Thu. Oct 3rd, 2024

Presiden AS Joe Biden Siap Jual Senjata Rp 15,9 Triliun ke Israel di Tengah Serangan Gaza

matthewgenovesesongstudies.com, Batavia – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan kepada Kongres bahwa ia berencana mengirim senjata baru senilai lebih dari $1 miliar atau sekitar Rp15,94 triliun (jika dolar AS sekitar 15.943 rupee). ) ke Israel.

Mengutip BBC, ditulis Kamis (16/5/2024), senjata menjadi populer saat Amerika Serikat (AS) menghadapi pendudukan Israel secara besar-besaran di Rafah, Gaza Selatan.

Pekan lalu, Amerika Serikat menyatakan telah berhenti mengirim bom ke Israel karena kekhawatiran akan terbunuhnya orang jika bom tersebut digunakan di tempat ramai. Paket tersebut dapat diblokir oleh Kongres jika mayoritas keberatan. 

Mengutip CNBC, Gedung Putih menuai kritik dari kedua sisi spektrum politik di AS atas dukungan militernya terhadap perang ketujuh belas Israel melawan Hamas di Gaza.

Sejumlah rekan Presiden AS Joe Biden dari Partai Demokrat telah mendorongnya untuk membatasi pengiriman senjata ke Israel, sehingga sekutu AS tersebut dapat berbuat lebih banyak untuk melindungi warga Palestina.

Paket tersebut mencakup sekitar $700 juta untuk senjata, $500 juta untuk kendaraan taktis dan $60 juta untuk mortir, kata Kongres.

Namun belum diketahui kapan senjata tersebut akan dikirimkan. Belum jelas apakah kapal-kapal itu merupakan bagian dari paket bantuan luar negeri yang telah lama tertunda dan disetujui Kongres dan ditandatangani Biden bulan lalu, yang mencakup penjualan atau penjualan baru senjata yang sudah ada.

The Wall Street Journal pertama kali melaporkan rencana pengiriman paket tersebut. Anggota dewan DPR dari Partai Republik pekan ini akan mengajukan rancangan undang-undang (RUU) yang mengamanatkan pengiriman senjata ofensif ke Israel.

Setelah keputusan Presiden Biden untuk melarang senjata pada minggu lalu, Partai Republik dengan cepat menuding kedekatan AS dengan Timur Tengah.

 

Gedung Putih mengatakan pada Selasa, 14 Mei 2024 bahwa Biden akan memveto RUU tersebut jika Kongres meloloskannya. RUU ini hampir tidak memiliki peluang bahkan di Senat yang dikuasai Partai Demokrat.

Namun, anggota Partai Demokrat di DPR agak terpecah mengenai masalah ini, dan sekitar 24 anggota telah menandatangani surat kepada pemerintahan Biden yang menyatakan bahwa mereka “sangat prihatin dengan pernyataan” yang dikeluarkan oleh larangan bom laut.

Salah satu penandatangan surat tersebut, anggota DPR New York Ritchie Torres mengatakan dia mungkin akan memberikan suara menentang RUU tersebut di Gedung Putih.

“Saya mempunyai pedoman umum untuk mendukung undang-undang yang pro-Israel,” katanya.

Selain ancaman tertulis untuk melakukan intervensi, Gedung Putih terus berbicara dengan berbagai anggota parlemen dan staf Kongres mengenai undang-undang tersebut, menurut seorang pejabat pemerintah.

“Kami sangat menentang upaya untuk membatasi kemampuan presiden untuk mengarahkan bantuan keamanan AS yang sejalan dengan kebijakan luar negeri AS dan tujuan keamanan nasional,” kata sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre.

Awalnya, Departemen Pertahanan Amerika Serikat mendesak Hamas untuk menerima usulan gencatan senjata terbaru.

Dalam sebuah pernyataan, pemimpin senior kelompok itu, Ismail Haniyeh, mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan intelijen pertama Mesir dan menyatakan sikap positif terhadap penyelidikan proyek pembakaran tersebut.

Meski dalam pernyataan tersebut tidak disebutkan kapan kedutaan akan berangkat, Hamas berharap dapat memberikan tanggapan terkini atas permintaan Mesir tersebut secepatnya, seperti dilansir VOA Indonesia, Jumat (3/5/2024).

Berbicara kepada wartawan di Washington, Kamis (2/5), juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan ia memiliki proposal untuk membahas tuntutan Hamas pada putaran perundingan sebelumnya.

“Israel memberikan tawaran yang signifikan. Dan dalam proposal terbaru, banyak posisi yang sudah mereka ambil sejak lama,” ujarnya.

“Hamas adalah satu-satunya hambatan yang harus dihentikan sekarang. Kami menunggu tanggapan mereka,” tambah Miller.

Perkiraan baru PBB menunjukkan bahwa perang Israel-Hamas akan berakhir hari ini.

Hal ini akan terjadi hingga tahun 2040.

Miller juga melaporkan bahwa Hamas telah mencegat beberapa pengiriman bantuan pertama ke Gaza utara dengan menggali penyeberangan baru.

Hamas “menahan truk-truk tersebut selama beberapa waktu,” namun para pekerja bantuan dari PBB Miller mengatakan dia sudah pulih.

 

Miller mengatakan ini adalah pengalihan besar-besaran pertama kapal bantuan dari Hamas dalam perang hampir enam bulan di Gaza. Israel berulang kali menuduh Hamas mencuri bantuan dari Gaza.

Pos pemeriksaan kemanusiaan tersebut merupakan konvoi yang sama yang diblokir oleh pemukim Israel pada Rabu pagi dalam upaya untuk menghentikan pasokan yang melewati Erez ke Gaza, kata Miller.

Miller, yang mengutuk tindakan penduduk Israel, menyebut pengalihan kapal bantuan dari Hamas “tidak dapat diterima” dan mengatakan bahwa tindakan tersebut membahayakan upaya internasional untuk mencegah ancaman kelaparan pangan di wilayah tersebut.

Dia menolak menyebutkan organisasi kemanusiaan yang terlibat, atau massa yang terlibat dalam pidato tersebut.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *