Thu. Oct 3rd, 2024

Antisipasi Cuaca Ekstrem, Penyelenggara Pemilu Harus Siapkan Mitigasi Bencana Saat Pilkada Serentak di Jabar

By admin Oct3,2024 #Bencana #BPBD #Jabar #pilkada

matthewgenovesesongstudies.com, Bandung – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat (BPBD Jabar) menyatakan seluruh pelaku bencana harus serentak mempersiapkan diri menghadapi pemilihan kepala daerah (Palkada) pada 27 November 2024 dan mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi.

Menurut Plt Direktur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Ani Hermadian Adnan, pilkada diperkirakan digelar bersamaan dengan musim hujan, sehingga tidak menutup kemungkinan bencana hidrometeorologi basah mengganggu pemungutan suara. dan penghitungan harus dipertimbangkan.

Berdasarkan data awal yang dipublikasikan Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika (BMKG), Jawa Barat akan memasuki masa peralihan musim kemarau ke musim hujan pada September 2024.

“Pada periode ini, beberapa gejala umum yang terjadi adalah perubahan suhu yang tidak menentu, hujan lebat yang tiba-tiba, angin kencang dan badai, petir dan badai, kelembapan tinggi, cuaca tidak stabil, dan peningkatan risiko penyakit.”

Ann mengatakan, intensitas hujan dalam beberapa bulan ke depan diperkirakan merata di Jabar sehingga mengancam wilayah yang rawan hama.

Ann menjelaskan, pihaknya akan menggelar rapat koordinasi dan menyusun rencana aksi kesiapsiagaan bencana pemilu, yang akan membantu pemerintah daerah untuk mengantisipasi potensi bahaya bencana hidrometeorologi pada saat pemilihan kepala daerah (Pemda).

“Kami juga mendorong terbitnya Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Kesiapsiagaan Darurat Bencana Hidrometeorologi Banjir, Longsor, dan Angin Kencang untuk seluruh wilayah Jabar, serta tingkat kabupaten dan kota jika diperlukan. Mendirikan pos komando. Dalam keterangannya di Bandung, ditulis matthewgenovesesongstudies.com (16/09/2024).

Sebelumnya, Pemerintah Jawa Barat mengeluarkan surat edaran no. 8386/PEM.05/BPBD, tanggal 21 Agustus 2024 tentang kesiapsiagaan bencana pada Pilkada 2024, yang melibatkan kabupaten/kota di Jawa Barat dari BPBD.

Ann mendorong pemerintah kabupaten dan kota untuk mengadakan pertemuan dan rapat koordinasi mengenai potensi kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi, serta menyusun rencana aksi untuk mendukung pelaksanaan Pilkada 2024.

“Kami juga mendorong pemerintah kabupaten dan kota untuk mengidentifikasi kebutuhan dan ketersediaan sumber daya yang ada di daerah berdasarkan rencana yang telah disiapkan untuk situasi darurat, serta memeriksa kesiapan mobilisasi jika diperlukan,” ujarnya.

Ann berharap Pilkada 2024 dapat terselenggara dengan baik. Anis menegaskan, persiapan dilakukan untuk mengantisipasi berbagai situasi tak terduga yang mungkin terjadi saat musim hujan agar pemilu tetap bisa terselenggara sesuai rencana.

 

Sebelumnya, penyelenggara pemilihan umum (Pemilu), yakni KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Barat, secara bersamaan diundang oleh Pj Gubernur B. Machmuddin untuk menggelar pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. dalam rangka pengurangan bencana. Di 27 wilayah.

Menurut B, meredanya perubahan cuaca ekstrem yang sewaktu-waktu dapat berpotensi menimbulkan bencana dan mengganggu jalannya pilkada saat ini.

Meski diperkirakan musim kemarau, prediksi akan terjadi hujan dan sebagainya, minimalkan hujan lebat dan bencana lainnya agar kita siap, kata Bey saat upacara penangkapan pasukan dalam Operasi Mantap Praja Ludaya 2024. Syaratnya mengamankan pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Tahun 2024 di Daerah Pemilihan Polres Jalan Dipongoro pada Selasa (20/08/2024).

Selain melakukan mitigasi bencana, B juga mengingatkan seluruh penyelenggara Pilkada 2024 agar memastikan sarana dan prasarana penyelenggaraan pilkada dalam kondisi siap dan baik.

Dimulai dengan pemutakhiran data Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada 27 November 2024 dengan memperhitungkan pilkada kabupaten dan kota, serta gubernur dan wakil gubernur kepala daerah.

Pastikan DPT-nya mutakhir, kesiapan kotak suara terpantau, tidak ada kekurangan kotak dan kertas suara, kata Bee.

 

Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Viagos menegaskan, pilkada serentak tahun 2024 merupakan bagian dari kebebasan masyarakat dalam memilih pemimpin pemerintahannya.

Oleh karena itu, Viagos menilai diperlukan jaminan keamanan agar setiap putaran pemilukada dapat terselenggara dengan damai.

“Dalam hal ini, peran Polri dalam pengawasan dan pengamanan proses pemilukada harus dilakukan dengan baik,” kata Viagos.

Viagos mengatakan tantangan yang dapat diperkirakan antara lain adalah meningkatnya suhu politik yang berpotensi menimbulkan keresahan sosial politik yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

Viagos mencontohkan contoh gangguan terhadap keamanan dan ketertiban sosial seperti polarisasi sosial, politik sosial agama, politik identitas, politik kampanye hitam dan sebagainya.

“Hal ini juga berlaku pada jenis-jenis kecurangan dalam pemilukada,” tambah Viegos.

Kampanye akan berlangsung pada tanggal 25 September hingga 23 November 2024 melalui pertemuan tatap muka, pembagian materi kampanye, serta pelantikan dan penyelesaian proses kampanye yakni pemungutan suara pada 27 November.

Setiap tahapan pemilu mempunyai kekurangannya masing-masing, sehingga kita berharap dapat dilaksanakan dengan aman, tenang, dan sejuk.

Jadi Polri melakukan operasi dengan Kode Mantap Praja Ludaya 2024 dengan mengutamakan tindakan preventif yang didukung oleh kegiatan intelijen dan kepolisian, jelas Viegos.

Viagos mengatakan: “Saya mengingatkan seluruh jajaran untuk menjaga netralitas Polri dalam penyelenggaraan pemilukada dan segala praktik buruk yang justru merugikan nilai-nilai demokrasi dan citra Polri di mata masyarakat.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *