Fri. Oct 4th, 2024

AHY Wanti-Wanti soal Pembentukan Koalisi: Jangan Terkesan Besar, tapi Keropos

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berharap pemerintahan koalisi ke depan benar-benar kuat. Dia tak ingin persatuan Prabowo-Gibran sebesar itu, tapi akhirnya jadi begitu.

Hal ini menanggapi pernyataan Presiden terpilih Prabowo Subianto yang ingin semua pihak bersatu di pemerintahan dan di luar. Hal ini juga menunjukkan bahwa merger akan menjadi besar.

AHY awalnya mengatakan, segala hal bisa dilakukan dalam politik jika ada kerja sama yang baik ke depan. Dikatakan bahwa akan ada lebih banyak detail tentang politik di masa depan.

“Jadi saya pikir sebisa mungkin semuanya masih dalam politik, tapi tentu saja kita bisa melihat semakin banyak tanda-tandanya. Jadi itu akan terungkap dalam beberapa minggu, bulan ke depan, masih ada cukup waktu bagi mereka untuk saling bekerja sama, bagus sekali, kata AHY di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (24 April 2024).

AHY melanjutkan, partainya sedang mempersiapkan pemerintahan yang andal dan koalisi yang kuat untuk 5 tahun ke depan.

“Kekuatan bukan berarti selalu yang terbesar, ukuran itu intinya, dan kekuatan berarti kestabilan. Artinya tidak terasa besar, tapi keropos,” ujarnya.

“Nah, Pak Prabowo memang ingin besar tapi kuat, artinya tidak mudah patah dan tidak mudah jatuh di tengah jalan. Ini yang diimpikan organisasi Indonesia sejak awal,” ujarnya. lanjutkan.

 

AHY mengirimkannya ke Prabowo untuk berjaga-jaga jika nantinya mengajak peserta lain untuk bergabung. Namun, ia mengingatkan, perlu diperhatikan faktor-faktor penting lainnya agar dapat berpartisipasi secara terpadu dan jujur.

“Saya ulangi, itu bukan persatuan yang besar, tapi juga persatuan, solidaritas, keadilan dalam artian tidak di tengah jalan lalu sendirian,” ujarnya.

Sebab AHY melihat dalam proses politik akan bersatu sejak awal. Namun, mereka bisa hilang satu per satu di sepanjang jalan.

“Karena dari segi kita juga tahu kalau mereka awalnya bersatu, tapi kemudian bisa berpisah satu sama lain di tengah perjalanan. Jadi itu yang kita inginkan betul-betul, kesatuan yang kokoh. Jadi bukan hanya di awal saja, tidak. Cuma di tengah, tapi juga sampai akhir akan kita kelola,” tutupnya.

 

Koresponden: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *