Wed. Oct 2nd, 2024

Emiten Pengelola Gerai Minuman Teguk Serap 73,76% Dana IPO

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) melaporkan penggunaan sejumlah dana hasil penawaran umum perdana (IPO).

Emiten yang membawahi Gerai Minuman Teguk ini menghimpun dana hasil IPO sebesar Rp 112,17 miliar setelah dikurangi penawaran umum.

Berdasarkan informasi yang diungkapkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Minggu (11/2/2024), perseroan telah menginvestasikan dana IPO sekitar Rp 82,74 miliar untuk berbagai keperluan. Realisasi tersebut setara dengan 73,76% dari total dana yang berhasil dihimpun melalui IPO. Dengan demikian, perseroan kini memiliki sisa dana IPO sebesar Rp 29,43 miliar.

Rincian pengeluaran, yaitu Rp38,3 miliar, digunakan untuk perluasan dan perbaikan pusat perbelanjaan dan food truck. Realisasi ini setara 56,91 persen dari rencana 67,3 miliar. Kemudian realisasi modal kerja sebesar Rp44,44 miliar atau setara 99,05 persen dari rencana modal kerja sebesar Rp44,87 miliar.

Sebelumnya, perseroan menerbitkan 1,07 miliar saham IPO dengan harga umum Rp 16 per saham. Harga penawaran dipatok Rp 110 per saham, sehingga perseroan menghimpun Rp 117,85 miliar dari IPO. Targetnya, perseroan akan menggunakan 60 persen dana hasil IPO untuk belanja modal dan 40 persen sisanya untuk belanja modal.

Saham TGUK turun 2,11% menjadi ditutup di level 93 pada Selasa 6 Januari. Berdasarkan data RTI, volume perdagangan saham TGUK tercatat sebanyak 2.375 kali. Volume perdagangan saham tersebut sebanyak 35,92 juta lembar saham dengan nilai Rp 2,43 miliar.

Dalam waktu kurang dari sepekan, saham TGUK berubah 0,00 persen. Harga saham TGUK saat ini berada 15,45 di bawah harga IPO 110 per saham yang tercatat di bursa pada 10 Juli 2023.

 

 

Sebelumnya diberitakan, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) atau Kedai Teguk, pemasok minuman populer Teguk, membukukan pendapatan Rp 100,12 miliar hingga kuartal III 2023. Rekor. Pendapatan tahun ini meningkat 4,28%. (YoY) dibandingkan pendapatan perseroan sebesar Rp 96,01 miliar pada kuartal III 2022.

Berdasarkan laporan keuangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (24/11/2023), pendapatan TGUK pada triwulan III 2023 mayoritas berasal dari bisnis minuman sebesar Rp 90,92 miliar. Bisnis makanan meraup Rp9,20 miliar.

Penyedia yang mengelola toko Teguk ini meningkatkan pendapatan sebesar 26,22% year-on-year menjadi Rp48,66 miliar pada kuartal III-2023, dibandingkan sebelumnya Rp38,55 miliar pada kuartal III-2022. Di sisi lain, beban usaha TGUK mengalami penurunan. sebesar 6,5 persen dari menjadi Rp. 45,82 miliar pada Q3 2023, dibandingkan penerimaan Rp 48,98 miliar pada Q3 2022.

TGUK juga mencatatkan beban bunga bank sebesar Rp 363,35 juta pada kuartal III 2023. Padahal, hingga kuartal III 2022, emiten ini sudah tidak punya uang tunai untuk membayar bunga bank.

Selanjutnya, laba bersih bagi pemegang saham TGUK turun 38,33% menjadi Rp 4,15 miliar pada kuartal III 2023, dari Rp 6,73 miliar pada kuartal III 2022.

Hingga kuartal III 2023, total aset TGUK sebesar Rp 198,01 miliar. Angka tersebut memiliki utang sebesar Rp 22,49 miliar dan Rp 175,52 miliar.

 

Seperti disebutkan sebelumnya, Manajer Minuman Teguk PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) menargetkan peningkatan pendapatan sebesar 20 persen pada tahun 2023. Pasalnya, Platinum Wahab Nusantara terus tumbuh melalui penambahan fasilitas. Setahun

Maulana Hakeem, CEO Platinum Wahab Prescription, mengatakan pihaknya menargetkan peningkatan pendapatan sebesar 20% pasca IPO.

Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan mulai melakukan ekspansi pada tahun ini. Salah satunya dengan mendirikan usaha di luar negeri dari dalam negeri. 

Di sana, perseroan akan membuka lokasi baru di wilayah Jabuditabek dan Surabaya. Sementara di luar negeri, perseroan juga akan membuka toko baru di Amerika dan Filipina. 

“Yang pasti ada dua hal, dana yang kami alokasikan untuk pembuatan toko tersebut dan menurut kami itu potensial dan bisa kita kelola, kita bisa mendapatkan pengalaman yang lebih baik. Event digital. Dari penjualan, lalu ke biaya operasional dan rencananya kita buka di Jabuditabek dan kota-kota lain seperti itu,” kata Maulana di BEI, Senin (10/7/2023). Ucapnya saat pertemuan.

Ia mengatakan, tahun ini akan fokus memperluas jaringan hingga Amerika Serikat (AS), karena menurutnya akan sangat bermanfaat. Karena kini jawaban di Amerika lebih dari yang diharapkan. Hal ini ditunjukkan dengan penuh minat.

“Kami disebut Halal Bubba dan terbaik di Manhattan. Itu membuat kami sangat senang, produk dan cita rasa lokal kami bisa menjangkau seluruh dunia,” ujarnya. 

 

Oleh karena itu, perseroan akan memperluas toko Teguk menjadi 220 toko, termasuk di Amerika. 

“Rencananya tahun ini kita tambah tiga (produk), karena pasar Amerika berbeda dengan pasar Indonesia, kita harus melakukan yang benar agar tidak terburu-buru. Cara melihat Teguk adalah dengan melihat konsumennya. Perilaku, Kami tidak melihat situasinya, kami melihat perilaku “Konsumen dapat menelusuri kategori produk, saluran, wilayah, dan aktivitas di situs web. Kami punya pengalaman dengan perilaku konsumen, misalnya es krim favorit kami,” ujarnya.

Saat ini, anggaran untuk fasilitas baru tersebut sekitar $40 miliar. Seperti diketahui, pembukaan 1 Teguk membutuhkan investasi besar yakni Rp 500 juta untuk menunjangnya. 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *