Tue. Oct 1st, 2024

Menko Airlangga Sebut Indonesia Jauh dari Jurang Resesi, Ini Faktornya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia masih jauh dari jurang resesi di tengah tekanan ekonomi dan geopolitik global. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I tahun 2024 sebesar 5,11 persen.

“Pertumbuhan ekonomi kita termasuk yang pertumbuhan tertinggi selama ini dan kalau kita lihat dari berbagai lembaga pemeringkat kredit dari lembaga-lembaganya memberikan penilaian positif,” kata Airlangga Hartarto dalam Rakernas Percepatan dan Pra-Penilaian PSN, Selasa ( 14) /5 /2024).

Airlangga menambahkan, berbagai indikator makroekonomi di Indonesia menunjukkan kondisi yang sehat dan stabil dibandingkan negara lain. Inflasi Indonesia pada April 2024 akan sebesar 3 persen, lebih rendah dibandingkan negara sejenis. Indonesia hanya kalah dari Korea Selatan dan Jerman yang inflasinya masing-masing sebesar 2,9 persen dan 2,2 persen.

Sementara itu, Airlangga mengatakan PMI Indonesia masih berada pada level ekspansif sebesar 52,9 persen dan Indonesia termasuk negara yang tetap stabil di tengah tekanan global. Hal ini tercermin dari kemungkinan terjadinya resesi di Indonesia yang hanya sebesar 1,5 persen, lebih kecil dibandingkan hampir semua negara.

Airlangga mengatakan dari berbagai survei, kemungkinan terjadinya resesi di Indonesia termasuk yang terendah di dunia dibandingkan negara lain seperti Jerman 60 persen, Italia 55 persen, Inggris 40 persen, Australia 32,5 persen, Amerika Serikat 30 persen, Thailand. 30 persen, Rusia 17,5 persen, Korea Selatan 15 persen, Tiongkok 12,5 persen, dan Indonesia 1,5 persen.

Kemungkinan resesi di Indonesia hanya 1,5 persen, lebih kecil dibandingkan hampir semua negara, ujarnya.

Secara spasial, perekonomian Indonesia di wilayah timur mengalami pertumbuhan lebih tinggi yaitu di provinsi Maluku & Papua 12,15 persen, Sulawesi 6,35 persen, dan Kalimantan 6,17 persen.

“Pertumbuhan ekonomi ketiga wilayah ini terutama didorong oleh pertambangan, industri logam, dan pengembangan IKN,” tutupnya.

 

Sebelumnya, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,11 persen pada kuartal I 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah industri manufaktur.

Plt Direktur BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan industri pengolahan menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar sebesar 0,86 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan triwulan IV tahun 2023.

“Jika dilihat dari sumber pertumbuhannya pada triwulan I tahun 2024, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan terbesar yaitu sebesar 0,86 persen. Sumber pertumbuhan dari pengolahan tersebut lebih besar dibandingkan triwulan IV tahun 2023 namun lebih kecil dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2023. triwulan I tahun 2023,” kata Amalia dalam rilis berita resmi statistik di Jakarta, Senin (6/5/2024).

Selain industri pengolahan, Amalia mencatat kontribusi lainnya. Seperti sektor bangunan 0,73 persen, pertambangan dengan sumber pertumbuhan 0,68 persen, dan perdagangan 0,60 persen.

Secara rinci, industri manufaktur tumbuh stabil didukung oleh kuatnya permintaan dalam dan luar negeri. Industri makanan dan minuman antara lain tumbuh sebesar 5,87 persen yang ditopang oleh pertumbuhan permintaan produk makanan dan minuman dalam negeri selama Ramadan dan persiapan menyambut Idul Fitri.

“Industri logam dasar tumbuh 16,57 persen didorong oleh meningkatnya permintaan luar negeri terhadap produk logam dasar seperti besi dan baja,” kata Amalia.

Selain itu, industri kimia, farmasi, dan obat tradisional tumbuh sebesar 8,01 persen seiring dengan meningkatnya permintaan di pasar dalam dan luar negeri.

 

Selanjutnya, industri konstruksi menunjukkan pertumbuhan yang solid seiring dengan berkembangnya proyek-proyek infrastruktur yang dilakukan oleh pelaku usaha baik pemerintah maupun swasta.

“Pertumbuhan ini wajar seiring dengan realisasi investasi pemerintah untuk konstruksi serta peningkatan produksi dan penjualan semen,” jelasnya.

Kemudian, sektor pertambangan dan penggalian tumbuh signifikan didukung oleh permintaan dalam dan luar negeri. Misalnya saja pertambangan bijih logam yang tumbuh sebesar 34,36 persen ditopang oleh peningkatan pertumbuhan bijih tembaga untuk memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri.

“Pertambangan batu bara dan lignit tumbuh sebesar 9,72 persen seiring dengan peningkatan konsumsi dalam negeri dan ekspor batu bara,” ujarnya.

Serta perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh positif seiring dengan meningkatnya produksi dalam negeri dan impor. Pertumbuhan tersebut juga didukung oleh persiapan Ramadhan dan Idul Fitri yang menyasar pertumbuhan indeks ritel.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia positif pada triwulan I 2024. Perekonomian Indonesia berpeluang tumbuh 5,11 persen pada Januari-Maret 2024.

Plt Direktur BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2024 meningkat dibandingkan triwulan I 2023.

Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku Rp5.288,3 triliun, PDB atas dasar harga konstan Rp3.112,9 triliun, jadi pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I tahun 2024 dibandingkan triwulan I -2023 atau year-on-year base year “Tumbuh sebesar 5,11 persen,” kata Amalia dalam Siaran Pers resmi Badan Pusat Statistik Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang positif didukung oleh pembangunan ekonomi dalam negeri yang berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen kali ini juga memperpanjang tren pertumbuhan stabil sekitar 5 persen belakangan ini.

Amalia mengatakan, pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2024 merupakan yang tertinggi sejak tahun 2019 pada kategori pertumbuhan ekonomi triwulan I.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2024 nampaknya mampu mengalahkan sejumlah negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan Singapura.

Perekonomian AS tumbuh di bawah perkiraan pada triwulan I 2024. Realisasi pertumbuhan ekonomi AS lebih kecil dibandingkan perkiraan awal tahun.

Menurut CNBC International, Kantor Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan AS mengungkapkan bahwa produk domestik bruto (PDB) negara tersebut, atau pertumbuhan ekonomi, tumbuh sebesar 1,6% pada kuartal pertama tahun 2024.

Angka tersebut lebih rendah dari perkiraan ekonom yang disurvei Dow Jones yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 2,4%, setelah meningkat 3,4% pada kuartal keempat tahun 2023 dan 4,9% pada periode sebelumnya.

Belanja konsumen AS juga mencatat penurunan, tumbuh hanya 2,5% pada kuartal pertama tahun 2024, turun dari kenaikan 3,3% pada kuartal keempat dan di bawah perkiraan Wall Street sebesar 3%. pertumbuhan ekonomi Singapura

Sementara itu, perekonomian Singapura hanya tumbuh sebesar 2,7% year-on-year pada kuartal I-2024. Dikutip Channel News Asia, angka pertumbuhan ekonomi Singapura ini lebih rendah dibandingkan perkiraan ekonom dalam survei Bloomberg sebesar 3%. Sektor jasa merupakan salah satu pendorong utama pertumbuhan, berkat lebih banyak kunjungan wisatawan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *