Thu. Oct 3rd, 2024

Properti Murah-Diskon Besar di Jerman, Italia, dan Swedia, Rumah 150 Meter Persegi Hanya Rp265 Ribu

Berlin – Banyak negara di Uni Eropa (UE) yang berusaha menghentikan kota-kota besar dengan menyediakan rumah murah di pedesaan dengan harga beberapa euro. Namun diskon signifikan ini harus dipertimbangkan dengan matang.

Melansir DW Indonesia, Sabtu (6/7/2024), properti di Gothenburg, Swedia yang terlihat damai dengan gedung-gedung besarnya itu dijual dengan harga kurang dari satu kroner Swedia per meter persegi. Untuk rumah dengan luas 150 meter persegi, pembeli harus merogoh kocek kurang dari 15 euro atau sekitar 265 ribu.

Harga murah ini ditawarkan untuk 30 rumah yang telah terbengkalai selama beberapa dekade, meskipun kota ini dekat dengan Danau Vänern yang terkenal.

Namun ada syaratnya: pembeli harus membangun rumah di atas tanah yang dibeli dalam waktu dua tahun. Awalnya penjualan menurun meski harga turun signifikan. Namun setelah video TikTok viral dan media berbahasa Inggris, pemerintah kota pun mulai tertarik.

“Ada minat dari Eropa, Asia, khususnya India dan Pakistan, tetapi juga dari Amerika, Australia dan bahkan Amerika Selatan,” kata Walikota Johan Manson. Penjualannya saat ini ditunda dan sisa properti akan dilelang mulai awal Agustus.

Götene adalah contoh nyata migrasi pedesaan di Eropa. Generasi muda pindah ke kota karena kurangnya lapangan kerja di kota. Menurut Komisi Eropa, tingkat urbanisasi akan meningkat menjadi 83,7% pada tahun 2050 dari sekitar 74% saat ini.

 

Di Italia, sejak 2008, rumah telah dijual dengan harga simbolis euro. Sekitar 50 komunitas menawarkan Casa dan Euro untuk merevitalisasi desa-desa yang ditinggalkan.

Namun, pembeli sering kali menandatangani kontrak untuk merenovasi properti selama beberapa tahun dan tinggal di sana, daripada menyewakannya sebagai rumah liburan. Biaya renovasi bisa mahal karena bangunan sering kali sudah usang.

Kegiatan nirlaba seperti Streetto di Cammarata, Sisilia, mencari orang-orang yang ingin berpartisipasi aktif dan membawa ide dan gagasan baru” ke jalan-jalan lama.

Di Jerman, populasi wilayah pedesaan di bagian tengah dan timur telah menurun sejak reunifikasi pada tahun 1990an, sementara wilayah perkotaan terus bertambah. Namun, tren ini tampaknya telah berhenti dalam beberapa tahun terakhir, dan masyarakat berusia 30-49 tahun lebih sering pindah ke pedesaan karena epidemi dan kemampuan untuk bekerja di rumah bersama anak-anak mereka.

Meski tidak semurah di Italia atau Swedia, Anda tetap bisa menemukan perumahan terjangkau di Jerman. Menurut portal real estat Immoscout, rumah di Wurzen, Saxony, dilelang mulai dari €6.200 hingga $109 juta, sementara di Bobrich, Saxony, ditawarkan dengan harga €9.200 hingga $109 juta dolar.

Namun, properti terbengkalai di Jerman, seperti sekitar 1.200 rumah di Rhineland-Pfalz, harus dipertimbangkan dengan cermat, karena lahan kosong dapat dikenakan hutang.

Kesepakatan lahan murah ini merupakan upaya untuk menghentikan urbanisasi dan menghidupkan kembali kota-kota yang sepi, namun hal ini juga disertai dengan banyak kewajiban dan tantangan.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *