Wed. Oct 2nd, 2024

Presiden Terpilih Prabowo Subianto Diusulkan Bentuk Kementerian Kependudukan untuk Entaskan Kemiskinan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Presiden terpilih Prabowo Subianto mendapat usulan pembentukan kementerian yang menangani masalah kependudukan dan kemiskinan.

Rekomendasi ini dibuat oleh Komisi Pengurangan Kemiskinan. Oleh karena itu, penting untuk menyelesaikan permasalahan kependudukan dan kemiskinan melalui satu pintu. Sehingga pengolahannya akan efektif, efisien, satu orang yang bertanggung jawab, sehingga bisa dipercepat.

“Nama Kementeriannya bisa Kementerian Studi Kependudukan/BKKBN,” kata Dr. Lalu Sudarmadi, Konferensi Pers: Masyarakat Pengentasan Kemiskinan dan Penduduk Cari Solusi Pemimpin Baru, Jumat, 27 September 2024 di Jakarta.

Sudarmadi kemudian mengatakan, Prabowo Subianto adalah sosok yang selalu fokus pada persoalan kemiskinan.

“Beliau selalu berbicara tentang kemiskinan dalam beberapa pertemuan, termasuk saat berada di Singapura dan Doha,” kata Lalu.

Ia menambahkan, memerangi kemiskinan selalu menjadi tujuan pemerintahan saat ini. Hal ini ditentukan oleh bertambahnya jumlah Kementerian/Lembaga (K/L) yang menanganinya, termasuk alokasi anggaran.

Namun setiap lima tahun (saat pergantian pemerintahan) angka kemiskinan turun 25-35 juta jiwa, kata mantan Sekretaris Jenderal BKKBN dan Pengamat Sosial ini.

Ia juga menyoroti rencana percepatan pengurangan pembangunan dengan bantuan anggaran Rp30 triliun. Besaran anggaran tersebut dialokasikan untuk 18 K/L. Efektivitas intervensi juga dipertanyakan karena dikelola oleh terlalu banyak kementerian/lembaga.

“Pemerintah harus menata diri untuk mengentaskan kemiskinan dan mencegah terjadinya kemacetan. Selain itu, ada egoisme sektoral di kementerian. Sebaiknya dilakukan melalui satu pintu,” saran Lalu.

Ia juga mengingatkan agar pengentasan kemiskinan bagi 15 juta orang harus dilaksanakan secepatnya.

“Pak Prabowo tidak boleh belajar lagi, langsung ke Gaspol. Kalau mau dibentuk lembaga baru, perlu waktu ‘reformasi’ dan pembentukannya,” kata Lalu.

Bersama calon presiden Prabowo, Lalu Sudarmadi berkeras mengubah lembaga yang sudah ada dibandingkan membuat lembaga baru.

“Jangan membuat lembaga baru, tapi ubah yang sudah ada. Cukup tambahkan fungsi.  Jadi hanya satu institusi yang terlibat. Institusi yang paling dekat dengan hal ini adalah Badan Nasional Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN).

Menurut Lalu, BKKBN memiliki rekam jejak yang sangat baik dan data kecil diakui yang terbaik. Ada pekerja penyuluhan di seluruh negeri. Pada saat yang sama, sumbernya berfokus pada satu maksud dan tujuan, yaitu keluarga.

Untuk mengentaskan kemiskinan dengan lebih baik dan cepat, lanjut Lalu, pemerintah harus berani melangkah keluar dari kotak. Ia juga meminta presiden terus memantau kemiskinan dan permasalahan masyarakat.

“Fase saat ini adalah fase kebahagiaan dan kesejahteraan, telah mencapai angka kesuburan total (TFR) sebesar 2,1,” tambahnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Advokasi, Penyadaran dan Informasi (Adpin) BKKBN, Dr. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd, mengatakan permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan prioritas yang perlu ditangani secara cepat dan serius.  BKKBN sendiri saat ini tengah menyiapkan kebijakan strategis baru.

“Terima saja dan selesaikan,” kata Teguh.

Menurut Teguh, kependudukan dan kemiskinan merupakan permasalahan utama sejak awal. “Apakah 2025-2029 merupakan isu strategis? Itu sulit sendiri,” kata Tegu.

Ia berharap negara berpenduduk 270 juta jiwa ini hidup damai dan sejahtera.

Untuk itu, Teguh mengatakan meski pemerintah telah berupaya keras untuk mengentaskan kemiskinan melalui Perpres No. 4 Tahun 2022 tentang “Percepatan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem”, kemauan politik dari pemerintah tetap penting.

“BKKBN sendiri, seperti K/L, sejalan dengan implementasi undang-undang dan kebijakan yang disepakati pemerintah saat ini. Apapun itu, BKKBN akan memenuhi kewajibannya,” tutupnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *