Thu. Oct 3rd, 2024

BI Pangkas Suku Bunga Acuan, Ini Rencana Multipolar Technology   

matthewgenovesesongstudies.com, emiten Jakarta Lippo Group yaitu PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) menyambut baik keputusan Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga indikatif atau BI rate hingga tahun 2024 menjadi 6 persen pada bulan September. Setelah rapat Dewan Gubernur 17-18 September.

Sebagai informasi, Bank Indonesia menetapkan BI rate sebesar 6% dari sebelumnya 6,25%. Selain itu, suku bunga program simpanan diturunkan menjadi 5,25 persen, dan suku bunga pinjaman juga diturunkan menjadi 6,75 persen.

Ini merupakan penurunan suku bunga pertama yang dilakukan BI sejak tahun 2021. pada bulan Februari dan bank sentral Amerika Serikat, atau Federal Reserve, diperkirakan akan menurunkan suku bunga malam ini.

Presiden MLPT Wahyudi Chandra mengaku optimistis penurunan tarif BI akan membantu perseroan mempertahankan arus kas dan modal positif hingga akhir tahun.

“BI rate 6% akan mempengaruhi arus kas dan modal kerja perseroan. Saat ini, arus kas kita bisa dikelola dengan baik,” kata Wahyudi dalam pengumuman santai kepada masyarakat secara online, Kamis (19/9/2024). Pinjaman terjamin

Wahyudi juga mengatakan salah satu anak perusahaan Multipolar yakni VisioNet telah mendapat pinjaman dari bank. Dia juga memastikan bahwa pinjaman tersebut dijamin untuk proyeknya.

Di sisi lain, ia juga mengatakan perseroan akan gencar mengerahkan modal untuk meningkatkan kapabilitas terkait pengembangan teknologi big data, kecerdasan buatan cloud security, dan platform digital dalam konteks suku bunga rendah.

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuannya atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Bank Indonesia kini menetapkan 6 persen. tingkat bunga indikatif.

“Pada tanggal 17-18 September 2024, dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia diputuskan untuk menurunkan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen, dan suku bunga deposito juga diturunkan sebesar 25 basis poin menjadi 5,25 persen. Suku bunga pinjaman juga turun 25 basis poin menjadi 6,75 persen,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjio, Rabu (18/9/2024) saat mengumumkan tahun 2024.

Keputusan tersebut sesuai dengan perkiraan rendahnya inflasi pada tahun 2024 dan 2025 yang terkendali oleh target yang ditetapkan Pemerintah sebesar 2,5+- persen. Penguatan dan stabilitas nilai tukar rupee serta perlunya upaya memperkuat pertumbuhan ekonomi negara. Inflasi menjadi Rp

Ke depan, Bank Indonesia akan terus mewaspadai penurunan suku bunga kebijakan mengingat inflasi diperkirakan akan tetap rendah, nilai tukar rupiah cenderung stabil dan menguat, serta pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan terus meningkat.

Kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran juga ditujukan untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Selain itu, kebijakan makroprudensial yang longgar terus mendorong kredit atau pembiayaan perbankan untuk mendukung pertumbuhan prioritas dan sektor penciptaan lapangan kerja, termasuk UKM dan ekonomi hijau, dengan tetap fokus pada prinsip kehati-hatian.

“Kebijakan sistem pembayaran juga diarahkan pada pertumbuhan khususnya pada sektor perdagangan dan UKM, memperkuat keandalan infrastruktur dan struktur industri sistem pembayaran, serta meningkatkan adopsi digitalisasi sistem pembayaran,” tutup Perry Wardgio.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *