Tue. Oct 1st, 2024

Sambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1446 Hijriah Jatuh Tanggal Berapa Masehi?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H akan segera tiba karena tahun 1445 Hijriah akan segera berakhir.

Menurut Wakil Direktur Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LF PBNU), Muhammad Ma’rufin Sudibyo, jika hilal terlihat dan sah, maka 1 Muharram 1446 H akan jatuh pada Minggu, 7 Juli 2024 Masehi.

Namun jika bulan sabit tidak terlihat maka akan genap bulan Dzulhijjah dan 1 Muharram bertepatan dengan Senin, 8 Juli 2024 Masehi.

“Jika hilal terlihat dan sah, maka 1 Muharram 1445 H bertepatan dengan Minggu 7 Juli 2024,” jelas Marufin mengutip NU Online, Jumat 5 Juli 2024.

Lebih lanjut dikatakannya, LF PBNU akan tetap melaksanakan hilal (bulan sabit pertama penanda awal bulan) atau rukyatul hilal pada hari ini, Sabtu 29 Dzul Hijjah 1445 H atau 6 Juli 2024 M. untuk menentukan awal bulan Muharram. . 1446 Hijriah.

Parameter hilal di seluruh Indonesia saat itu menunjukkan ketinggian hilal mar’ie +2 derajat 56 menit hingga +5º derajat 33 menit dan perpanjangan hilal haqiqy 6 derajat 54 menit hingga 8 derajat 09 menit.

Dia menjelaskan, kebijakan NU terkait penanggalan Hijriah yang dikenal dengan Kalender Hijriah Nahdlatul Ulama atau KHNU menyebutkan awal bulan baru bisa ditentukan setelah hilal rukjatu terjadi. Almanak NU yang beredar di masyarakat lebih sebagai sarana pelaksanaan rukyatul hilal dan sebagai pedoman tambahan bagi masyarakat umum.

Rukyatul hilal, lanjutnya, merupakan metode penentuan awal bulan Hijriah yang diakui secara fikih oleh para ulama Nahdletul Ulama.

Marufin menjelaskan, penanggalan Hijriah atau penanggalan Islam merupakan sistem penanggalan yang didasarkan pada orbit bulan mengelilingi bumi. Sistem ini, lanjutnya, mengikuti siklus bulan, yakni. perubahan fase bulan dari bulan sabit, bulan sabit, bulan dekat, bulan sabit, ke bulan purnama dan kembali ke bulan sabit.

Panjang siklus bulan kira-kira 29 hari 12 jam 44 menit, sehingga totalnya menjadi 29,5 hari.

Bulan secara umum dihitung dari istikbal atau bulan purnama hingga istikbal berikutnya, jelas Marufin.

Marufin menambahkan, penanggalan Hijriah juga terdiri dari 12 bulan, dengan lamanya satu bulan berkisar antara 29 hingga 30 hari.

Dalam satu tahun Hijriah lamanya bisa mencapai minimal 354 hari. Dalam siklus 30 tahun Hijriah, terdapat 11 tahun kabisat yang terdiri dari 355 hari untuk menggantikan 44 menit kelebihan siklus bulan.

Lebih lanjut dijelaskannya, awal bulan Hijriah ditandai dengan munculnya bulan baru dan tanggal 14 atau 15 setiap bulannya merupakan masa Ejamul Bidhi yang ditandai dengan bulan purnama.

Terkait penanggalan Masehi, Ma’rufin mengatakan penanggalan ini merupakan sistem yang didasarkan pada perputaran bumi mengelilingi matahari (miladiyah).

Sistem ini menggunakan titik balik matahari tropis, yaitu periode dari posisi matahari di atas ekuator langit pada tanggal 20 atau 21 Maret setiap tahunnya hingga posisi yang sama pada tahun berikutnya. Lamanya titik balik matahari tropis kira-kira 365 hari 5 jam 48 menit.

Jadi tahun miladiyah minimal 365 hari untuk tahun biasa atau 366 hari untuk tahun kabisat, jelasnya.

Kalender Masehi terdiri dari 12 bulan dengan lama bulanan berkisar antara 30 hingga 31 hari, kecuali bulan Februari yang memiliki 28 atau 29 hari pada tahun kabisat.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *