipa distribusi CNG berada di Pressure Reduction Facility (PRS) Tambak Aji.

Setelah beralih dari CNG ke gas pipa, sumber gasnya berasal dari sumur Jambaran Tiung Biru (JTB) Pertamina EP di Bojonegoro.

“Dengan adanya konversi gas dari CNG menjadi gas pipa, PGN berharap penggunaan gas akan semakin meningkat. Di sisi lain, ketersediaan pasokan juga semakin meningkat untuk membantu pelanggan baru di Tambak Aji, Wijaya Kusuma dan sekitarnya, kata Hedi.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *