Mon. Sep 30th, 2024

Jejak Jokowi Saat Menjelajahi ‘Puncak’ Raja Ampat

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Pesona Pianem yang menjadi ikon Raja Ampat atau sering disebut wayag kecil ini sungguh indah. Laut lepas dengan gugusan pulau karang yang terhampar luas membentang sejauh mata memandang. 

Hamparan awan yang melayang di langit biru diimbangi dengan indahnya riak ombak yang menyisir setiap pasir putih pantai. Angin sepoi-sepoi seakan membelai tubuh. Suara burung camar sangat indah. Beragam ikan berwarna indah muncul dari dalam air, menghiasi karang hidup yang menari dengan anggun.

Indah sekali, surga kecil di tanah Papua, kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat itu, ketika pada tahun 2016. 1 Januari mencapai puncak Bukit Pianem.

Ya, kecantikan Pianem membuat Jokowi terpesona. Ia datang dengan mengenakan kemeja putih dan celana hitam, serta mengalungkan noken (tas khas Papua) di lehernya, lalu menaiki satu persatu 300 anak tangga kayu yang disusun menuju Gunung Pianem.

Memang melelahkan, namun mencapai puncak yang berada di ketinggian 59 meter di atas permukaan laut membuat semuanya sepadan. Jokowi melihat Tuhan menciptakan “surga kecil” di Papua.

Pemandangan gugusan pulau karst sungguh memanjakan mata. Air lautnya yang hijau jernih seolah mengajak Anda bermain. Presiden menikmati tontonan indah anugerah Tuhan. Merasa seperti di rumah sendiri. Saya tidak ingin terburu-buru.

Jokowi kemudian berfoto dirinya sedang menatap kagum gugusan pulau Pianem. Hal itu kemudian diunggah ke media sosial Twitter (X) @jokowi. Postingan tersebut pun langsung dibanjiri “like” dan komentar dari warganet. Kebanyakan netizen penasaran sekaligus kaget melihat pesona Raja Ampat. 

Usai menikmati pemandangan gugusan pulau di teluk, Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan kembali ke Distrik Vaivo, Distrik Vaisai. Mereka berangkat menggunakan speed boat, memakan waktu sekitar 1,5 jam.

Pagi harinya, Jokowi juga menikmati matahari terbit pertama di Dermaga Pantai Waiwo di Raja Ampat, Papua Barat. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu terlihat duduk bersila di ujung dermaga kayu. Cahaya keemasan menjadi latar saat matahari mulai mengumumkan kehadirannya. Pakaian yang dikenakannya berupa kemeja putih lengan panjang dan sarung berwarna coklat.

“Pertama tahun 2016 subuh di Dermaga Waiwo Raja Ampat, spot diving terbaik di dunia,” tulis Jokowi di bawah foto yang diunggahnya.

Kunjungan Jokowi ke Raja Ampat tidak hanya sekedar libur dan menikmati tahun baru, namun juga meninggalkan kesan penting dan berharga bagi masyarakat Raja Ampat.

Saat Jokowi turun dari Gunung Pianem, mantan Wali Kota Solo itu menanyakan kebutuhan warga yang tinggal di sana saat itu.

Yorrys, seorang penjual kelapa muda dan rajungan di Pianem, masih mengingat betul momen itu. Masyarakat meminta Pak Jokowi mengusulkan menara komunikasi dan tangga baru untuk menuju puncak.

Sebenarnya, lanjut Yorrys, sudah ada timbangan yang kondisinya masih bagus, namun perlu timbangan baru, mungkin untuk mengantisipasi perkembangan pariwisata di Pianem.

Lalu, tak lama setelah kunjungan tersebut, Jokowi rupanya mengabulkan permintaan kedua pria tersebut. Tangga baru dan menara komunikasi telah “dinaiki”.

Selain dua jejak tersebut, Yorrys teringat masa ketika Jokowi memborong seluruh barang dagangannya. Presiden hanya membayar dan tidak mengambil barang yang dibeli.

Kini Pianemo yang merupakan tempat wisata terpenting di Raja Ampat semakin hari semakin banyak dikunjungi wisatawan. Tak banyak wisatawan nasional yang menanyakan kedatangan Jokowi ke sana.

Kepulauan Raja Ampat tersebar di wilayah seluas kurang lebih 4,6 juta hektar. Kabupaten Raja Ampat diketahui terdiri dari 4 pulau utama yaitu Pulau Waigeo, Batanta, Salavat dan Misool.

Nah, nama Raja Ampat sendiri dipercaya berasal dari legenda masyarakat setempat yang meyakini bahwa dahulu kala seorang wanita menemukan tujuh butir telur, empat di antaranya menetas menjadi raja yang memerintah empat pulau utama.

Ada tiga lagi: satu batu, satu wanita, dan satu lagi makhluk gaib atau hantu. Terlepas dari legenda yang diyakini masyarakat setempat, keindahan Raja Ampat merupakan fakta yang tidak bisa dibantah.

Selain itu, Raja Ampat memiliki sekitar 1.847 pulau kecil lainnya yang menjadikan tempat ini kaya akan pesona alam. Raja Ampat juga menjadi destinasi menyelam terbaik di dunia dan diakui oleh organisasi sosial lingkungan internasional The Nature Conservancy and Conservation International.

Apa yang dilihat Jokowi saat berada di Raja Ampat, Papua Barat, menurutnya, sebagai destinasi baru, pengembangan Raja Ampat harus ditanggapi dengan serius.

“Misalnya runway dan terminal di sana belum siap. Yang kedua adalah masalah tata kota Raja Ampat. Saya kira tugas Bappen adalah membuat tata kota dan pemukiman. Untuk menentukan di mana kota itu berada dan tempatnya. “Pariwisata, semuanya akan berjalan mandiri,” kata Jokowi.

Berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memasukkan Kawasan Pariwisata Raja Ampat dalam pengembangan destinasi wisata prioritas.

Namun pandemi Covid-19 telah tiba. Akibatnya nama Raja Ampat pun hilang. Pemerintah kemudian mencanangkan beberapa program khusus untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata Raja Ampat.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menjelaskan berbagai program yang akan diusung, antara lain dana subsidi pariwisata, pelatihan tenaga kerja secara intensif, pengembangan dan pelatihan ulang pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, serta pemberian CHSE. sertifikat protokol kesehatan (Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, Lingkungan dan Keberlanjutan).

Menurut Dinas Pariwisata Raja Ampat, kunjungan wisatawan pada tahun 2020 hanya 4.214 orang, tahun 2021 sebanyak 4.339 orang, dan setahun kemudian meningkat 5.725 orang.

Namun ketika pada tahun 2023 pada bulan Maret pemerintah mengubah status dari pandemi menjadi endemi, kunjungan ke Raja Ampat meningkat pesat. Tercatat sebanyak 19.839 wisatawan akan datang pada tahun 2023. Jumlah ini harus meningkat tahun ini. Tercatat jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Raja Ampat lebih dari 3.600 orang setiap bulannya sejak tahun 2024. Januari hingga Maret.

Menurut biro perjalanan Golden Rama, Raja Ampat masih menjadi pilihan favorit wisatawan mancanegara untuk berlibur di Indonesia. Keindahan alamnya menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu, Raja Ampat juga merupakan salah satu tempat menyelam terindah di dunia.

“Potensi wisata di Indonesia bagian timur sungguh luar biasa, spot diving terindah di dunia ada di kawasan timur Indonesia, salah satunya Raja Ampat,” kata Presiden Direktur PT Golden Rama Madu Sudono menirukan ungkapan yang didengarnya dari wisatawan mancanegara. . .

Melihat banyaknya kunjungan wisatawan mancanegara dan lokal di Raja Ampat, Dinas Pariwisata Raja Ampat telah banyak melaksanakan program dan langkah strategis seperti peningkatan sumber daya manusia di bidang pariwisata, khususnya “peningkatan sumber daya manusia masyarakat setempat. .

Dalam kaitannya dengan kegiatan pengembangan sumber daya manusia masyarakat di Raja Ampat, kegiatan khusus industri pariwisata meliputi pelatihan bahasa Inggris, pelatihan menyelam dan sertifikasi menyelam baik pada tingkat lanjutan maupun master.

“Kami juga terus meningkatkan sarana dan prasarana di setiap destinasi wisata demi kenyamanan wisatawan,” kata Ellen Risamasu, Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat. 

Raja Ampat dianggap sebagai surga non-verbal. Satu-satunya cara untuk menunjukkan beragam pendapat tersebut adalah dengan datang langsung menikmati “mutiara” di puncak Papua.

 

 

(*)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *