Wed. Oct 2nd, 2024

5 Desainer Fesyen Dunia yang Dinanti Film Biopiknya, dari Vivienne Westwood hingga Alexander McQueen

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Kisah hidup orang-orang terkenal bisa memberikan pelajaran penting bagi orang lain. Tak heran jika banyak film yang menceritakan kisah orang-orang terkenal, termasuk produser terkenal.

Film-film biopik dengan kisah para perancang busana telah diciptakan, seperti The House of Gucci (2021), Dior and I (2014), atau Coco Before Chanel (2009) dibuat untuk memikat penonton. Kamera pintar yang dipadukan dengan desain pakaian yang keren membuat video di atas bisa dinikmati semua kalangan, kecuali penggemar desain. 

Film biopik selain bercerita tentang kehidupan, juga bisa menampilkan sisi lain dari sang pencipta. Film biografi produser seringkali menggambarkan perjuangan dan kerja keras para produser dalam menjalankan tugasnya. Selain mereka, berikut lima desainer berbeda dengan produk hebat yang patut diwaspadai, dilansir Vogue, Sabtu, 9 Maret 2024. 

1. Vivienne Westwood

Vivienne Westwood adalah salah satu model paling terkenal abad ini. Kehidupannya yang menarik dan keterampilannya yang luar biasa membuat produser asal Inggris ini bisa menjadi subjek film biografi yang lebih dari layak. Mengawali karirnya sebagai guru, Westwood mengajarkan kita tentang sejarah, budaya, filsafat dan lingkungan hidup yang terlihat melalui desain-desain yang diangkatnya.

Di sisi lain, Westwood adalah sosok yang tangguh. Desain fesyennya yang luas membawa dunia mode pada tren baru yang dibawanya. Kami paling mengenal Westwood karena desainnya yang ‘punk’, monarki, bertema bajak laut, bahkan sepatu platform klasiknya.

Faktanya, karakter Westwood juga sama dengan desain yang dihadirkannya. Selain itu, Westwood telah berkarya sejak tahun 60an, hingga kekuatan dunia fashion yang diciptakan dalam lima tahun terakhir akan membuat film biografi tentang dirinya kaya akan sejarah penting.

Barbara Hulanicki adalah pendiri brand Biba, toko London yang populer di tahun 60an dan terkenal. Produk ini akhirnya menjadi nama sebuah toko terkenal di gedung Art Deco di sudut Kota London. Kini, toko tersebut tidak hanya menawarkan pakaian tahun 70-an, tetapi juga fashion, perlengkapan rumah tangga, dan makanan.

Hulanicki memiliki latar belakang imigran. Ia lahir di Warsawa pada tahun 1936, sebelum pindah bersama keluarganya ke Inggris setelah Perang Dunia II. Biografi sang bule sekaligus produser akan menjadi sebuah narasi yang bisa disulap menjadi sebuah film biografi yang menarik. 

Hulanicki melalui ciptaannya mengusung gagasan kebebasan seksual yang dikaitkan dengan dekade 70-an. David Bowie, Bolan, New York Idols, mendesain berdasarkan ide Hulanicki.

Setelah Biba kalah, Hulanicki pindah ke Amerika Serikat dan mulai membangun hotel dan rumah. Desainnya pun dikagumi dan menjadi karya tetapnya hingga saat ini. 3.Patrick Kelly

Kelly adalah orang Amerika pertama yang memasuki Chambre Syndicale, rumah desainer yang melahirkan Haute Couture di Paris. Ia lahir di Mississippi, AS, pada masa awal gerakan hak-hak sipil anti-kulit hitam dan mulai bekerja di Atlanta pada awal tahun 70an, sebelum pindah ke New York dan kemudian Paris.

Melompat melintasi Atlantik dia mendapatkan nama terkenalnya. Karirnya dimulai ketika ia mulai mendandani Grace Jones, Madonna, Gloria Steinem, dan Bette Davis dengan pakaian berwarna-warni dan indah.

Karier baiknya tidak bertahan lama karena ia meninggal pada usia 35 tahun. Film biografi singkat Kelly akan menjadi pengingat penting bagi desainer kulit hitam yang menantang tatanan fesyen Paris.

 

Pernahkah Anda bertanya-tanya dari mana asal budaya fesyen rumahan yang kita kenal sekarang? Jawabannya bisa ditulis bersama dengan film biografi Paul Poiret. Perancang busana asal Perancis menyatukan dunia mode pada abad ke-19 dan ke-20.

Desain fesyen Poiret telah menjadi objek penting yang dikaitkan dengan kota Paris. Topi wol, kerudung beludru, dan gaun bermotif menjadi pakaian pesta wanita Paris saat itu.

Poiret diciptakan pada masa pergolakan perang dunia pertama dan kedua. Karirnya mengalami pasang surut hingga tahun lalu ia menjadi pelukis jalanan.

Alasan lain mengapa film biografi tentang Poiret harus dibuat; Pertama, pikirkan pakaian indah yang akan dikenakan di film tersebut. Beludru dan sulaman yang melambangkan masa keemasan Paris dan Poiret akan membuat cerita menjadi indah. Kedua, jatuhnya Poiret dan masa keemasan fesyen di Paris menandai lahirnya desainer lain, Coco Chanel, yang gayanya sangat berbeda dengan Poiret.

Alexander McQueen adalah perancang busana eksentrik yang bangga menunjukkan absurditas idenya. Desain fesyen McQueen yang ditampilkan di atas catwalk setiap musimnya selalu menarik perhatian masyarakat. Siluet yang berlebihan, material yang tidak biasa, dan material yang rumit merupakan keunikan dari desain McQueen. 

McQueen lahir dan besar di London Timur. Dia memulai karirnya sebagai penjahit dan menghadapi homofobia di tempat kerja pertamanya di Savile Row. Setelah meninggalkan London, ia bekerja untuk Romeo Gigli, seorang desainer terkenal dari Milan. Seiring karirnya yang terus melambung, McQueen menamakan namanya sendiri, ‘Alexander McQueen’ dan mempersembahkan koleksi pertamanya di Paris pada tahun 1992.

Ia diangkat oleh Givechy pada tahun 1996, kemudian ditunjuk sebagai direktur kreatif dan mengurus Grup Gucci setelah menandatangani kontrak dengan Tom Ford pada tahun 2000. 

McQueen tetap berkecimpung di dunia fashion hingga akhir hayatnya. Sebuah film biografi tentang kehidupan McQueen mungkin – sedikit banyak – dapat menjelaskan proses kreatif sang desainer, perjuangannya, kesuksesannya, serta kisah menarik di balik peran kucing yang belum diketahui banyak orang.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *