Wed. Oct 2nd, 2024

Begini Persiapan OJK Hadapi Pengawasan Industri Kripto dan Koperasi Open Loop

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Wakil Ketua Dewan Komisi OJK Mirza Adityaswara mengatakan OJK telah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dan siap menerima delegasi agen rahasia untuk mengawasi dan membuka koperasi sirkular.

Menurut Mirza, sesuai UU Pembinaan dan Konsolidasi Industri Keuangan, OJK wajib menyiapkan infrastruktur untuk mendukung rencana regulasi mata uang kripto dan koperasi open loop.

Hal ini termasuk mengembangkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia serta memastikan bahwa mereka mengetahui dan memahami industri kripto dan industri open source sebelum mereka ditunjuk sebagai regulator.

Upaya OJK meliputi pelatihan belajar mandiri, partisipasi dalam sesi pembelajaran terkait industri kripto, dan koperasi open loop.

Mirza mengatakan pada konferensi pers RDKB yang digelar pada September 2024 (1/10/2024), “OJK sedang mengembangkan sistem pemantauan dan anggaran yang memadai, sehingga kami berharap pemantauan dari lembaga-lembaga sebelumnya dapat terus dilakukan.”

Berdasarkan pengalaman mengawasi berbagai industri jasa keuangan, OJK menaruh perhatian besar pada upaya pengembangan kualitas dan peningkatan kemampuan pegawainya, kata Mirza. Salah satunya adalah pendidikan di OJK Institute.

“Kita tahu kita punya OJK Institute, dan dulu OJK Institute sudah banyak berkontribusi di industri jasa keuangan. Namun sejak tahun lalu, kita menggabungkan pelatihan pegawai, serta pelatihan atau sharing dengan para pegawai. profesi yang mereka berdua geluti. “Agar lebih fokus di OJK,” ucapnya.

 

Di sisi lain, OJK juga merekrut pegawai baru yang berpengalaman di industri keuangan. Dalam tugasnya, OJK melakukan rekrutmen. Program Pendidikan Calon Pegawai (PCS) Angkatan 7 saat ini sedang menjalani pelatihan selama sembilan bulan.

Dia menambahkan, “Kami akan menerima 8-PCS pada akhir tahun ini. Personel berikut dapat memenuhi kebutuhan regulasi industri kripto dan koperasi open loop di pusat dan daerah. .

Selain rekrutmen, OJK juga memindahkan pengawas dari posisi lain ke Koperasi Pengawasan Sandi dan Sirkuit Terbuka.

 

Penafian: Semua keputusan investasi ada di tangan pembaca. Lakukan riset sebelum membeli dan menjual mata uang kripto. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Sebelumnya, Badan Jasa Keuangan (OJK) resmi mengumumkan Roadmap 2024-2028 untuk memperkuat pengembangan dan inovasi teknologi di industri keuangan, aset keuangan digital, dan aset cryptocurrency. Salah satunya dengan memanfaatkan potensi sektor digital di Indonesia.

Mahindra Siregar, Ketua Dewan Komisioner OJK, mengetahui inovasi keuangan digital masih terbuka di Indonesia. Mengingat penggunaannya masih terbilang kecil di Indonesia.

“Jika kita bandingkan dengan pepatah gelas berisi air, maka inovasi teknologi di sektor keuangan Indonesia mungkin 1/4 atau kurang,” kata Mahindra dalam pidatonya di Jakarta, Jumat. (9/8/2024).

“Masih banyak ruang untuk pengembangan dan eksploitasi,” tambahnya.

Meski demikian, ia juga menyadari masih banyak tantangan pengembangan keuangan digital di Indonesia yang tidak mudah untuk dihadapi. Untuk itu diperlukan peraturan perundang-undangan yang membatasi koridor yang tepat untuk melakukan praktik di bidang ini.

Namun perspektif tidak hanya penting, kita juga perlu mengoptimalkan cara menggunakannya seefektif mungkin. Saya kira ada sektor baru di OJK yang siap beradaptasi. Masyarakat Indonesia mempunyai potensi untuk bertransformasi menjadi platform teknologi yang membawa manfaat besar.

Diketahui, OJK baru membawahi Otoritas Pengawas Inovasi Sektor Keuangan (ITSK), Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) sebagai otoritas pengawasan selama 1 tahun. Harapannya, hal ini dapat melanjutkan pertumbuhan aset kripto dan investasi keuangan digital serupa.

“Tantangan dan risiko negatif tidak kita pungkiri, namun nyatanya seperti yang kami sampaikan tadi, dengan adanya kolaborasi dan kerja sama di OJK, segala sesuatunya, dengan melihat segala sesuatu dari berbagai sudut pandang, maka risiko tersebut dapat diminimalkan semaksimal mungkin. – Mahindra menjelaskan.

 

Sementara itu, Pengawasan Inovasi Teknologi Industri Keuangan (ITSK), Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto (IAKD) CEO OJK Hassan Fauzi mengeluarkan aturan untuk mendukung pengembangan investasi keuangan digital dan aset kripto.

Hasan mengatakan, “Kebijakan dan program yang progresif dan adaptif tersebut akhirnya kami konsolidasikan dalam Roadmap ITSK, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto 2024-2028.

“Pada tahap awal ini, kami sedang meletakkan landasan untuk menyambut masa depan keuangan digital, demi regulasi yang efektif dan seimbang,” ujarnya.

Ia mencontohkan, pengembangan dan penguatan sektor IAKD setidaknya dalam lima tahun ke depan akan fokus pada empat pilar.

Pilar pertama adalah regulasi dan pembangunan, pilar kedua adalah pengawasan dan penegakan hukum, pilar ketiga adalah perizinan dan informasi, dan pilar keempat adalah inovasi dan pengembangan.

“Empat pilar tersebut telah kita implementasikan setidaknya melalui sembilan program strategis dan rencana aksi yang saling mendukung dan dilaksanakan dalam tiga fase pada tahun 2024 hingga 2028,” ujarnya.

Implementasi peta jalan ini dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu:

Fase 1: Memperkuat kerangka peraturan dari tahun 2024 hingga 2025.

Fase 2: Mempercepat dan mengkonsolidasikan pembangunan dari tahun 2026 hingga 2027. Dan

Fase 3: Pertumbuhan yang dalam dan berkelanjutan dari tahun 2027 hingga 2028, mendukung pertumbuhan sektor keuangan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *