Thu. Oct 3rd, 2024

Indonesia Susun Rencana Kuasai 61% Saham Freeport, Rampung Juni 2024?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan dalam waktu dekat Indonesia dapat meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Freeport Indonesia sebesar 10 persen, dari 51 persen menjadi 61 persen. Tujuan ini sejalan dengan rencana yang disusun pemerintah. 

Sebagai informasi, PT Freeport Indonesia telah diberikan izin untuk menjual tembaga ke luar negeri hingga batas waktu Mei 2024. Izin tersebut menjadi pengecualian setelah pemerintah melarang ekspor bahan mentah mulai 10 Juni 2023 dengan mengutip UU No. 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Mineral). 

Pengecualian tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 7 Tahun 2023 tentang Kelanjutan Pembangunan Sarana Pengolahan Mineral Dalam Negeri.

Di sisi lain, PT Freeport Indonesia juga sedang membangun tempat pengolahan dan pemurnian tembaga (smelter) di Kawasan Industri dan Pelabuhan Terpadu Gresik (JIIPE) Jawa yang ditargetkan selesai pada Mei 2024 dan beroperasi pada Juni 2024. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan, relaksasi ekspor berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 7 Tahun 2023 diberikan karena Freeport Indonesia telah memenuhi ketentuan mengenai pembangunan smelter dan produksi investasi. 

Karena memenuhi kriteria lebih dari 51 persen, dan dana proyek yang dikeluarkan cukup besar. PT Freeport Indonesia mengeluarkan dana sebesar 2,2 miliar dolar AS, jelasnya belum lama ini.

Sementara itu, Presiden Jokowi optimistis kepemilikan saham pemerintah di PT Freeport Indonesia bisa meningkat hingga 61 persen dalam waktu dekat. Meski proses perundingannya sangat sulit, RI 1 menargetkan pencaplokan ruas tambahan ini bisa selesai paling lambat Juni 2024.

“Aturannya diselesaikan dulu, baru bisa segera diselesaikan perundingannya. Tapi kalau saya lihat, saya targetkan tidak sampai Juni. Sesegera mungkin, secepat mungkin, paling lambat Juni,” ujarnya . beberapa orang di masa lalu.

Jokowi pun membuka permintaan Freeport Indonesia untuk kembali memperpanjang izin ekspor konsentrat tembaga. Meski demikian, pemerintah saat ini masih fokus mengakuisisi saham Freeport Indonesia lebih besar. 

“Konsultasi ini harus diselesaikan dulu baru diurus. Ada yang belum selesai,” tegas Jokowi.

 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut kepemilikan saham pemerintah di PT Freeport Indonesia akan meningkat sebesar 10 persen dalam beberapa bulan mendatang. Dengan begitu, total kepemilikan pemerintah di PT Freeport adalah 61 persen.

“Menjadikan Freeport dari sekarang menjadi 51% butuh waktu 3,5 tahun dan kita kerja sembunyi-sembunyi, tidak ada yang tahu. % menjadi 61 persen,” kata Jokowi saat menghadiri Pelantikan Pengurus GP Ansor di Istora Senayan Jakarta, Senin (27/5/2024).

Dia mengatakan, memiliki saham mayoritas di PT Freeport akan sangat bermanfaat bagi negara.

Jokowi mengatakan, 80% keuntungan PT Freeport akan masuk ke kas negara, baik dalam bentuk royalti, pajak penghasilan badan, pajak penghasilan pegawai, bea keluar, dan bea keluar.

“Kalau dibilang Freeport bukan lagi milik Amerika, tapi sudah milik negara kita Indonesia. Itu sudah menjadi milik kita. Saya buka sedikit, uang bekas. Saya tidak menggunakan kekerasan, tapi saya menggunakannya. Saya dapat uang dari Amerika, kita bayar di Freeport,” ujarnya.

Jokowi mengatakan, pembayaran pembelian saham Freeport akan dilakukan pada tahun ini.

Menurut Jokowi, Indonesia mendapat untung besar karena pengambilalihan saham tersebut dilakukan sebelum harga tembaga dunia naik.

“Harganya sekarang 4 kali lipat dari harga yang kita beli karena harga tembaga dunia sekarang sedang naik. Artinya kita untung dan untung. Untunglah saat itu pemiliknya rela hengkang karena guncangan ekonomi saat itu,” dia kata Jokowi.

Dia mengungkapkan, ada pihak yang mengintimidasi dirinya untuk mengambil alih PT Freeport, dengan alasan situasi di Papua sewaktu-waktu bisa bergejolak. Namun, Jokowi menggunakan strategi bisnis untuk mengambil alih Freeport dari Amerika.

“Saat itu saya sangat takut, ‘Pak hati-hati, Papua bisa kacau. Besok ada lagi, “Tuhan Awas, Papua boleh lepas dari Indonesia. Besoknya, “Tuhan Awas, Indonesia akan tumbang kalau Freeport diambil alih negara Tapi ‘pengambilalihan itu tidak dilakukan dengan kekuasaan negara’. , tapi melalui kegiatan dunia usaha,” pungkas Jokowi.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membeberkan rencana pemerintah terkait pengoperasian PT Freeport Indonesia (PTFI). Termasuk perpanjangan izin operasional dan peningkatan inventaris sebesar 10 persen.

Bahlil Lahadalia mengatakan peningkatan kepemilikan saham dari 10 persen menjadi 61 persen merupakan upaya strategis. Setelah itu Izin Usaha Pertambangan (IUP) PTFI berlaku selama 20 tahun hingga 2061.

Dia membeberkan alasan perlunya menguasai 61 persen saham PT Freeport Indonesia. Langkah ini disinyalir mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di satu sisi akan membuka lapangan kerja baru dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi daerah kantong Indonesia di sisi lain. 

“Kenapa kita lakukan ini? Supaya kita bisa menciptakan lapangan kerja dan peluang usaha. Kalau kita bangun aliran ini di daerah, bisa menciptakan peluang. Investasi itu seperti kereta api, ada lokomotif dan ada gerbong,” kata Bahlil dalam pidatonya di depan umum. Kuliah di Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru, Jumat (3/5/2024).

“Ini tujuan pasal 33. Kalau ada tembaga, kita akan bangun pabrik mobil, maka kita akan membangun ekosistem Indonesia secara keseluruhan. Ke depan akan menjadi energi hijau,” imbuhnya.

 

Bahlil menjelaskan negara harus memiliki arah kebijakan yang jelas, apalagi menurutnya Freeport Indonesia kini menjadi aset nasional. Ia mengatakan pada tahun 2018, kepemilikan saham Freeport Indonesia di Indonesia hanya sebesar 9,36 persen sebelum meningkat menjadi 51,23 persen setelah penjualan saham pada September 2018.

Penambahan saham tersebut dilakukan melalui PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum yang menyetor sebagian saham PTFI sebesar USD 3,85 miliar atau hampir Rp 60 triliun. Bahlil menjelaskan, saham PT Freeport saat ini mayoritas dimiliki oleh masyarakat Indonesia dengan valuasi dividen Rp 300 triliun.

“Pada tahun 2018 Pak Jokowi mengatakan akan mengambil sebagian saham yang dikelola asing dan itu kekayaan Indonesia, baik minyak maupun Freeport. Kami (Pemerintah Indonesia) membeli hampir $4 miliar dan dari pendapatan tersebut sekarang dividen tahun 2024 hampir dibayarkan. dengan pendapatan tersebut, Artinya, kebijakan pembelian yang dilakukan Pak Jokowi tidak sia-sia, kini valuasi PT Freeport sudah mencapai $20 miliar Rp 300 triliun, jelasnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *