Thu. Oct 3rd, 2024

Hewan Juga Dapat Berkomunikasi, Berikut Fakta Menariknya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Selain manusia, hewan juga bisa berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi hewan adalah interaksi atau komunikasi yang terjadi antara dua hewan atau lebih.

Salah satu tujuannya adalah membantu mereka menemukan makanan.

Hewan menggunakan informasi ini untuk mengambil keputusan. Tentu saja hal ini secara langsung dapat mempengaruhi keberlangsungan dan kesejahteraan hidup mereka.

Menariknya, proses komunikasi hewan tidak hanya melibatkan hewan satu spesies saja, namun bisa juga terjadi antar dua spesies. Jurnal Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences (2018) menyatakan bahwa hewan berkomunikasi menggunakan sinyal, baik visual atau pendengaran, taktil (sentuhan atau sentuhan), kimia (dengan feromon).

Penelitian yang melibatkan beberapa institusi di Eropa ini mendokumentasikan banyak contoh komunikasi antara hewan dan anggota spesiesnya. Ada gajah Afrika yang berkomunikasi dengan suara bising, tikus telanjang yang mengobrol dengan suara pelan, dan kunang-kunang yang menyalakan lampu untuk kawin.

Dalam penelitian ini, para peneliti menemukan bahwa hewan memiliki jeda waktu tertentu sebelum mereka dapat merespons lawan bicaranya. Berbeda dengan manusia, hewan memerlukan waktu komunikasi yang berbeda tergantung spesiesnya.

Misalnya, beberapa spesies burung pengicau mempunyai penundaan sekitar 50 milidetik dalam menanggapi perkataan lawannya. Interval waktu penerimaan informasi dari burung kicau cukup cepat.

Karena ada beberapa spesies yang interval waktunya lebih lama. Misalnya, paus sperma memerlukan waktu dua detik untuk bereaksi terhadap pasangannya.

Dibandingkan manusia, waktu respons kita terhadap percakapan orang lain adalah sekitar 200 milidetik. Tidak hanya komunikasi antar hewan, hewan juga bisa dilatih untuk berkomunikasi dengan manusia.

 

1. Hewan dapat dilatih berkomunikasi

Dikutip dari Busy Rabu (8/7/2024) Seekor gorila bernama Koko bisa berkomunikasi dengan manusia menggunakan bahasa isyarat. Sebuah penelitian di Norwegia, yang diterbitkan dalam jurnal Applied Animal Behavior Science, menunjukkan bahwa kuda dapat memberi tahu pemiliknya tentang suhu tubuh mereka.

Para ilmuwan dari Norwegia melatih kuda untuk mengetahui seberapa panas lempeng tersebut. Mereka menggunakan kemampuan ini untuk menentukan apakah seekor kuda kepanasan atau dingin.

2. Anjing mempunyai kemampuan berkomunikasi seperti bayi

Pada tahun 2012, sebuah penelitian terhadap balita yang dilakukan oleh psikolog anak di Central European University di Hongaria menemukan bahwa kemampuan komunikasi bayi sama dengan kemampuan anjing. Para ilmuwan menggunakan teknologi ini untuk memantau penglihatan anjing dan anak-anak.

Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa anjing memiliki kemampuan komunikasi yang sama dengan bayi berusia 6 bulan.

3. Beberapa jenis ikan berkomunikasi dengan listrik

Beberapa spesies ikan dapat menghasilkan listrik bertegangan rendah untuk komunikasi. Listrik yang dipancarkan ikan lain diterima oleh elektroreseptor di kulitnya.

Beberapa ikan listrik menggunakan listrik untuk menarik pasangannya. Jika dua ikan listrik bertemu, tubuhnya akan menghasilkan listrik jauh.

 

4. Laba-laba berkomunikasi dengan gelombang suara mini

Laba-laba dapat berkomunikasi menggunakan jaringnya. Bentuk sarang yang berbeda dapat menghasilkan gelombang suara yang berbeda pula dari kakinya.

Gelombang suara ini memang tidak mudah untuk dirasakan, namun mempunyai gelombang yang berbeda akibat gesekan kaki dan kasih sayang.

5. Lebah berkomunikasi dengan menari

Kemampuan lebah untuk berkomunikasi telah diselidiki sejak tahun 1623 oleh ahli zoologi Austria Karl von Frisch. Ia menemukan bahwa ketika lebah mendapatkan madu, mereka menari di dalam sarangnya dengan menyentuh perutnya.

Tarian ini merupakan cara lebah untuk mengetahui dimana letak madu. Penelitian menyebutkan jika seekor lebah terluka, baunya dapat menarik perhatian lebah lain dan membuat mereka marah.

Karl von Frisch menerima Hadiah Nobel atas penemuannya pada tahun 1973.

(Tiffany)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *