Mon. Sep 30th, 2024

Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Disebut Sedang Kaji Usulan Pembentukan Kemenko Perempuan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Ketua Komite Tetap Partai Politik Perempuan Indonesia (KPPI) Saniatul Lativa mengatakan pemerintahan Prabowo-Gibran perlu membentuk Kementerian Koordinator Bidang Perempuan (Kemenko). Menurut Sania, kesepakatan tersebut merupakan hasil rapat kerja nasional (rakernas) KPPI yang digelar di Jakarta beberapa waktu lalu.

Sania mengklaim tujuan pembentukan Kementerian Koordinator adalah untuk menjamin kesetaraan perempuan dalam urusan politik. Sebab hingga saat ini, ia menilai kesenjangan gender masih ada dalam pengelolaan politik nasional.

“Hari ini kita akan mengadakan rapat kerja tahun 2024 yang akan membahas isu-isu penting. Yang pertama adalah sistem demokrasi kita yang masih sangat jauh, sehingga kita akan memantau pengarusutamaan kesetaraan,” kata San seperti dikutip dalam siaran pers bertanggal Kamis (8 Agustus 2024).

Senada dengan itu, anggota Komite Tetap KPPI lainnya, Rahayu Saraswati, mengaku usulan terkait sudah diteruskan ke tim sinkronisasi Prabowo-Gibran. Ia yakin usulan tersebut akan dikaji dan berharap bisa diimplementasikan.

“Ini diskusi yang lebih dalam, terutama soal strategi. Pertama, yang saya sampaikan adalah keinginan kita akan kita komunikasikan dan terus bincang dengan tim ahli Prabowo-Gibran agar keinginan perempuan lebih didengar.” berkata. 

Saras menjelaskan, tujuan keberadaan Kementerian Koordinator Perempuan adalah untuk memberikan dukungan kepada lebih banyak perempuan yang saat ini merasa masih ada kesenjangan. Ia yakin jika usulannya terlaksana, pemerintah bisa memberikan perhatian lebih pada kelompok perempuan.

“Membela perempuan itu sangat perlu. Kita serahkan pada presiden terpilih kita, Pak Prabowo Subianto,” kata Saras. 

Saat ini, kementerian yang secara struktural bertanggung jawab terhadap perempuan terpusat di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPA). Namun, pemerintahan Prabowo-Gibrani tengah membahas rencana penambahan jumlah kementerian dari saat ini 36 menjadi 40 kementerian.

Habiburokhman, Wakil Ketua Partai Gerindra, baru-baru ini mengatakan dia setuju dengan pembicaraan presiden mendatang, Prabowo Subianto, untuk menambah jumlah kementerian lembaga menjadi 40.

“Kalau memang ingin melibatkan banyak orang, menurut saya tidak masalah. Malah secara pribadi, lebih banyak lebih baik,” kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (6/5/2024).

Habiburokman mengaku tidak masalah jika kementeriannya terlalu besar, ia mengatakan Indonesia adalah negara besar dan butuh banyak orang untuk mendirikannya.

“Dalam konteks fisik manusia, obesitas berdampak buruk bagi kesehatan, namun dalam konteks negara, angka berarti besar, dan besar sebenarnya adalah hal yang baik. Negara kita adalah negara yang besar, tugas kita besar, tujuan juga besar. “Wajar jika pemerintahan bisa berkembang jika banyak orang bersatu.”

Menurut Habiburokman, menambah jumlah kementerian bukan hanya berarti mengalokasikan kuota kepada partai politik. Namun, dia mengatakan masukan masyarakat akan tetap diperhitungkan.

Menteri Kelautan dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, Prabowo Subianto berencana mengumumkan pembentukan pemerintahan pada 21 Oktober 2024. Pengumuman tersebut akan dilakukan sehari setelah Prabowo dilantik sebagai presiden berikutnya. Republik Indonesia, 20 Oktober 2024.

Luhut menambahkan, rapat kabinet akan segera digelar pada 23 Oktober 2024 setelah Prabowo mengumumkan para menterinya.

Luhut berkata, “Dia (Prabowo) kemarin mengatakan, ‘Saya menjabat pada tanggal 20, saya umumkan pembentukan pemerintahan pada tanggal 21, kemudian rapat kabinet diadakan pada tanggal 23.” Mantan KSAL Laksamana TNI (Purn) Marsetio .Indo-Pacific Era’ berbicara pada Selasa (8 Juni 2024) di Wisma Elang Laut, Jakarta Pusat.

Kepala staf mantan presiden itu menjanjikan dukungan penuh kepada pemerintahan Prabowo dan optimistis transisi pemerintahan berikutnya akan berjalan lancar. Luhut juga mengucapkan terima kasih kepada Prabowo atas programnya yang sistematis dan sistematis.

“Kalau kita melakukannya secara sistematis, kita buat programnya, jadi nanti saya siapkan semuanya pak.” Ya (pemerintah) bisa menjalankannya. .

“Jadi saya ingin mengatakan kepada kita semua bahwa kita mendukung pemerintahan berikutnya. Memang belum sempurna, tapi saya optimis dibandingkan saat saya menjadi Kepala Staf Presiden pada tahun 2014. Saya sangat optimis dengan pemerintahan berikutnya. mampu berlari lebih cepat.” Lanjutnya.

Perdana Menteri Luhut pun meneruskan pesan Presiden Joko Widodo untuk terus berkomunikasi dengan Prabowo. Hal ini dilakukan untuk menjamin kelancaran dan keberlanjutan pemerintahan di masa depan.

“Presiden Joko Widodo selalu mengingatkan kita: ‘Pak Ruhut dan Mas Prabowo, saya mengerti.’ ‘Saya mengerti Pak Presiden. Kalau beliau butuh kami, kami akan dipanggil.” “Kami mohon waktu,” pungkas Luhut.

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akhirnya membicarakan proses pembentukan pemerintahan dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Saat berkunjung ke Tangerang, Selasa (30 Juli 2024), Gibran mengatakan pembahasan pemerintah sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir.

Bulan apa Juli, Agustus, September, Oktober, kata Gibran sambil tersenyum.

Prosesnya masih berjalan dan sudah mencapai tahap akhir, ujarnya.

Gibran pun memberikan sedikit gambaran mengenai calon menteri. “Iya akan mengerucut ke nama-nama yang semakin banyak, tapi hasilnya akan segera diketahui masyarakat, jadi bersabarlah,” ujarnya.

Saat ditanya jumlah menteri dan anggaran yang dialokasikan, Gibran enggan berkomentar. “Dia belum dilantik. ‘Sampai nanti,'” ucapnya sambil berlalu.

MPR RI rencananya akan melantik Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024. Publik pun menunggu siapa saja yang akan menduduki posisi strategis di jajaran pemerintahan baru.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *