Fri. Oct 4th, 2024

Saham IPO Babak Belur, Begini Kata BEI

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Saham emiten baru tidak selalu sukses. Faktanya, belakangan ini ada tren penurunan saham IPO. Gede Nayoman Yetna, Direktur Penilaian BEI, menjelaskan anjloknya harga saham bisa jadi disebabkan oleh faktor fundamental pasar modal dan kelangsungan usaha.

Namun, ada faktor lain yang bisa mempengaruhi pergerakan harga saham. Hal ini mencakup kondisi perekonomian nasional dan global, sentimen pasar, serta dinamika penawaran dan permintaan.

Oleh karena itu, penurunan harga saham tidak serta merta membuat kelangsungan usaha perseroan diragukan, kata Nyman, Jumat (7 Mei 2024).

Nayoman menegaskan, perusahaan yang tercatat di bursa memenuhi kriteria yang ditentukan dalam peraturan bursa, termasuk kriteria terkait kondisi dan aktivitas keuangan. Selain itu, ketika mengevaluasi pertukaran, perhatian tidak hanya diberikan pada aspek formal, tetapi juga aspek penting lainnya seperti kelangsungan bisnis. Bursa juga selalu menjaga transparansi perusahaan tercatat melalui proses pengawasan.

“Kami selalu siap mendukung perkembangan pasar modal Indonesia. Kami bertujuan untuk mempromosikan listing lebih banyak perusahaan seiring dengan upaya kami meningkatkan kualitas perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,” tambah Nayoman.

Berdasarkan Peraturan IV.1.4..1 Peraturan Bursa I-A, Bursa dapat meminta tambahan dokumen, informasi dan/atau penjelasan secara lisan atau tertulis kepada calon perusahaan tercatat dan/atau pihak lain yang berkaitan dengan calon perusahaan tercatat. ‘rencana pencatatan saham dalam rangka mempertimbangkan rencana pencatatan saham calon emiten.

Bursa juga telah mengeluarkan permintaan laporan riset saham kepada pialang untuk memastikan kualitas calon perusahaan. Laporan ini juga diterbitkan oleh penjamin emisi pada saat perusahaan tercatat, untuk meningkatkan eksposur publik dan transparansi perusahaan yang baru tercatat, serta untuk meningkatkan daya tarik pasar dengan bantuan informasi penting yang diberikan oleh perusahaan tercatat. .

“Kami yakin kebijakan ini akan meningkatkan daya tarik pasar bagi perusahaan-perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa dan membantu masyarakat dalam mengambil keputusan berinvestasi. Kami juga terus mengkaji perubahan regulasi berdasarkan perkembangan terkini di pasar modal Indonesia,” pungkas Naiman.

 

Mengutip laman IDX, indeks saham merupakan ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga sekelompok saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu dan dievaluasi secara berkala.

Tujuan indeks saham:

Mengukur sentimen pasar

Indeks telah berkembang menjadi produk investasi pasif seperti reksa dana dan indeks ETF, serta produk derivatif.

Indikator portofolio aktif

Proksi, risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko dalam mengukur dan memodelkan keuntungan atau return investasi.

Proksi untuk kelas aset dalam alokasi aset

Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan indeks yang mengukur kinerja harga seluruh saham yang tercatat di Papan Utama dan Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).

 

Berikut fungsi IHSG yang tercantum pada halaman OCBC NISP:

1. Menunjukkan pergerakan pasar

Fungsi IHSG adalah untuk menunjukkan bagaimana pergerakan saham-saham saat ini di pasar saham. Melalui pergerakan saham-saham tersebut, pelaku pasar modal dapat menganalisis jual beli instrumen investasi di Tanah Air secara real-time.

Selain itu, pelaku pasar modal eksternal, termasuk ekonom, pengamat, dan pemerintah, akan dapat memahami daya tarik negara tersebut di mata investor. 

2. Menampilkan indikator utama portofolio surat berharga

IHSG juga dimaksudkan untuk memberikan dampak penting bagi calon investor sebelum memasuki pasar modal. Grafik IHSG memberikan informasi rata-rata harga saham yang dapat digunakan investor dalam mengambil keputusan. 

3. Menampilkan perkiraan penghasilan

IHSG juga memberikan perkiraan pendapatan kepada calon investor. Data tingkat suku bunga pada grafik saham IHSG dapat dijadikan standar untuk menentukan ekspektasi pertumbuhan investasi di pasar modal. Jika rata-rata harga saham IHSG naik 10% dalam jangka waktu 6 bulan, maka nilai saham yang Anda beli bisa naik 10% dalam enam bulan ke depan.

4. Menjadi produk investasi pasif

Selain itu, IHSG beroperasi sebagai produk investasi pasif atau aset tetap. Melalui proses jual beli instrumen, seorang investor dapat membeli beberapa saham berbeda dan menjualnya secara bersamaan kepada orang lain. Penjualan kolektif saham tersebut biasanya menggunakan harga saham IHSG. Dengan demikian, jika nilai IHSG meningkat maka harga kolektif saham juga akan meningkat.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *