Fri. Oct 4th, 2024

Duh, 78 Ribu Bayi di Indonesia Meninggal Tiap Tahun, Menkes Budi: Termasuk Paling Tinggi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan angka kematian bayi di Indonesia termasuk yang tertinggi dibandingkan negara lain. Dari 4,6 juta bayi yang lahir, 78.000 diantaranya meninggal.

“Dari 4,6 juta bayi yang lahir setiap tahun, 78.000 di antaranya meninggal. “Indonesia termasuk yang tertinggi,” kata Menteri Kesehatan Budi.

Tingginya angka kematian bayi di Indonesia sangat berbeda dengan negara-negara maju. Di Indonesia, angka kematian bayi adalah 15 per 1.000 kelahiran, sedangkan di negara maju angka ini bisa mencapai 2 per 1.000 kelahiran.

Budi mengatakan, penyebab tingginya angka kematian bayi di Indonesia adalah prematuritas. Kelahiran prematur adalah ketika bayi lahir sebelum minggu ke-37 kehamilan dan beratnya kurang dari bayi normal – sekitar 2,5-4 kilogram (kg).

Banyak faktor yang bisa menyebabkan kelahiran prematur, mulai dari pernikahan dini hingga masalah saat hamil.

Masalahnya, terlalu dini untuk menikah, ada masalah di kandungan ibu, sehingga melahirkan sebelum 37 minggu, kata Budi.

Kementerian Kesehatan berbagi kapasitas fasilitas medis untuk menerima kelahiran

Saat ini, pemerintah telah memisahkan fasilitas kesehatan berdasarkan kemampuannya dalam menampung kelahiran prematur. Pelayanan di tingkat puskesmas untuk menunjang persalinan bayi dengan berat badan sampai dengan 2000 gram. Sementara itu, RSUD di 514 kabupaten/kota siap membantu kelahiran bayi dengan berat badan mencapai 1.800 gram atau masa kehamilan lebih dari 34 minggu. Selain itu, rumah sakit daerah berhak melahirkan bayi dengan berat badan sampai dengan 1000 gram atau usia kehamilan lebih dari 28 minggu. Nantinya, rumah sakit vertikal mampu melahirkan dan merawat bayi dengan berat badan kurang dari 1000 gram atau usia kehamilan kurang dari 28 minggu.

Oleh karena itu dibangun gedung kesehatan ibu dan anak untuk menerima kelahiran dengan berat badan kurang dari 1 kg karena (angkanya) masih tinggi dan untuk menekan angka kematian, kata Budi dari gedung kesehatan ibu dan anak saat peresmian (KIA). Prof. RSUD. Kunjungi Bali pada hari Senin, 2 September 2024.

Salah satu fasilitas kesehatan yang didedikasikan untuk perawatan bayi prematur dengan berat badan hingga 1 kg adalah Rumah Sakit Profesor (RS). Prestasi Bali.

Upacara pembukaan Rumah Sakit Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) oleh Prof. Ngoerah Bali dilaksanakan pada 2 September 2024 dan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. 

Jokowi mengaku terkesan dengan desain bangunan dan interior kamarnya yang layaknya hotel bintang lima.

Saya masuk ke gedung RS baru Prof Ngoera, seperti hotel bintang lima, ruang tunggunya sangat indah, perabotannya ditata dengan sangat apik, kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, rumah sakit tersebut dilengkapi dengan peralatan medis modern. 

Jokowi optimistis berbagai peralatan yang tersedia mampu menurunkan angka kematian ibu dan anak di Bali bahkan Indonesia secara keseluruhan.

“Hal ini akan menurunkan angka kematian ibu dan anak di Provinsi Bali dan Indonesia secara keseluruhan,” kata Jokowi.

 

Gedung Perlindungan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Prof. rumah sakit (RS). Ngoerah Bali memiliki lima lantai dan berkapasitas 326 kursi.

Pembangunan gedung ini menelan biaya Rp 233 miliar. Menurut Jokowi, besaran anggaran bukanlah masalah utama jika digunakan untuk meningkatkan kesehatan.

“Tetapi masyarakat, khususnya ibu dan anak, akan lebih baik jika mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik,” kata Jokowi.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *