Wed. Oct 2nd, 2024

S&P Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terjaga di 5%

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pada 30 Juli 2024, lembaga pemeringkat kredit Standard and Poors (S&P) mengafirmasi peringkat kredit negara Republik Indonesia satu tingkat di atas investment grade dengan prospek stabil. 

S&P meyakini prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid, dengan ketahanan eksternal dan beban utang pemerintah yang berkelanjutan, didukung oleh kerangka kebijakan moneter dan fiskal yang kredibel.

Menanggapi keputusan S&P, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan konfirmasi S&P terhadap peringkat BBB Indonesia semakin memperkuat kepercayaan lembaga pemeringkat kredit besar seperti Fitch dan Moody’s yang sebelumnya mengafirmasi peringkat Indonesia pada awal tahun ini.

Konfirmasi ini juga mencerminkan kepercayaan dunia internasional terhadap prospek perekonomian Indonesia yang baik, serta keyakinan terhadap langkah sinergis yang dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia, kata Perry seperti dikutip, Rabu (31/7/2024).

Perry menegaskan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah untuk memastikan terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di tengah tantangan ketidakpastian global.

S&P diketahui memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap berada di kisaran 5,0% dalam tiga hingga empat tahun ke depan.

Pertumbuhan ekonomi ini didorong oleh tetap kuatnya permintaan domestik serta meningkatnya belanja pemerintah dan investasi swasta.

Sementara itu, S&P meyakini ketahanan sektor eksternal akan tetap berkelanjutan dalam jangka menengah. Kinerja sektor eksternal tersebut didukung oleh prakiraan pertumbuhan ekspor di tengah pelemahan harga komoditas seiring dengan penerapan kebijakan hilirisasi.

 

 

S&P juga mengapresiasi komitmen pemerintah Indonesia dalam menjaga inflasi tetap terkendali sejak tahun 2010. Menurut perkiraan S&P, inflasi pada tahun 2024-2025 akan berada pada kisaran sasaran 2,5%+1%, yaitu antara 2,8% hingga 3,0%.

Selain itu, mereka meyakini bahwa pembaharuan strategi operasi moneter yang ramah pasar dengan menggunakan instrumen berbasis pasar akan semakin meningkatkan fleksibilitas kebijakan moneter.    

Di sektor fiskal, S&P menilai pemerintah tetap berkomitmen menjaga defisit anggaran di bawah 3% PDB. Secara keseluruhan, S&P meyakini pemerintahan baru akan memperhatikan aspek keberlanjutan politik guna menjaga kredibilitas dan menghindari gangguan ekonomi dan keuangan yang signifikan.

S&P sebelumnya mempertahankan peringkat utang Indonesia di BBB dengan prospek stabil pada 4 Juli 2023.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *