Fri. Oct 4th, 2024

Terinspirasi Indonesia, AS Minta Uni Eropa Tunda dan Revisi Kebijakan EUDR

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Sebagai undang-undang yang dibuat oleh Uni Eropa (UE) dengan tujuan menciptakan kewajiban kehati-hatian di sejumlah bidang dan hutan, Peraturan Bebas Deforestasi Uni Eropa (EUDR) dikenal sebagai salah satu permasalahannya. Hal tersebut dapat merusak ladang dan hutan Indonesia, salah satunya kelapa sawit.

Selain itu, berbagai upaya dan komitmen Indonesia dalam menyelesaikan permasalahan terkait perubahan iklim dan perlindungan berbagai sumber daya alam berdasarkan perjanjian, perjanjian, dan konvensi berbagai negara juga harus dikurangi.

Sebagai tanggapannya, Indonesia menjadi negara terdepan yang menyerukan partisipasi dan ketidakpatuhan yang lebih besar terhadap diskriminasi minyak sawit UE dan keberadaan EUDR.

Selain itu, Indonesia bersama Malaysia dan Uni Eropa juga telah sepakat untuk membentuk satuan tugas khusus (Special Joint Task Force) pada EUDR untuk menyelesaikan berbagai permasalahan terkait implementasi EUDR yang dihadapi Indonesia dan Malaysia. Kelompok ini juga dibentuk untuk mencari solusi terbaik bagi penerapan EUDR.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Irlanga Hartartu dalam pertemuan perwakilan masyarakat sipil tersebut menegaskan: “Implementasi EUDR akan merusak dan merugikan pertanian dan hutan yang sangat penting bagi kita, seperti kakao, kopi, karet, kayu dan minyak kelapa sawit.” Organisasi sosial dan lembaga swadaya masyarakat di Brussels, Belgia, pada akhir Mei tahun lalu.

Sejalan dengan penolakan upaya Indonesia dan Malaysia, seperti dilansir mypalmoilpolicy.com, kelompok bipartisan dari partai Republik dan Demokrat juga menilai kebijakan EUDR tidak adil bagi petani yang memasuki pasar Eropa.

Selain itu, menunda implementasi atau mengubah aturan EUDR juga menjadi salah satu opsi yang bisa digunakan saat ini. Minta penundaan

Selain itu, pernyataan penolakan terhadap kebijakan EUDR juga sejalan dengan pendapat Menteri Pertanian Uni Eropa. Selain itu, 20 dari 27 menteri juga menyerukan agar EUDR ditunda pada pertemuan Dewan Perikanan Pertanian (AGRIFISH) baru-baru ini.

Ditanya tentang EUDR: “AS menentang EUDR, sehingga EUDR yang dibentuk oleh Indonesia dalam kunjungan bersama Kementerian Perekonomian dan Perdana Menteri Malaysia, masih didukung oleh negara-negara yang berpikiran sama, ketika ada Begitu juga dengan Menko Irlanga dari Partai Republik dan Demokrat. Jadi mereka terinspirasi dengan apa yang dilakukan Indonesia dan Malaysia, ujarnya dalam pertemuan di Kantor Koordinasi Perekonomian, Rabu (24/04).

 

Selain itu, proses EUDR, yang juga telah diliput oleh New York Times dan Financial Times, mempertimbangkan konsekuensi berupa potensi permasalahan dalam industri berkelanjutan, harga dan pilihan konsumen, serta dampaknya terhadap petani. Dan negara-negara pengekspor, dengan kemungkinan hasil yang diharapkan, banyak produsen pangan dan komoditas mengharapkan pendekatan yang lebih komprehensif.

Selain itu, organisasi pertanian terkemuka UE, Kuppa Kogka, juga menunda implementasi kebijakan EUDR karena tidak mungkin untuk diterapkan, karena tidak ada waktu untuk menyiapkan rencana komprehensif hingga implementasi. kebijakan EUDR

Terlepas dari ketertarikan dan kritik Amerika Serikat dan Asosiasi Pertanian Eropa terhadap prinsip-prinsip EUDR, gelombang kekhawatiran juga diungkapkan oleh berbagai negara seperti India dan Brazil serta beberapa negara lain yang telah menyatakan keprihatinan seriusnya. Ia ingin memenuhi standar EUDR.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *