Thu. Oct 3rd, 2024

Bursa Asia Lesu di Tengah Rekor yang Dicetak Nasdaq

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Harga saham Asia melemah pada awal perdagangan Selasa. Sementara di Amerika Serikat (AS), Wall Street justru mencetak rekor tertinggi baru dengan Nasdaq Composite ditopang kekuatan saham-saham teknologi.

Nasdaq naik 0,83% menjadi 17879,3. Keuntungannya didorong oleh pertumbuhan saham Microsoft, Apple dan pembuat chip Nvidia.

Saat ini, pelaku pasar saham Asia sedang mengkaji dampak data inflasi Korea Selatan yang tercatat sebesar 2,4% pada bulan Juni. Angka ini bertentangan dengan ekspektasi para ekonom yang dipilih oleh kantor berita internasional, yang memperkirakan tingkat inflasi sebesar 2,7 persen.

Pada Selasa (7/2/2024), Nikkei 225 Jepang turun 0,41%, sedangkan Topix datar secara luas, menurut CNBC. Yen Jepang melemah ke level terendah 38 tahun di 161,67 terhadap dolar AS.

Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,22 persen dan indeks KOSDAQ lebih kecil sebesar 0,39 persen setelah data inflasi dirilis.

S&P/ASX 200 Australia turun 0,15 persen di awal perdagangan.

Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong diperdagangkan pada 17,556, lebih rendah dari penutupan terakhir HSI di 17,718.61.

Di Amerika Serikat, bursa berjangka sedikit berubah pada Senin malam setelah indeks utama ditutup pada awal paruh kedua tahun 2024, dipimpin oleh kinerja yang kuat pada saham-saham teknologi.

Rata-rata industri berjangka Dow Jones turun 43 poin, atau 0,1 persen. S&P 500 berjangka turun 0,1% dan Nasdaq 100 turun sekitar 0,2%.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat terbatas dan berpeluang membaik pada perdagangan Selasa (7/2/2024). Posisi IHSG 7149 akan diuji.

IHSG menguat 1,08% ke level 7.139 pada perdagangan Senin 1 Juli 2024 dan mendominasi volume pembelian, konsolidasinya berhasil masuk ke moving average (MA) harian 60. Analis PT MNC Sekuritas Herditya Vikasana memperkirakan wave 3 IHSG merupakan bagian dari wave 1 sehingga penguatan IHSG akan terbatas dan rawan terkoreksi dari wave (IV) hingga -6960. Distrik 7077.

Penguatan IHSG 7149 diperkirakan akan diuji lapangan, kata Hereditya.

Ia memperkirakan level support IHSG di 6.945,6.843 dan level resistance di 7.191,7.256 pada Selasa pekan ini.

Sementara itu, riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menunjukkan potensi penguatan IHSG terbatas dengan level support dan level resistance di 7.090-7.160.

Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) dan PT Merdeka Battery Material Tbk (MBMA).

Sementara itu, Hereditia telah mengakuisisi saham PT Bank Mandiri TBK (BMRI), PT Vale Indonesia TBK (INCO), PT Merdeka Copper Gold TBK (MDKA), dan PT Medco Energy International TBK (MEDC).

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *